470 Ribu Warga Gaza Hadapi Kelaparan Ekstrem, Bantuan Makanan PBB Turun 70 Persen

15 hours ago 7

Liputan6.com, Gaza - Jumlah makanan harian yang disalurkan kepada warga sipil di Jalur Gaza menurun drastis dalam sepekan terakhir.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Stéphane Dujarric, dalam konferensi pers di Markas Besar PBB di New York, Selasa (13/5/2025), seperti dilaporkan Kantor Berita Palestina WAFA.

Menurut Dujarric, jumlah makanan yang didistribusikan setiap hari di Gaza merosot dari 840.000 porsi pekan lalu menjadi hanya 260.000 porsi minggu ini—penurunan sebesar 70 persen.

Dujarric menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan tidak hanya terbatas pada makanan. Warga Palestina di Jalur Gaza juga membutuhkan akses langsung terhadap air bersih, layanan kesehatan, nutrisi, pendidikan, dan perlindungan.

"Kami sangat memerlukan tim PBB untuk masuk ke Gaza dan mengidentifikasi kebutuhan warga secara langsung di lapangan," ujarnya, seperti dikutip dari laman Bernama, Rabu (14/5). 

Kondisi di wilayah tersebut kian memburuk sejak diberlakukannya blokade ketat oleh Israel sejak Maret lalu. Fasilitas kesehatan dan air pun kini terancam lumpuh total akibat kekurangan bahan bakar.

Kondisi Kemanusiaan Mendesak

Dujarric menyatakan bahwa sistem kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran. Rumah sakit kewalahan menangani banyaknya korban luka di tengah kekurangan pasokan dasar, peralatan medis, darah, hingga tenaga kesehatan.

"Layanan kesehatan di Gaza berada di ujung tanduk,” kata Dujarric.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah memperingatkan bahwa keterlambatan pengiriman makanan dan pasokan penting lainnya akan memperburuk jumlah korban jiwa dan mendorong Gaza ke ambang kelaparan.

Analisis terbaru dari Integrated Food Security Phase Classification (IPC) yang dirilis Senin (11/5) lalu menunjukkan bahwa 470.000 orang di Gaza menghadapi kelaparan ekstrem (IPC Fase 5). Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa seluruh populasi Gaza kini mengalami krisis ketahanan pangan akut.

Lebih lanjut, sekitar 71.000 anak-anak dan lebih dari 17.000 ibu diperkirakan membutuhkan penanganan darurat akibat kekurangan gizi akut.

PBB kembali menyerukan akses kemanusiaan tanpa hambatan ke Jalur Gaza agar bantuan penting dapat segera disalurkan. Penurunan drastis jumlah makanan dan memburuknya layanan dasar menandai situasi darurat yang membutuhkan perhatian global segera.

"Situasi ini tidak bisa terus dibiarkan," ujar Dujarric.

"Kami butuh tindakan cepat dan nyata untuk menyelamatkan nyawa warga Gaza."

Read Entire Article