Donald Trump Kunjungi Arab Saudi, Disambut Truk Besar McDonald's dari Putra Mahkota MBS

17 hours ago 7

Liputan6.com, Riyadh - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mencuri perhatian dunia internasional dengan kunjungan perdananya ke Timur Tengah dalam masa jabatan keduanya. Mendarat di Riyadh, Arab Saudi, pada 13 Mei, Trump langsung disambut secara pribadi oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Namun yang lebih mencolok dari penyambutan ini bukan hanya upacara megah atau iring-iringan kendaraan keamanan, melainkan kehadiran sebuah truk McDonald’s khusus yang diparkir strategis di dekat pusat media bernama "Media Oasis".

Mengutip News Week, Kamis (14/5/2025), truk berlantai dua itu dirancang khusus untuk menyambut kedatangan Trump dan rombongan media yang menyertainya.

Yo!!! They rolled in a @McDonalds for Trump. This is what respect on the world stage looks like. pic.twitter.com/3LKvRR8QT4

— Carl Higbie (@CarlHigbie) May 13, 2025

Dibranding dengan tulisan bahasa Arab dan Inggris, truk ini menjadi simbol kecil dari perhatian besar yang diberikan pihak Saudi terhadap detail personal presiden AS—termasuk kecintaannya pada Big Mac.

Selama masa jabatan pertamanya, Trump memang dikenal dekat dengan budaya makanan cepat saji Amerika. Ia bahkan pernah menyajikan makanan cepat saji di jamuan kenegaraan dan mengenakan celemek saat membagikan kentang goreng di McDonald's selama kampanye 2024.

Maka tak mengherankan bila pihak Saudi memilih pendekatan ini sebagai bagian dari sambutan yang penuh simbolisme dan kehangatan personal.

Meskipun belum jelas apakah Trump benar-benar akan menyantap makanan dari truk tersebut, kehadirannya sudah cukup untuk menimbulkan pembicaraan hangat di media sosial.

Seorang jurnalis i24, Mordechai Wagenheim, membagikan video truk tersebut di platform X dengan tulisan, "Ya, ini McDonald’s mobile di Riyadh."

Kunjungan Trump ke Timur Tengah

Kunjungan ini menandai dimulainya misi internasional besar Trump sejak kembali menjabat. Selain agenda politik dan pertahanan, kunjungan ini juga dibalut dengan janji investasi fantastis dari pihak Saudi, mulai dari USD 500 miliar hingga USD 2,5 triliun.

Gedung Putih sendiri telah merilis pernyataan resmi bahwa Arab Saudi berkomitmen menginvestasikan sebesar USD 600 miliar di Amerika Serikat.

Suasana Riyadh pun dipenuhi simbol persahabatan: bendera Amerika dan Saudi berkibar berdampingan, dan konvoi kendaraan polisi buatan AS memperkuat pengamanan di berbagai lokasi penting. Perbandingan langsung muncul dengan kunjungan Presiden Joe Biden pada 2022, yang hanya disambut oleh gubernur provinsi setempat.

Dalam sebuah forum investasi bilateral, Menteri Investasi Saudi Khalid al-Falih menyebut hubungan kedua negara sebagai “ikatan geostrategis paling penting di dunia”.

Sementara itu, Direktur Program Timur Tengah di CSIS, Mona Yacoubian, menilai pendekatan Trump sebagai "transaksional, berbasis pribadi, dan digerakkan oleh kesepakatan ekonomi besar".

Setelah Arab Saudi, Trump dijadwalkan melanjutkan lawatannya ke Qatar dan Uni Emirat Arab. Di kedua negara kaya tersebut, ia menargetkan penandatanganan kesepakatan perdagangan dan investasi bernilai lebih dari USD 1 triliun.

Read Entire Article