Liputan6.com, Washington, DC - Donald Trump mengucapkan terima kasih kepada ratusan ribu muslim Amerika Serikat (AS) yang mendukungnya "dalam jumlah yang luar biasa" pada Pilpres AS 2024. Hal itu disampaikannya saat menjadi tuan rumah acara iftar atau buka puasa pada Kamis (27/3/2025).
"Komunitas muslim ada untuk kami pada November lalu dan selama saya menjadi presiden, saya akan ada untuk kalian," ujar Trump dalam sambutannya saat buka puasa bersama seperti dikutip dari Middle East Eye.
"Pemerintahan saya berkomitmen pada diplomasi tanpa henti untuk menciptakan perdamaian abadi di Timur Tengah, melanjutkan Perjanjian Abraham yang bersejarah—yang semua orang anggap mustahil—dan sekarang kami akan mulai memperluasnya."
Trump merujuk pada kesepakatan normalisasi antara Israel dan beberapa negara mayoritas muslim—termasuk Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan—yang difasilitasi AS pada 2020, meski menuai kontroversi.
Dalam Pilpres AS 2024, dukungan warga Arab-Amerika terhadap Trump melonjak—menyimpang dari kecenderungan tradisional mereka yang biasanya mendukung Partai Demokrat. Pergeseran ini terutama dipicu oleh dukungan Presiden Joe Biden terhadap Israel dalam perang di Jalur Gaza.
Janji yang Tidak Sesuai Kenyataan
Meski berulang kali berjanji menghentikan perang selama kampanye dan sempat memicu gencatan senjata di Jalur Gaza tepat sebelum dia menjabat pada Januari, Trump dikabarkan "memberi lampu hijau" bagi Israel untuk melanjutkan serangan awal bulan ini.
Dalam 10 hari terakhir, pasukan Israel telah menewaskan hampir 900 warga Palestina, termasuk ratusan anak-anak.
Berdasarkan pernyataan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, Trump telah menyetujui penjualan senjata ke Israel senilai hampir USD 12 miliar sejak dia memimpin.
Wakil Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Morgan Ortagus menambahkan pada Minggu lalu bahwa pemerintah AS telah memberi Israel kebebasan penuh untuk melanjutkan perang di Jalur Gaza dengan menyediakan semua persenjataan yang mereka butuhkan—tanpa hambatan atau batasan.
Tak lama setelah dilantik, Trump bahkan menyerukan pengusiran paksa warga Palestina dari Jalur Gaza. Dia mengumumkan rencana pemerintahannya untuk mengambil alih Jalur Gaza, memindahkan penduduknya, dan mengubah wilayah kantong Palestina itu bak "pesona mewah ala Riviera di Timur Tengah".
Riviera merujuk pada daerah pesisir yang indah. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan kawasan pesisir yang mewah dan elegan, seperti "French Riviera" di Prancis atau "Italian Riviera" di Italia.