Trump Akui Pembicaraan dengan Putin soal Gencatan Senjata di Ukraina Produktif

3 hours ago 2

Liputan6.com, Washington, DC - Donald Trump menyatakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai proposal gencatan senjata di Ukraina berlangsung baik dan produktif. Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuan antara Putin dan utusan Amerika Serikat (AS) Steve Witkoff di Moskow pada Kamis (13/3/2025) malam.

Dalam unggahannya di Truth Social, Trump menyebut pertemuan tersebut memberikan "kesempatan sangat baik untuk mengakhiri perang mengerikan dan berdarah ".

Kremlin sendiri seperti dilansir BBC mengaku berbagi "optimisme hati-hati" dengan AS terkait proses perdamaian.

Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Putin sengaja memperpanjang pembicaraan untuk melanjutkan perang.

Awal pekan ini, Ukraina telah menerima proposal gencatan senjata yang diajukan AS, namun Rusia belum menyetujuinya.

Pada Kamis, Putin menyatakan bahwa ide gencatan senjata adalah "benar dan kami mendukungnya", namun dia menambahkan bahwa "ada nuansa" yang perlu diperhatikan. Setelah itu, Putin mengajukan sejumlah syarat untuk mencapai perdamaian.

Zelenskyy menilai syarat-syarat Putin "manipulatif", menuduhnya sengaja membuat kondisi yang sulit untuk mempersulit proses perdamaian. Pada Jumat (14/3), Zelenskyy melanjutkan kritiknya melalui serangkaian unggahan di platform media sosial X.

"Putin tidak bisa menghentikan perang ini karena itu akan membuatnya kehilangan segalanya. Itulah mengapa dia berusaha menyabotase diplomasi dengan menetapkan syarat yang sangat sulit dan tidak dapat diterima sejak awal, bahkan sebelum gencatan senjata," ungkap Zelenskyy.

Dia menambahkan Putin akan menyeret semua orang ke dalam diskusi tanpa akhir, menghabiskan waktu berhari-hari, berminggu-minggu, dan berbulan-bulan untuk pembicaraan yang tidak berarti, sementara senjatanya terus membunuh orang.

Zelenskyy juga menegaskan, "Setiap syarat yang diajukan Putin hanyalah upaya untuk memblokir diplomasi. Begitulah cara Rusia bekerja dan kami telah memperingatkan hal ini."

Lebih lanjut, Zelenskyy mendesak semua pihak yang dapat memengaruhi Rusia, terutama AS, untuk mengambil langkah tegas yang dapat membantu. Dia menyebut Putin "berbohong tentang situasi sebenarnya di medan perang, korban jiwa, dan kondisi ekonomi Rusia". 

Promosi 1

Apa Syarat dari Putin untuk Gencatan Senjata di Ukraina?

Presiden Putin seperti dikutip dari Al Jazeera mengemukakan tiga pertanyaan dan menyatakan bahwa penyelesaian yang memuaskan atas masalah tersebut akan menjadi prasyarat bagi Kremlin untuk menerima gencatan senjata.

Bagaimana invasi Kursk akan berakhir?

Pertanyaan pertama yang diajukan Putin berkaitan dengan pasukan Ukraina di wilayah Rusia, Kursk. Pada Agustus tahun lalu, tentara Ukraina melancarkan serangan mendadak ke Kursk dan merebut wilayah tersebut. Meskipun tentara Rusia kini telah merebut kembali 1.100 km persegi dari Kursk – hampir seluruh area yang direbut pasukan Ukraina – pasukan Kyiv masih berada di sana.

"Akankah semua yang ada di sana keluar tanpa perlawanan? Atau akankah kepemimpinan Ukraina memerintahkan mereka untuk menyerahkan senjata dan menyerah?" tanya Putin.

Akankah Ukraina memobilisasi pasukan dan menerima senjata baru selama gencatan senjata?

Putin menyatakan kekhawatirannya bahwa gencatan senjata selama 30 hari dapat dimanfaatkan oleh Ukraina untuk memobilisasi pasukan baru. Kekhawatiran ini muncul di tengah kemunduran yang dialami pasukan Ukraina, baik di wilayah Kursk maupun di Ukraina timur, di mana Rusia secara bertahap telah mencapai kemajuan dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam konferensi pers pada Kamis, Putin menegaskan, "Pasukan Rusia terus bergerak maju di hampir semua area depan. Lalu, bagaimana 30 hari ini akan digunakan? Apakah untuk melanjutkan mobilisasi paksa di Ukraina, mengirimkan senjata, atau melatih unit-unit yang baru direkrut? Bagaimana kita bisa memastikan bahwa hal-hal seperti itu tidak akan terjadi? Dan bagaimana mekanisme pengawasannya akan diatur?"

Siapa yang akan memverifikasi gencatan senjata?

Putin mempertanyakan pula bagaimana gencatan senjata akan dipantau dan siapa yang akan memastikan bahwa kedua belah pihak mematuhi kesepakatan.

Putin menegaskan bahwa gencatan senjata harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak hanya menghentikan permusuhan, namun juga menciptakan perdamaian jangka panjang dan mengatasi akar penyebab krisis ini. "Kami berangkat dari asumsi bahwa penghentian permusuhan harus mengarah pada perdamaian yang berkelanjutan dan menghilangkan penyebab awal konflik," katanya.

Dia kemudian mempertanyakan mekanisme pelaksanaannya, "Siapa yang akan memiliki otoritas untuk memerintahkan penghentian permusuhan? Dan siapa yang akan bertanggung jawab memantau dan menentukan pelanggaran jika kesepakatan gencatan senjata dilanggar di sepanjang garis depan sejauh 2.000 kilometer?"

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |