Liputan6.com, Moskow - Korea Utara akan mengirim pekerja militer dan pasukan teknik tempur (zeni) ke wilayah Kursk di Rusia barat untuk membantu upaya pemulihan setelah serangan Ukraina. Hal ini dilaporkan sejumlah media Rusia mengutip pernyataan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu dalam kunjungannya ke Pyongyang pada Selasa (17/6/2025).
Sejumlah media Rusia menyebutkan Shoigu mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua pekan. Demikian seperti dilansir CNA.
Selama lebih dari tiga tahun perang di Ukraina, Korea Utara telah menjadi salah satu sekutu utama Rusia. Negara itu disebut telah mengirim ribuan tentaranya untuk membantu Kremlin mengusir pasukan Ukraina dari Kursk.
Kini, Korea Utara berencana mengirim lebih banyak pasukan militer spesialis untuk membantu upaya rekonstruksi.
"Kami juga mencapai kesepakatan untuk melanjutkan kerja sama yang bersifat konstruktif," kutip kantor berita TASS dari pernyataan Shoigu.
Shoigu menyampaikan bahwa Korea Utara akan mengirim satu divisi pekerja, dua brigade militer yang berjumlah sekitar 5.000 personel, dan 1.000 penjinak ranjau ke wilayah Kursk.
Dia menyebut bantuan ini sebagai bentuk solidaritas persaudaraan dari rakyat Korea Utara dan Kim Jong Un kepada Rusia.
Bersahabat dan Saling Percaya
Media pemerintah Korea Utara menggambarkan pertemuan Shoigu dan Kim Jong Un berlangsung dalam suasana bersahabat yang hangat dan penuh rasa saling percaya, seraya menyebut bahwa Kim Jong Un telah mengonfirmasi rencana kerja sama lebih lanjut. Namun, mereka tidak merincinya.
Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Kim Jong Un dan Shoigu membahas butir-butir kerja sama mendesak dan rencana jangka panjang untuk melaksanakan hal-hal penting yang telah disepakati oleh kepala negara kedua negara melalui pertukaran surat pribadi selama beberapa minggu terakhir.
Rusia dan Korea Utara menandatangani perjanjian militer berskala luas tahun lalu, termasuk klausul pertahanan bersama, dalam kunjungan langka Presiden Vladimir Putin ke negara bersenjata nuklir tersebut.
Berbagai laporan mengungkapkan, Korea Utara telah memasok senjata kepada Rusia untuk mendukung perangnya di Ukraina.
Ketika Shoigu bertemu Kim Jong Un dan para pejabat militer senior pada awal Juni, menurut KCNA, kedua belah pihak menyatakan keinginan untuk memperluas dan mengembangkan hubungan Rusia-Korea Utara menjadi hubungan kemitraan strategis yang kuat dan komprehensif.