Liputan6.com, Tokyo - Momen Idul Fitri menjadi ajang silaturahmi bagi ribuan warga negara Indonesia (WNI) di Jepang. Pada Senin (31/3/2025), lebih dari 5.000 jamaah memenuhi Masjid Indonesia Tokyo dan kompleks Sekolah Indonesia Tokyo untuk melaksanakan Salat Idul Fitri.
Penyelenggaraan Salat Id ini dibagi dalam lima gelombang sebagai hasil kolaborasi antara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo dan Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang.
Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi, bersama Ibu Nuning Akhmadi turut hadir dan bersilaturahmi dengan WNI usai Salat Idul Fitri.
"Tahun ini kami tidak menggelar open house. Sebagai gantinya, kami berkumpul bersama WNI setelah Salat Ied untuk bersilaturahmi," ujar Dubes Heri, seperti dikutip dari pernyataan resmi, Selasa (1/4).
Ia juga mencatat bahwa peningkatan jumlah jamaah sejalan dengan bertambahnya jumlah WNI di Jepang.
"Saat ini, jumlah WNI di Jepang diperkirakan sudah lebih dari 200 ribu jiwa. Insya Allah, ini adalah Ramadan dan Lebaran terakhir saya di Tokyo sebagai Duta Besar RI. Terima kasih atas dukungan dan semangat gotong royong yang luar biasa dari komunitas Indonesia di Jepang. Jaga terus nama baik Indonesia dengan berkarya dan menaati hukum di Jepang. Mohon maaf lahir batin," tambahnya.
Wadah bagi Komunitas Muslim
Ketua KMII Jepang, Muhammad Muharram Hidayat, menjelaskan bahwa kerja sama dengan KBRI Tokyo telah terjalin sejak awal Ramadan.
"Kami mengadakan berbagai kegiatan, mulai dari Tabligh Akbar, Buka dan Sahur bersama, Salat Tarawih, hingga acara Generasi Quran anak-anak," ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Tokyo, Muhammad Al Aula, menambahkan bahwa KBRI juga mendukung komunitas Muslim Indonesia di berbagai prefektur Jepang.
"Kami bersinergi dengan komunitas WNI Muslim di seluruh Jepang dalam berbagai kegiatan Ramadan dan Idul Fitri," jelasnya.
KH Muhammad Yusron Shidqi, yang menjadi imam sekaligus khatib dalam Salat Idul Fitri, menyampaikan bahwa Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga untuk mengagungkan Allah SWT dengan niat yang benar.
"Takbir yang kita ucapkan hari ini bukan sekadar seruan, melainkan bentuk keyakinan bahwa Allah lebih besar dari segala masalah yang kita hadapi," ujarnya.Lebaran di Jepang: Pengalaman JamaahSelain Salat Idul Fitri, panitia juga menggelar acara "Ied Ceria" untuk anak-anak dengan berbagai hadiah menarik.
Endang (65), seorang jamaah yang sedang berlibur di Jepang, mengapresiasi kelancaran acara.
"Saya sedang menjenguk anak yang bekerja di Jepang. Salut dengan panitia yang mengatur jamaah dengan sangat rapi. Saya sangat terbantu," katanya.
Antispria (35), warga Tokyo yang sudah 10 tahun bekerja di Jepang, juga merasakan perbedaan dibanding tahun sebelumnya.
"Tahun ini pengaturan jamaah lebih baik. Sangat tertib dan terorganisir," ujarnya.