Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbagi tawa dengan anak-anak korban banjir di Dusun Landuh, Aceh.
Pada Selasa, 9 Desember 2025, ia menyempatkan diri untuk mendongeng guna menghibur anak-anak.
“Dongeng dari tepi Sungai Tamiang, Dusun Landuh, Aceh,” tulis Anies dalam unggahan video di Tiktok pribadinya, @aniesbaswedan.
Dalam video itu, Anies terlihat duduk di tenda terpal bersama anak-anak yang duduk melingkar. Suasana di tenda sederhana itu gelap tapi tak menyurutkan antusiasme anak-anak untuk mendengarkan dongeng. Sambil mengelus kepala salah satu anak, Anies mulai bercerita.
Alkisah, di sebuah desa di tepian sungai ada anak bernama Badu. Anak itu kerap berbohong kepada warga bahwa dirinya digigit buaya. Warga dua kali tertipu oleh tingkah Badu.
Suatu ketika, saat Badu bermain di tepi sungai, ia benar-benar digigit buaya. Namun, meski ia berteriak minta tolong, tapi tak satu pun warga menggubris teriakannya, mereka mengira Badu kembali berbohong.
Badu pun berhasil lari dari terkaman buaya dan warga heran tangannya bersimbah darah. Warga kemudian menasihati Badu untuk tidak berbohong, karena orang yang tak jujur tidak akan dipercaya.
“Apa pelajarannya di sini? Tidak boleh apa?” tanya Anies kepada anak-anak.
“Bohong,” jawab anak-anak ramai.
“Harus apa?”
“Jujur,” jawab anak-anak kompak.
Mengenal Dunia Melalui Cerita
Selain Anies, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) juga turut membantu pemulihan kondisi psikososial anak-anak dengan dongeng.
Melalui sesi mendongeng, anak-anak diajak mengurangi rasa trauma akibat bencana sekaligus diperkenalkan kembali pada dunia literasi.
Aktivis Anak Maia Janitra mengatakan, mendongeng menjadi salah satu sarana efektif untuk mengembalikan semangat anak-anak setelah bencana. Terutama di tengah tingginya penggunaan gawai dalam kehidupan sehari-hari.
“Mendongeng mengajak anak lebih mengenal dunia melalui cerita. Di dalam dongeng kita bisa menyampaikan pesan moral yang mudah dipahami anak. Mereka menjadi lebih tenang dan lebih mampu mengelola emosi. Ini berbeda dengan gawai yang membuat mereka larut dalam dunia mereka sendiri,” ujar Maia seperti mengutip Antara, Kamis (11/12).
Bercerita Sambil Bentuk Karakter Anak
Dihadiri sekitar 120 anak yang terdampak bencana di Sumbar, Maia pun membagikan pengalaman sebelum-sebelumnya saat mendampingi anak-anak korban banjir.
Ia mengatakan, anak-anak tersebut memiliki cara unik dalam memaknai kehilangan. Misalnya, menganggap barang yang hilang sebagai bagian penting dari identitas diri atau status sosial, yang dipengaruhi lingkungan dan budaya belanja daring.
“Saat kita hadir dan berinteraksi, kita dapat membantu membentuk karakter mereka. Bukan untuk menyalahkan, tetapi mengarahkan agar memahami cara pandang yang lebih baik,” katanya.
Keterlibatan aktif orang tua juga jadi faktor penting untuk menjaga kesehatan emosional anak, terutama pascabencana.
“Jika anak bermain gawai seharian, mereka cenderung tantrum dan emosional. Namun ketika diajak berdongeng atau bercerita, mereka lebih tenang dan realistis,” ujarnya.
Dongeng Buka Ruang Imajinasi Sehat
Maia pun mengingatkan risiko permainan digital yang bisa memicu agresivitas. Sedangkan dongeng membuka ruang imajinasi sehat dan melatih kemampuan berpikir anak. Maka orang tua diharap untuk lebih kreatif, seperti menggunakan media pendukung cerita atau memberikan hadiah kecil agar anak semakin antusias.
Dalam pendampingannya, Maia menemukan bahwa sejumlah anak korban banjir masih merasa takut ketika hujan turun atau mengingat peristiwa sebelumnya.
“Dongeng menjadi salah satu bentuk terapi yang membantu anak mengurangi kecemasan,” ujarnya.
Program Mobil Dukungan Psikososial Kemkomdigi sejalan dengan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak (PP Tunas) yang bertujuan melindungi anak dari konten negatif di ruang digital seperti media sosial dan permainan daring (game online).
Kombinasi edukasi literasi dan pelindungan digital melalui PP Tunas diharapkan menjadi perisai agar anak tetap bisa tumbuh tanpa menjadi korban di ruang digital.
Sementara itu, Komdigi terus memastikan pemulihan konektivitas jaringan serta infrastruktur telekomunikasi di wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Sumatera.
Selain pemulihan teknis, Komdigi juga mendirikan sejumlah Posko sebagai Pusat Informasi dan Media Center untuk mendukung komunikasi darurat dan koordinasi penanganan bencana.

10 hours ago
4
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440138/original/001205000_1765424059-budi_harapan_hidup.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1295688/original/061210400_1469183545-moon.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439969/original/078988800_1765418213-1000637202.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5368863/original/029513200_1759395008-WhatsApp_Image_2025-10-02_at_15.45.24.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440202/original/050322400_1765425531-MBG_Tabrak.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439980/original/093765400_1765418418-langsa.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4806434/original/096581200_1713505211-WhatsApp_Image_2024-04-19_at_12.24.11__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440137/original/074085900_1765424014-sophie.png)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5438307/original/041412900_1765280130-20251208_161109.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5438267/original/014048200_1765277981-WhatsApp_Image_2025-12-09_at_17.42.04.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439522/original/007583400_1765360063-WhatsApp_Image_2025-12-10_at_15.22.33__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5439128/original/057975800_1765350527-wihaji_stunting.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5315133/original/011926900_1755152641-WhatsApp_Image_2025-08-14_at_13.21.05.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5438951/original/000994700_1765343955-wihaji.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4876580/original/060174300_1719475554-WhatsApp_Image_2024-06-27_at_14.43.12_5b0bb18e.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5438876/original/070807000_1765341906-Kim_Seon_Ho_Akui_Lagi_Senang_Lari.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2513912/original/021370500_1543826266-Kate_Stone_Matheson.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161764/original/086600400_1741847570-1741841423969_salah-satu-faktor-eksternal-penyebab-pelanggaran-ham-adalah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5438232/original/079545800_1765275595-trauma_healing.png)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5406089/original/006566900_1762512009-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317888/original/000036400_1755410969-Screenshot_2025-08-17_083904.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161503/original/090966100_1741846958-1741840983693_penyebab-autis.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5032120/original/020113400_1733123995-fotor-ai-2024120214155.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423821/original/058306800_1764096334-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380909/original/004147800_1760438190-Ilustrasi_perundungan_di_Grobogan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405703/original/088328900_1762495927-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3980259/original/059576700_1648689083-220331_OPINI__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5406319/original/030571500_1762537820-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5369993/original/045407100_1759484291-WhatsApp_Image_2025-10-03_at_16.34.53.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2840319/original/075614600_1561787228-silueta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5293741/original/045684500_1753341485-2148817396.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5315423/original/032474700_1755158881-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306045/original/071074400_1754373928-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292937/original/042537800_1753271038-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5315473/original/026056900_1755160174-Screenshot_2025-08-14_150231.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5398804/original/020121200_1761897445-Abdul_Rauf.jpg)