Barack Obama dan Kamala Harris Akhirnya Blak-blakan Kritik Donald Trump

2 months ago 43

Liputan6.com, Washington, DC - Mantan Presiden Barack Obama dan mantan Wakil Presiden Kamala Harris pada Kamis (3/4/2025), menyampaikan pandangan mereka mengenai keadaan negara di bawah masa jabatan kedua Presiden Donald Trump.

Obama, presiden ke-44 Amerika Serikat (AS), dengan tegas mengkritik upaya Trump mengubah struktur pemerintah federal, memperketat imigrasi dan kebebasan bicara, serta mengintimidasi media dan lembaga hukum.

"Ini adalah pertama kalinya saya berbicara di depan umum setelah beberapa waktu," kata Obama saat bicara di Hamilton College seperti dikutip CNN. "Saya sudah mengamati cukup lama."

"Bayangkan jika saya melakukan hal-hal seperti ini. Sungguh tak terbayangkan bahwa pihak yang sama yang diam sekarang akan menoleransi perilaku seperti itu dari saya atau dari banyak pendahulu saya."

Obama melanjutkan dengan menyatakan dia tidak berpikir pengumuman tarif baru dari Trump akan baik bagi AS. Namun, dia mengatakan bahwa yang lebih dia khawatirkan adalah apa yang dia sebut sebagai pelanggaran hak oleh Gedung Putih.

"Saya lebih khawatir dengan pemerintah federal yang mengancam universitas jika mereka tidak menyerahkan mahasiswa yang sedang menjalankan hak mereka untuk kebebasan berbicara," ujar Obama di depan mahasiswa.

"Pemikiran bahwa Gedung Putih bisa mengatakan kepada firma hukum, jika Anda mewakili pihak-pihak yang tidak kami sukai, kami akan menghentikan semua hubungan bisnis kami atau melarang Anda mewakili orang-orang dengan efektif. Tindak-tanduk seperti itu bertentangan dengan komitmen dasar kita sebagai orang AS."

Sebelumnya, Obama sudah memperingatkan tentang bahaya yang akan dihadapi negara jika Trump terpilih kembali, saat berkampanye untuk mendukung Harris di akhir kampanye Pilpres AS 2024.

"Hanya karena (Trump) bertingkah lucu," kata mantan presiden tersebut, "Bukan berarti presidensinya tidak akan berbahaya."

Kamala Tidak Terkejut

Dalam kesempatan terpisah, Kamala pada Kamis mengatakan bahwa langkah-langkah Trump sejak kembali ke Gedung Putih sebenarnya sudah dapat diprediksi.

"Banyak hal yang sebenarnya sudah kita perkirakan akan terjadi," ungkap Kamala, yang kemudian sambil tertawa menambahkan, "Tapi saya bukan di sini untuk mengatakan, 'Kan saya sudah bilang'."

Harris menuturkan bahwa dia menyadari kembalinya Trump ke Gedung Putih telah menimbulkan rasa takut yang besar.

"Kita melihat organisasi-organisasi tetap diam. Kita melihat orang-orang yang menyerah pada ancaman yang jelas-jelas tidak konstitusional. Dan inilah yang kita saksikan setiap hari dalam beberapa bulan terakhir di negara kita dan hal itu bisa dimengerti menimbulkan rasa takut," tutur Kamala.

Pernyataan Harris pada Kamis, yang pertama kali dilaporkan oleh MSNBC, adalah komentar paling langsungnya sejak awal masa jabatan kedua Trump. Mantan wakil presiden yang kalah dalam pilpres November lalu tersebut melanjutkan dengan mengatakan bahwa meskipun rasa takut itu "menular" begitu juga dengan keberanian.

"Rasa takut memang bisa menular. Ketika satu orang merasa takut, itu dapat menyebar ke orang lain di sekitarnya dan meluas. Dan kita sedang menyaksikan hal itu, tidak diragukan lagi," kata Kamala.

"Namun, saya juga ingin mengatakan ini, teman-teman saya yang terhormat, keberanian juga menular."

Read Entire Article