Trump Copot Mike Waltz Sebagai Penasihat Keamanan Nasional, Calonkan Jadi Dubes AS untuk PBB

17 hours ago 4

Liputan6.com, Washington, DC - Donald Trump mencopot Mike Waltz dari jabatannya sebagai penasihat keamanan nasional dan akan mencalonkannya sebagai duta besar Amerika Serikat (AS) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dalam unggahannya di media sosial, Trump mengucapkan terima kasih kepada Waltz atas pengabdiannya dan mengatakan bahwa posisinya akan sementara digantikan oleh Marco Rubio, yang juga akan tetap menjabat sebagai menteri luar negeri AS.

Mantan anggota Kongres dari Florida ini menjadi pejabat senior pertama dalam pemerintahan yang meninggalkan Gedung Putih pada masa jabatan kedua Trump.

"Dari masa tugasnya di medan perang, di Kongres, dan sebagai Penasihat Keamanan Nasional saya, Mike Waltz telah bekerja keras untuk mengutamakan Kepentingan Bangsa kita," tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social.

"Saya tahu dia akan melakukan hal yang sama dalam peran barunya."

Waltz mengunggah pernyataan singkat di platform media sosial X disertai tangkapan layar pengumuman dari presiden.

"Saya merasa sangat terhormat dapat terus mengabdi kepada Presiden Trump dan negara kita yang luar biasa," tulisnya.

Cara Halus Trump Singkirkan Waltz?

Menurut CBS News, Trump memutuskan mencalonkan Waltz sebagai duta besar untuk PBB hanya beberapa jam sebelum pengumuman pada Kamis (1/5/2025).

Beberapa sumber mengatakan kepada jaringan tersebut bahwa Waltz dicopot karena insiden di aplikasi Signal dan persepsi di dalam Gedung Putih bahwa dia tidak melakukan penyaringan staf Dewan Keamanan Nasional secara memadai, di antara alasan lainnya.

Namun, sumber-sumber tersebut mengatakan Trump menghormati Waltz sehingga dia digeser ke jabatan baru yang bergengsi. BBC berbicara dengan beberapa pejabat AS – yang meminta untuk tidak disebutkan namanya – dan mereka menyatakan bahwa pemerintahan Trump meyakini Waltz mungkin akan kesulitan untuk dikonfirmasi oleh Senat, sehingga presiden dapat menyingkirkannya tanpa harus memecatnya secara langsung.

Waltz telah menjadi sorotan sejak dia mengakui pada Maret bahwa dia secara tidak sengaja menambahkan pemimpin redaksi majalah Atlantic, Jeffrey Goldberg, ke dalam grup obrolan di Signal bersama pejabat keamanan tinggi AS.

Rencana rahasia untuk serangan militer terhadap kelompok Houthi di Yaman dibahas dalam percakapan tersebut, yang anggotanya termasuk Waltz, Rubio, dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth.

Adapun posisi duta besar untuk PBB saat ini masih kosong. Trump menarik pencalonan kandidat pertamanya, anggota kongres New York Elise Stefanik, karena kekhawatiran Partai Republik akan kehilangan mayoritas tipis mereka di DPR mengingat kursinya berpotensi dimenangkan oleh Demokrat dalam pemilihan khusus.

Kasus Pertama dalam Setengah Abad

Sementara itu, pengumuman Trump mengenai peran terbaru Rubio disebut mengejutkan para pejabat di Kementerian Luar Negeri AS.

Rubio sekarang menjadi pejabat pertama yang menjabat sebagai menteri luar negeri dan penasihat keamanan nasional sekaligus sejak Henry Kissinger setengah abad yang lalu.

Rubio juga menjabat sebagai kepala sementara Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan Arsip Nasional, yang keduanya mengalami kekosongan kepemimpinan.

Rumor di Washington menyebut nama Steve Witkoff, seorang pengembang real estate dan teman pribadi Trump yang saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, sebagai pengganti Waltz yang potensial.

Nama lain yang disebut-sebut adalah Ric Grenell, salah satu utusan khusus Trump yang memiliki rekam jejak diplomatik lebih panjang.

Trump telah mengganti empat penasihat keamanan nasional selama masa jabatan pertamanya, termasuk Michael Flynn, yang hanya menjabat selama tiga minggu.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |