, Sydney - Partai Buruh Australia berhasil meraih kemenangan telak dalam pemilu Australia terbaru, dengan dominasi di berbagai negara bagian. Kemenangan signifikan tercatat di New South Wales, Queensland, Tasmania, dan Australia Selatan, sementara Victoria menunjukkan perubahan yang lebih kecil.
Kubu oposisi mengalami pukulan berat ketika pemimpin Partai Liberal Peter Dutton gagal mempertahankan kursinya di parlemen. Kekalahan ini terjadi di daerah pemilihannya sendiri, Dickson, yang menjadi simbol perubahan politik di Australia.
Berdasarkan penghitungan resmi dari ABC, Partai Buruh berhasil mengamankan 78 kursi di parlemen. Antony Green, pakar pemilu ternama, memberikan analisis mengejutkan dengan menyatakan bahwa hasil akhir pemilu mungkin akan menunjukkan mayoritas yang "mengejutkan".
Prestasi ini mengukuhkan Anthony Albanese dalam sejarah politik Australia sebagai perdana menteri pertama yang terpilih kembali melalui pemilu sejak era John Howard.
AP melaporkan bahwa Anthony Albanese mengklaim kemenangan sebagai PM Australia pertama yang memenangkan masa jabatan kedua berturut-turut dalam 21 tahun pada hari Sabtu (3/5) dan menyatakan bahwa pemerintahannya telah meningkatkan mayoritasnya dengan tidak meniru pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
"Menjabat sebagai perdana menteri adalah kehormatan terbesar dalam hidup saya," ucap Albanese menyampaikan pidato kemenangan di Sydney, seperti dikutip dari ABC Indonesia, Minggu (4/5/2025).
"Dan dengan rasa rendah hati dan tanggung jawab yang mendalam, hal pertama yang saya lakukan malam ini adalah mengucapkan terima kasih kepada rakyat Australia atas kesempatan untuk terus melayani negara terbaik di dunia."
Albanese juga menunjukkan sikap sportif dengan mengungkapkan bahwa ia telah melakukan pembicaraan dengan Peter Dutton. Ia secara khusus berterima kasih atas "kata-kata yang murah hati di akhir kampanye yang sangat sulit" dari pemimpin oposisi tersebut.
Kemenangan ini membuka jalan bagi Partai Buruh untuk membentuk pemerintahan mayoritas yang kuat, sekaligus memberikan mandat baru bagi Albanese untuk melanjutkan berbagai program prioritasnya. Hasil pemilu ini juga mencerminkan kepercayaan publik yang terus terjaga terhadap kepemimpinan Albanese di tengah berbagai tantangan nasional dan global.
Analisis Hasil Pemilu: Perubahan Suara dan Kekuatan Partai
Secara nasional, Partai Buruh mencatat kenaikan 2,3 poin persentase dalam perolehan suara primer. Sementara itu, Koalisi mengalami penurunan signifikan sebesar 4,5 poin persentase, dengan partai-partai kecil dan independen juga mendapatkan peningkatan dukungan yang cukup besar.
Hingga tahap ini, Koalisi Partai Liberal dan Nasional tidak menunjukkan perubahan berarti di sebagian besar kursi. Pengecualian terjadi di Solomon, wilayah berbasis Darwin, yang mengalami pergeseran. Selain itu, perubahan kecil terlihat di Eden-Monaro, Bendigo, Whitlam, dan Bullwinkel. Namun, berdasarkan hasil sementara, pergeseran ini tidak cukup signifikan untuk mengubah posisi Partai Buruh, kecuali di Bullwinkel.
Di wilayah barat Melbourne, yang menjadi target utama kampanye Peter Dutton, Partai Buruh berhasil mempertahankan dominasinya.
Sementara itu, hasil awal di Australia Barat menunjukkan pergerakan kecil dari basis kuat Partai Buruh di negara bagian tersebut. Perubahan terlihat di beberapa kursi yang sebelumnya dikuasai Partai Liberal, termasuk Pearce, Canning, Durack, dan O'Connor.
Pidato Kekalahan Peter Dutton: Pengakuan dan Harapan untuk Masa Depan
Peter Dutton secara terbuka mengakui kekalahan Partai Liberal dalam pemilihan umum, termasuk kekalahan pribadinya di kursi Dickson. Dalam pidato di hadapan pendukung setia yang berkumpul di Brisbane, pemimpin oposisi itu menyatakan,
"Kami tidak melakukannya dengan cukup baik dalam kampanye ini, itu sangat jelas [terlihat di hasil] malam ini."
Dutton mengungkapkan bahwa ia telah menghubungi Perdana Menteri Anthony Albanese dan kandidat Partai Buruh untuk Dickson, Ali France, untuk mengakui kekalahan sekaligus memberikan ucapan selamat.
"Ini adalah momen bersejarah bagi Partai Buruh dan kami mengakuinya. Saya mengucapkan selamat kepada perdana menteri dan mendoakan yang terbaik untuknya, Jodie, dan Nathan, dan saya katakan kepada perdana menteri jika ibunya akan sangat bangga dengan prestasinya malam ini dan ia juga harus bangga dengan apa yang telah dicapainya," tuturnya.
Dutton juga menyampaikan penghormatan khusus kepada mendiang Henry, putra Ali France yang meninggal awal tahun ini.
"Putranya, Henry, akan sangat bangga padanya malam ini dan ia akan melakukan pekerjaan yang baik sebagai anggota parlemen untuk Dickson dan saya mendoakan yang terbaik untuknya."
Tak lupa, Dutton menyampaikan permohonan maaf kepada kandidat Partai Liberal yang gagal meraih kursi.
"Kehilangan kursi [dan] ambisi mereka... Kami memiliki partai yang luar biasa, dan kami akan membangunnya kembali."
Pernyataan Dutton ini mencerminkan sikap sportif sekaligus tekad untuk membangkitkan kembali Partai Liberal setelah kekalahan dalam pemilu kali ini.
Kemenangan Bersejarah Partai Buruh: Kebanggaan dan Harapan Baru
Menteri Luar Negeri Penny Wong membuka pidato kemenangan Partai Buruh di Sydney dengan penuh semangat, berjanji untuk "menulis babak berikutnya sehingga semua warga Australia menjadi bagian dari kisah bangsa kita."
Dengan penuh keyakinan, Senator Wong menyatakan:"Terima kasih telah percaya pada Partai Buruh. Terima kasih telah percaya pada kekuatan negara besar ini... Kami mencintai negara ini."
Ia juga menyampaikan sindiran halus terhadap lawan politiknya dengan mengatakan:"Beberapa orang mungkin ingin meniru yang terburuk dari negara lain," merujuk pada tuduhan bahwa Peter Dutton pernah berusaha meniru gaya kepemimpinan Donald Trump.
Tak lupa Wong memuji pemimpinnya:"Albo [nama panggilan Albanese] selalu mendukung hal terbaik tentang negara kita."
Sementara itu, Bendahara Australia Jim Chalmers dari Partai Buruh memberikan analisis mendalam tentang kemenangan ini kepada ABC:"[Kemenangan ini] adalah kemenangan dari masa lalu, jika terjadi seperti yang kita harapkan, mengingat di mana Partai Buruh berada enam bulan lalu, mengingat apa yang diharapkan untuk malam ini, mengingat apa yang diharapkan sebelum diumumkan anggaran, dan karenanya ia berhak untuk merasa bangga..."
Chalmers bahkan menyebut kemenangan ini sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah politik Australia:"[Kami] meraih salah satu kemenangan politik terbesar sejak Federasi, itulah yang kita saksikan malam ini."