Tanggal 5 Desember 2025 Memperingati Apa? Ada Hari Terang Kehidupan dan Hari Tanah Sedunia

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 5 Desember 2025 menjadi hari penting yang mempertemukan dua peringatan internasional dengan makna yang berbeda namun saling melengkapi. Hari Terangi Kehidupan memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengenang orang-orang terkasih yang telah meninggal melalui simbol cahaya. Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan, tetapi juga membantu proses penyembuhan emosional, terutama menjelang akhir tahun yang identik dengan refleksi dan kebersamaan.

Di sisi lain, 5 Desember juga memperingati Hari Tanah Sedunia mengingatkan masyarakat global tentang pentingnya kesehatan tanah bagi kehidupan.

Tanah yang subur dan terjaga adalah fondasi ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Melalui kampanye ini, publik diajak memahami peran tanah dalam ekosistem serta pentingnya menjaga praktik pertanian yang ramah lingkungan.

Kedua peringatan ini, meski berbeda fokus, bersama-sama mengajak masyarakat merawat ingatan dan menjaga bumi dua hal esensial bagi masa depan yang lebih baik.   

Light up A Life Day adalah tradisi tahunan di Irlandia yang diperingati setiap 5 Desember sebagai bentuk penghormatan bagi orang yang sudah tiada. Peringatan ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 1996 oleh rumah sakit dan hospice yang ingin memberikan ruang healing bagi keluarga yang sedang berduka. Lampu-lampu yang dinyalakan melambangkan cinta, kenangan, dan doa yang terus hidup meski seseorang telah pergi.

Acara ini juga berfungsi sebagai kegiatan penggalangan dana untuk mendukung fasilitas hospice yang merawat pasien terminal. Setiap lampu yang dinyalakan biasanya disertai donasi, yang kemudian digunakan untuk meningkatkan pelayanan perawatan.

Tradisi ini menyebarkan pesan penting bahwa kenangan tak pernah padam dan cinta selalu menemukan jalannya. Light up A Life Day bukan hanya perayaan nostalgia, tetapi juga bentuk solidaritas nyata bagi mereka yang membutuhkan dukungan di masa-masa sulit.

Hari Tanah Sedunia diperingati setiap 5 Desember sebagai ajakan global untuk lebih menghargai tanah sumber utama kehidupan yang sering kita abaikan. Tanah menyediakan makanan, obat-obatan, hingga menyaring air yang kita minum, namun keberadaannya sangat rentan. Kerusakan tanah dapat terjadi karena polusi, penggunaan kimia berlebih, hingga perubahan iklim.

Peringatan ini lahir dari rekomendasi International Union of Soil Sciences pada tahun 2002, dengan dukungan kuat mendiang Raja Bhumibol Adulyadej dari Thailand. Upayanya kemudian mendorong FAO dan Majelis Umum PBB menetapkan 5 Desember sebagai World Soil Day pada 2014.

Setiap tahun, peringatan ini mengangkat tema berbeda untuk mengedukasi publik. Melalui kampanye global, masyarakat diajak menjaga kesuburan tanah, memulai kompos, serta memahami bahwa tanah membutuhkan ratusan tahun untuk kembali pulih. World Soil Day menjadi pengingat bahwa merawat tanah berarti merawat masa depan.

Tanggal 5 Desember 2025 mempertemukan dua pesan besar yang saling melengkapi yaitu mengenang mereka yang telah pergi dan menjaga masa depan bumi. Hari Terangi Kehidupan memberi ruang bagi individu dan keluarga untuk merawat kenangan melalui simbol cahaya. Menyalakan lampu tidak hanya menjadi bentuk penghormatan, tetapi juga terapi emosional yang membantu proses pemulihan bagi mereka yang berduka.

Di sisi lain, Hari Tanah Sedunia mengingatkan kita bahwa kelestarian tanah adalah fondasi kehidupan. Tanah yang sehat menentukan ketahanan pangan, kualitas air, dan keberlanjutan ekosistem. Peringatan ini mengajak masyarakat lebih peduli pada lingkungan melalui aksi sederhana seperti mengurangi limbah, mulai kompos, atau menjaga kesuburan tanah.

Kedua peringatan ini hadir sebagai pengingat bahwa kehidupan membutuhkan keseimbangan: merawat hati melalui kenangan, sekaligus merawat bumi sebagai warisan bagi generasi mendatang.