Demi Jalani Operasi Pemisahan, Bayi Kembar Siam Asal Papua Nugini Dibawa ke Australia

Liputan6.com, Port Moresby - Bayi kembar siam asal Papua Nugini membutuhkan operasi secepatnya untuk pemisahan tubuh akibat organ yang saling menempel.

Bayi dengan kelamin laki-laki itu segera dilakukan penanganan oleh dokter di Australia yang memiliki fasilitas canggih dan lengkap, di mana tenaga medis lebih banyak bersama berbagai ahli bedah yang dapat mendukung berjalannya prosedur pemisahan tersebut. 

Tom dan Sawong lahir dua bulan lalu di daerah Provinsi Morobe pada 9 Oktober, mereka diterbangkan ke rumah sakit umum Port Moresby untuk perawatan serta memeriksa kondisinya yang menjadi tahap awal sebelum operasi. Tubuh mereka terlahir dengan terhubung pada bagian perut bawah dan organ hati yang saling berbagi serta sebagian sistem pencernaannya juga, dilansir dari ABC News, Selasa (9/12/2025).

Kondisi Tom yang memiliki tubuh lebih kecil mengalami kelainan jantung bawaan dan hidup dengan satu ginjal yang membuat keadaannya harus cepat menjalani operasi di Sydney.

Alasannya karena kesehatan yang semakin lama telah menurun dengan tanda-tanda albumin rendah. Bahkan, para spesialis dari Jaringan Rumah Sakit Anak Sydney datang ke Port Moresby untuk membantu memindahkan bayi laki-laki kembar menuju fasilitas medis di Australia.

Dalam sebuah surat resmi kepada para dokter di Papua Nugini, tim medis Sydney mengatakan bahwa Tom kemungkinan besar tidak dapat bertahan hidup lebih lama, sementara Sawong memiliki peluang hidup lebih baik setelah operasi pemisahan yang akan dijalankan.

Setibanya di Australia dan berada di Sydney Children’s Hospitals Network, bayi laki-laki kembar akan menjalani pemeriksaan lanjutan seperti MRI dan CT scan untuk mempelajari bagian-bagian dalam tubuhnya serta pembuluh darah mereka.

Dukungan yang diperjuangkan untuk menyelamatkan keduanya sangat besar di Sydney hingga fasilitas terbaik diusahakan selama keberadaan mereka menjadi tanggung jawab tim medis. Berbagai bidang bedah pun bersiap untuk menangani proses pemisahan yang sangat kompleks ini, dengan tujuan setiap tugas dan keahlian masing-masing dokter dapat difokuskan secara maksimal.

CEO Paradise Private Hospital di Port Moresby, Dr. Polapoi Chalau, mengaku lega karena bayi kembar siam dapat dipindahkan ke fasilitas dengan kemampuan penanganan yang lebih lengkap.

Tantangan sebelum memindahkan mereka ke Australia membutuhkan waktu tiga minggu untuk bernegosiasi dengan orang tua hingga pihak berwenang Australia terkait persetujuan pemindahan ke luar negeri, termasuk izin medis serta prosedur imigrasi yang aman.

Tim medis turut memberikan seluruh perhatian yang memantau kondisi bayi kembar laki-laki tersebut, yang perlahan membuat harapan sang ibu semakin besar untuk meneruskan langkahnya dalam pemisahan tubuh kedua anaknya.

Meski demikian, terdapat kenyataan pahit yang harus diterima bahwa perawatan selanjutnya hanya dapat dilanjutkan oleh Sawong yang berhasil bertahan dari operasi selama tujuh jam dengan kondisi tubuh lebih stabil, seperti yang dilansir dari media RNZ.

ASI adalah asupan nutrisi terbaik bagi bayi baru lahir, dan ikut membangun kekebalan tubuh sang bayi, termasuk melawan infeksi virus. Karena itu, studi terbaru soal ibu hamil dan Covid membuat sejumlah ibu baru di AS, mencari cara memperkuat ketahana...