Liputan6.com, Vatican City - Semua sinyal ponsel akan dinonaktifkan di Vatikan pada Rabu (7/5) menjelang konklaf, namun juru bicara Vatikan Matteo Bruni menggarisbawahi kebijakan ini tidak akan berlaku di Lapangan Santo Petrus.
Ribuan umat diperkirakan akan berkumpul di alun-alun di depan Basilika Santo Petrus untuk menunggu pengumuman pengganti Paus Fransiskus, yang meninggal pada 21 April.
"Sinyal akan dipulihkan setelah pengumuman terpilihnya paus," demikian pernyataan resmi Vatikan seperti dikutip dari The Guardian.
Menurut kantor berita Italia ANSA seperti dilansir CNN, Vatikan juga berencana menggunakan alat pengacau sinyal (signal jammer) di sekitar Kapel Sistina untuk mencegah penyadapan atau komunikasi ke luar selama konklaf, di mana 133 kardinal akan memberikan suara untuk memilih pengganti Paus Fransiskus.
Paus terpilih akan memimpin 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia.
Stasiun penyiaran negara Italia, RAI, pada Senin melaporkan bahwa sinyal ponsel akan dimatikan pada Rabu pukul 15.00 waktu setempat atau satu setengah jam sebelum para kardinal dijadwalkan menuju Kapel Sistina untuk memulai konklaf.
Selama berabad-abad, pemimpin Gereja Katolik dipilih melalui pertemuan tertutup yang sangat rahasia yang dikenal sebagai "konklaf", yang dalam bahasa Latin berarti "dengan kunci" – merujuk pada tradisi lama di mana para kardinal dikurung hingga paus baru terpilih. Para kardinal yang bertugas memilih paus berikutnya mengikuti proses yang rumit dengan akar sejarah sejak Abad Pertengahan.
"Para kardinal harus menyerahkan ponsel dan semua perangkat elektronik mereka mulai Selasa (6/5), dan baru akan mendapatkan kembali perangkat tersebut setelah konklaf berakhir," kata Bruni.
Kerahasiaan Mutlak dan Abadi
Semua kardinal yang ikut serta dalam konklaf di Kapel Sistina akan berada dalam isolasi total dan mengucapkan sumpah untuk menjaga kerahasiaan secara mutlak dan selamanya.
Laporan Corriere della Sera menyebutkan bahwa pengamanan telah diperketat di seluruh Lapangan Santo Petrus, termasuk dengan pos pemeriksaan di pintu masuk dan pemasangan detektor logam serta sistem anti-drone di area publik.
Kapel Sistina akan ditutup sepenuhnya selama konklaf untuk menjamin kerahasiaan total. Pada tahun 2013, saat konklaf yang memilih Paus Fransiskus, alat pengacau sinyal juga dipasang untuk mencegah panggilan, pesan teks, atau akses internet.
Bahkan para teknisi listrik, tukang ledeng, dan operator lift yang menjaga operasional Vatikan selama konklaf juga harus berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan.
"Mereka semua akan mengucapkan sumpah dan akan bertugas penuh waktu, menginap di dalam wilayah Vatikan, tanpa kontak dengan keluarga mereka," demikian pernyataan dari pemerintah Vatikan.