Pencarian Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang Hilang 1 Dekade Lebih Dihentikan, Ini Alasannya

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Untuk kesekian kalinya pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 kembali jadi sorotan. 

"Pencarian terbaru untuk penerbangan Malaysia Airlines MH370 telah dihentikan oleh firma eksplorasi maritim Ocean Infinity karena saat ini bukan musimnya", kata menteri transportasi Malaysia seperti dikutip dari Channel News Aisa (CNA), Jumat (4/3/2025).

"Mereka (Ocean Infinity) telah menghentikan operasi untuk sementara waktu, mereka akan melanjutkan pencarian pada akhir tahun ini," kata Menteri Transportasi Anthony Loke dalam rekaman suara yang dikirim ke AFP pada hari Kamis (3 April) oleh ajudannya.

Ocean Infinity, yang berkantor pusat di Inggris dan Amerika Serikat, memimpin pencarian yang tidak berhasil pada tahun 2018. Mereka setuju untuk meluncurkan pencarian baru tahun 2025 ini, lebih dari satu dekade setelah pesawat nahas itu hilang hingga akhirnya

"Saat ini, bukan musimnya," kata Loke dalam rekaman tersebut, yang dibuat selama acara di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada hari Rabu.

Boeing 777 yang membawa 239 orang itu menghilang dari layar radar pada tanggal 8 Maret 2014, saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Meskipun tercatat sebagai pencarian terbesar dalam sejarah penerbangan, pesawat itu belum ditemukan.

Komentar Loke muncul sekitar sebulan setelah pihak berwenang mengatakan pencarian Malaysia Airlines MH370 telah dilanjutkan, menyusul upaya sebelumnya yang gagal yang mencakup wilayah yang luas di Samudra Hindia.

Adapun pencarian awal Malaysia Airlines MH370 yang dipimpin Australia mencakup 120.000 km persegi di Samudra Hindia selama tiga tahun, tetapi hampir tidak menemukan jejak pesawat selain beberapa bagian puing.

"Apakah akan ditemukan atau tidak akan tergantung pada pencarian, tidak ada yang bisa mengantisipasi," kata Menteri Loke, mengacu pada reruntuhan pesawat.

Keluarga korban Malaysia Airlines MH370 telah menyuarakan harapan pada bulan Februari bahwa pencarian baru akhirnya dapat mengakhiri masalah mereka.

Nasib pesawat Malaysia Airlines MH370 masih menjadi misteri.

Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengatakan pada Desember 2024 lalu bahwa area baru seluas 15.000 km persegi di Samudra Hindia selatan akan dijelajahi oleh Ocean Infinity.

Misi terbaru dilakukan dengan prinsip "tidak ditemukan, tidak ada biaya" yang sama seperti pencarian Ocean Infinity sebelumnya, dengan pemerintah hanya membayar jika perusahaan menemukan pesawat tersebut.

Hilangnya pesawat tersebut telah lama menjadi subjek teori - mulai dari yang kredibel hingga yang aneh - termasuk bahwa pilot veteran Zaharie Ahmad Shah telah menjadi penjahat.

Laporan akhir tentang tragedi yang dirilis pada tahun 2018 menunjukkan kegagalan oleh kontrol lalu lintas udara dan mengatakan bahwa jalur pesawat diubah secara manual.

Penyelidik mengatakan dalam laporan setebal 495 halaman bahwa mereka masih belum tahu mengapa pesawat itu menghilang, dan menolak untuk mengesampingkan bahwa orang lain selain pilot telah mengalihkan jet tersebut.

Dua pertiga penumpang adalah warga China, sementara yang lainnya berasal dari Malaysia, Indonesia, Australia, dan tempat lain.

Keluarga penumpang yang hilang dalam penerbangan tersebut terus menuntut jawaban dari pihak berwenang Malaysia.

Anggota keluarga penumpang China berkumpul di Beijing di luar kantor pemerintah dan kedutaan Malaysia bulan Maret lalu pada peringatan 11 tahun hilangnya pesawat tersebut.

Para hadirin berteriak, "Kembalikan orang-orang yang kami cintai!"

Beberapa orang memegang plakat yang bertuliskan: "Kapan 11 tahun penantian dan siksaan ini akan berakhir?"