Kisah Perjuangan Buruh Polandia Menjatuhkan Rezim Komunis dan Merubah Sejarah Eropa

6 hours ago 4

Liputan6.com, Warsaw - Sebuah kisah perlawanan buruh tercatat dalam sejarah pada Agustus 1980. Kala itu di galangan kapal Lenin, Gdansk, Polandia, sebuah gerakan buruh yang akan mengubah sejarah Eropa dimulai. Dipicu oleh tuntutan kenaikan upah dan perbaikan kondisi kerja, mogok kerja yang awalnya kecil berkembang menjadi gerakan massa yang dipimpin oleh Lech Walesa, seorang teknisi listrik yang kemudian menjadi ikon perlawanan terhadap komunisme.

Situs looks.film yang dikutip Rabu (30/4/2025) menyebut, gerakan pekerja yang saat itu dilarang menghasilkan serikat pekerja independen pertama di Polandia; Solidarnosc. Serikat pekerja independen pertama muncul dari gerakan buruh yang dilarang dan menentang rezim komunis, hingga para perwakilannya di meja bundar tahun 1989 menciptakan Polandia baru.

Solidarnosc (Solidaritas), menuntut tidak hanya perbaikan ekonomi, tetapi juga kebebasan berekspresi dan hak-hak dasar buruh yang selama ini ditindas.

Republik Rakyat Polandia adalah salah satu negara elit di Uni Soviet. Ketika rakyat Polandia semakin menyimpang dari kebijakan komunis dan menyatakan ketidakpuasan mereka, perebutan kekuasaan dengan negara pun dimulai.

Didorong oleh kunjungan Paus Polandia pertama, Yohanes Paulus II, para pekerja di galangan kapal Lenin di Gdansk melanggar hukum pada musim panas tahun 1980 dan menyerukan aksi mogok kerja.

Didukung oleh Gereja Katolik dan kaum intelektual oposisi, gerakan ini memperjuangkan hak-hak para pekerja yang mengalami kesulitan ekonomi. Karena takut kehilangan kendali, pemerintah Polandia mengawasi dan memfilmkan setiap langkah warga negaranya.

Di sisi lain, Solidarnosc mencari bantuan dari para pembuat film dokumenter dan jurnalis internasional. Ideologi saling bertabrakan saat gambar-gambar saling bersaing. Namun, solidaritas menang – karena seluruh dunia melihat ke Gdansk, partai yang berkuasa dipaksa untuk pertama kalinya untuk menyerah pada tuntutan para pekerja.

Bahkan proklamasi darurat militer tidak dapat lagi menghentikan perubahan di Polandia. Solidarnosc terus bekerja secara rahasia dan kembali ke panggung politik pada tahun 1989.

BBC menyebut bahwa setelah negosiasi gagal, aksi mogok jutaan buruh menyebar ke seluruh Polandia dan pemerintah terpaksa menyerah. Rezim menggali kuburannya sendiri – sekaligus akhir bagi komunisme Eropa.

Setelah pemilihan umum bebas pada tahun 1989, Polandia secara efektif meninggalkan blok komunis. Segera setelah itu, Tembok Berlin runtuh, diikuti oleh rezim komunis di seluruh benua.

Basil Kerski, direktur European Solidarnosc Centre (ESC) di Gdansk, menceritakan sejarah Polandia dari sudut pandang masa kini, sebagai sejarah yang akan mengubah Eropa selamanya. Karena apa yang terjadi pada musim gugur 1989 di Gdansk hanyalah akhir yang gemilang dari revolusi akar rumput, yang berpuncak pada runtuhnya Tembok Berlin.

“Kami sangat beruntung memiliki Walesa. Ia adalah seorang teknisi listrik sederhana, tetapi pada saat yang sama memiliki keterampilan politik yang hebat dan intuisi politik yang hebat, dan seseorang yang mewakili segala hal yang penting bagi para pemogok. Jadi, ia adalah tokoh ikonik, dan seorang pemimpin yang memimpin mobilisasi 10 juta warga Polandia,” kata Dr. Jacek Kołtan, wakil direktur penelitian di ESC seperti dikutip dari BBC.

Kisah dramatis ini diceritakan di dinding Gedung ESC yang dibuka pada tahun 2014. Di sana pameran permanen yang terdiri dari dua lantai dibuat menggambarkan kebangkitan Solidarnosc, penerapan darurat militer tahun 1981, dan jatuhnya komunisme.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |