Kenapa Paus Fransiskus Memilih Dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore?

9 hours ago 4

Liputan6.com, Vatican City - Sebagai seorang imam dan kemudian menjadi kardinal, Jorge Mario Bergoglio selalu mampir ke Santa Maria Maggiore, salah satu dari empat basilika kepausan di Roma, setiap kali berkunjung ke ibu kota Italia itu.

Basilika dari Abad ke-4 dengan menara lonceng khasnya ini terletak di salah satu dari tujuh bukit kuno Roma di Esquilino, sebuah kawasan di antara Koloseum dan Stasiun Termini. Pada zaman Kekaisaran Romawi, daerah ini digunakan sebagai pemakaman budak.

Dalam salah satu kunjungannya, Bergoglio nyaris menjadi korban copet.

Namun, pengalaman itu tidak merusak kesannya terhadap tempat tersebut. Bertahun-tahun kemudian, pada Maret 2013, di pagi hari setelah terpilih sebagai Paus Fransiskus—nama yang dipilihnya sebagai penghormatan kepada Fransiskus dari Assisi, santo Italia yang meninggalkan kehidupan mewah untuk membantu orang miskin—dia menyelinap keluar dari Vatikan untuk berdoa di Santa Maria Maggiore. Demikian seperti dilansir The Guardian.

Selama 12 tahun masa kepausannya, Fransiskus sering mengunjungi basilika yang berjarak sekitar empat kilometer dari Vatikan ini—lebih dari 100 kali—kebanyakan untuk berdoa sebelum dan setelah perjalanan ke luar negeri. Pada 23 Maret, sehari setelah dia keluar dari rumah sakit karena pneumonia yang nyaris merenggut nyawanya, dia mampir untuk menaruh bunga dalam perjalanan kembali ke Vatikan. Kunjungan terakhirnya terjadi pada 12 April.

Dan pada Sabtu (26/4/2025), Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada Senin (21/4) di usia 88 tahun, akan melakukan perjalanan terakhirnya ke Santa Maria Maggiore untuk dimakamkan.

Wasiat Paus Fransiskus

Fransiskus menjadi paus pertama dalam lebih dari satu abad yang tidak dimakamkan dengan upacara megah di ruang bawah tanah Basilika Santo Petrus.

Peti matinya yang sederhana akan disemayamkan di sebuah relung kecil yang selama ini digunakan untuk menyimpan tempat lilin.

Paus Fransiskus pertama kali mengungkapkan bahwa dia telah memilih lokasi pemakamannya dalam sebuah percakapan pada April 2023 dengan Javier Martinez-Brocal, koresponden Vatikan untuk surat kabar Spanyol, ABC. Percakapan itu dipublikasikan setahun kemudian dalam buku berjudul "El Sucesor".

"Dia bilang pada saya bahwa dia telah menyederhanakan prosesi pemakamannya karena merasa (pemakaman paus) terlalu berlebihan," tutur Martinez-Brocal. "Dia tidak ingin dibaringkan di atas bantal-bantal mewah, dia ingin lebih terlihat seperti seorang gembala."

Setelah melihat beberapa tempat di basilika yang luas, Fransiskus memilih sebuah relung sederhana di lorong kiri, tidak jauh dari Kapel Paolina—di mana terdapat ikon Maria bergaya Bizantium yang selalu dia kunjungi untuk berdoa.

Seperti yang diminta dalam wasiat terakhirnya, makamnya tidak akan dihias dan hanya akan ditulis nama kepausannya dalam bahasa Latin: Franciscus.

"Ketika melihat relung itu, Fransiskus mengatakan, 'Inilah tempatku, aku ingin dimakamkan di sini'," kata Martinez-Brocal. "Tempat itu sebenarnya hanyalah ruang kecil bekas penyimpanan."

Paus Fransiskus mengatakan kepada Martinez-Brocal bahwa Basilika Santa Maria Maggiore ini sangat berarti baginya karena "devosi besar"-nya kepada Maria, Bunda Allah. Dia juga bercerita tentang pertemuannya dengan si copet kepada sang jurnalis, sebuah momen yang menurut Fransiskus tidak akan pernah dia lupakan.

"Dia sedang berjalan menuju basilika ketika seseorang mendekatinya dan mengatakan, 'Saya tidak punya uang untuk bensin, bisakah Anda memberi saya sedikit?'" ungkap Martinez-Brocal. "Fransiskus menjawab bahwa dia tidak membawa uang. Orang itu lalu mencoba menjual jam tangan mencolok dengan harga murah, namun Fransiskus curiga itu tipuan. Dia menuturkan, 'Kemudian, seseorang memberitahuku bahwa jika aku mengeluarkan dompet, orang itu akan memukulku dan mencurinya'."

Jejak Columbus dan Michelangelo

Esquilino, yang dulu terabaikan, kini menjadi kawasan padat penduduk dan multikultural. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak aktor dan sutradara film yang menetap di sana.

Meskipun Santa Maria Maggiore tidak seterkenal Basilika Santo Petrus, kemegahannya disebut sama mengagumkan. Saat masuk, pengunjung bisa memandang langit-langit berkubah yang menakjubkan, konon dilapisi emas yang dibawa Christopher Columbus dari Amerika. Ada juga kapel yang dirancang oleh Michelangelo.

Paus Fransiskus bukanlah satu-satunya paus atau tokoh terkenal yang dimakamkan di sana. Melansir CNN, terdapat makam tujuh paus dan pematung sekaligus arsitek Italia Abad ke-17 Gian Lorenzo Bernini di basilika yang sama.

Basilika Santa Maria Maggiore semakin populer di kalangan peziarah dan turis dalam beberapa tahun terakhir, terlebih sejak keinginan Paus Fransiskus dimakamkan di sana terungkap ke publik.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |