KBRI Tokyo: Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Jepang

2 weeks ago 25

Liputan6.com, Tokyo - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mengonfirmasi bahwa hingga saat ini belum ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa magnitudo 7,5 di Prefektur Aomori, Jepang, pada Senin (9/12/2025) pukul 23.15 waktu setempat. Gempa tersebut memicu peringatan tsunami.

"Jumlah WNI di Aomori diperkirakan sekitar 969 orang. Hingga saat ini Selasa, 9 Desember 2025, pukul 08.30 JST belum terdapat laporan WNI yang menjadi korban," demikian pernyataan KBRI Tokyo yang dibagikan kepada awak media.

KBRI Tokyo mengimbau WNI agar terus memantau situasi dan mengikuti instruksi yang disampaikan oleh otoritas resmi Jepang, termasuk mempelajari rute evakuasi, mempersiapkan tas darurat, menyiapkan dokumen penting dan uang tunai secukupnya, dan menghubungi hotline KBRI Tokyo dalam keadaan darurat di nomor+81-80-3506-8612 atau +81-80-4940-7419.

"Gempa bumi merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di Jepang. Untuk itu seluruh WNI diimbau untuk tetap tenang namun agar selalu waspada," sebut KBRI Tokyo.

Peringatan Tsunami Dicabut tapi Muncul Peringatan Mega Gempa

Adapun peringatan tsunami telah dicabut pada Selasa pagi, namun pejabat Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan mengenai kemungkinan terjadinya mega gempa setelah gempa pada Senin. Mega gempa semacam itu berpotensi memicu tsunami di sepanjang pantai Pasifik Jepang, dari Hokkaido hingga Prefektur Chiba.

Para pejabat meminta masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dengan memeriksa rute evakuasi, menyiapkan perlengkapan darurat, mengamankan furnitur di dalam rumah, serta memastikan ketersediaan makanan, air, dan toilet portabel untuk keadaan darurat.

Warga yang tinggal di sepanjang wilayah pesisir Pasifik diminta tetap waspada selama satu minggu ke depan, meskipun pemerintah tidak akan mengeluarkan rekomendasi evakuasi. Peringatan ini adalah yang pertama sejak kategori peringatan tersebut diperkenalkan pada tahun 2022.

"Berdasarkan catatan gempa bumi yang pernah terjadi di berbagai belahan dunia, terdapat kemungkinan bahwa gempa berskala besar—bermagnitudo 8 atau lebih—dapat muncul sebagai gempa susulan di sepanjang Parit Jepang dan Parit Chishima di lepas pantai Hokkaido. Meski demikian, belum dapat dipastikan apakah gempa sebesar itu benar-benar akan terjadi. Karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengambil langkah pencegahan guna melindungi keselamatan diri," kata pejabat pada Kantor Kabinet Jepang yang menangani kesiapsiagaan bencana Morikubo Tsukasa seperti dikutip dari NHK.

Read Entire Article