Mengenal Kawah South Pole-Aitken Jadi Target Utama Misi Artemis 2026

1 day ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan menemukan bahwa Kawah South Pole-Aitken (SPA) di sisi jauh bulan menyimpan sisa-sisa mantel muda dan jejak laut magma purba. Temuan ini menjadikan SPA sebagai target utama dalam misi Artemis yang direncanakan NASA pada 2026.

Melansir laman pace pada Selasa (06/05/2025), cekungan SPA merupakan salah satu struktur tumbukan terbesar dan tertua di tata surya. Cekungan ini memiliki diameter sekitar 2.500 kilometer dan kedalaman lebih dari 8 kilometer.

Artinya, luas kawasan ini mencakup hampir seperempat permukaan bulan. Sekitar 4,3 miliar tahun lalu, sebuah objek besar menabrak permukaan bulan, membentuk cekungan SPA yang luas.

Dampak ini sangat dahsyat hingga mengikis lapisan kerak bulan dan memungkinkan material dari mantel dalam, yang biasanya tersembunyi jauh di bawah permukaan, muncul ke atas. Material ini diyakini mengandung petunjuk penting tentang tahap akhir kristalisasi laut magma bulan, lapisan magma global yang pernah menutupi seluruh bulan tak lama setelah terbentuk.

Cekungan SPA yang memanjang menunjukkan bahwa dampak terjadi pada sudut miring, bukan langsung vertikal. Bentuk dan distribusi material di sekitar cekungan ini juga memberikan informasi penting mengenai sudut dan arah tabrakan, yang dapat membantu para ilmuwan merekonstruksi peristiwa tumbukan awal di Bulan serta dinamika yang terlibat dalam pembentukannya.

Misi Artemis yang akan datang berencana untuk mengirim astronot dan robot penjelajah ke area SPA untuk mengambil sampel batuan dari permukaan maupun bawah permukaan. Sampel ini sangat berharga karena berpotensi mengandung sisa-sisa batuan asli dari mantel bulan, yang belum pernah dipelajari secara langsung.

Studi terhadap sampel ini diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang evolusi awal bulan, diferensiasi lapisan-lapisan dalamnya, serta proses geologis yang membentuk satelit alami bumi ini. Selain itu, eksplorasi SPA juga dapat memperkaya pemahaman kita tentang sejarah awal Tata Surya dan asal usul planet berbatu seperti bumi dan Mars.

Misi Artemis

Artemis 2 menjadi salah satu misi ambisius Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Artemis 2 bertugas untuk meneliti bulan, satelit alami bumi.

Pada November 2022, NASA berhasil melaksanakan misi Artemis 1. Peluncuran misi ini ditandai dengan peluncuran dan uji coba megaroket Space Launch System (SLS) dan wahana antariksa Orion Multi-Purpose Crew Vehicle (Orion MPCV) ke orbit Bulan.

Setelah sukses dengan Artemis I, NASA mengumumkan kabar Artemis 2. Tidak seperti misi sebelumnya, Artemis 2 adalah misi berawak dan memiliki detail misi yang berbeda dengan Artemis I.

Para astronaut akan meluncur ke angkasa dengan megaroket Space Launch System (SLS) dari Kennedy Space Centre, Florida, Amerika Serikat dalam misi ini. Mereka lalu akan terbang dengan Orion untuk mendekati dan melakukan pengamatan terhadap bulan (flyby).

Setelah berhasil terbang di sisi terjauh Bulan, para astronaut akan kembali ke bumi. Misi ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 8 hingga 10 hari.

Sejumlah data terkait penerbangan ini akan dikumpulkan untuk menjadi dasar pelaksanaan Artemis III. Pada Juli 2024 lalu, inti Space Launch System (SLS) yang diangkut dari Fasilitas Perakitan Michoud NASA tiba Kennedy Space Center.

Tahap roket ini sudah dimasukkan ke dalam gedung perakitan kendaraan. Bagian roket SLS ini diangkut bersama tongkang Pegasus dari Fasilitas Michoud di New Orleans.

NASA memindahkan keduanya menggunakan kapal tugboat dan kapal penarik dengan menempuh jarak sekitar 900 mil. Selama berada di ruang perakitan Kennedy, tahap inti akan digabungkan dengan komponen lainnya untuk membentuk pendorong roket.

Setelah itu, tahap roket SLS ini akan dipasangkan ke bagian atas peluncur sebelum dihubungkan ke adaptor. Setelah terpasang dengan pesawat antariksa Orion, NASA akan menggelar misi Artemis II yang direncanakan pada musim gugur tahun ini.

(Tifani)

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |