Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan kepala daerah atau Pilkada serentak telah terlaksana pada 27 November 2024. Para pemilih termasuk yang menyandang disabilitas datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan hak suara mereka.
Dalam pelaksanaan Pilkada ini, Kementerian Sosial (Kemensos) menyediakan TPS yang mudah diakses penyandang disabilitas. Tujuannya, memastikan partisipasi penuh bagi penyandang disabilitas pada Pilkada serentak.
Salah satu TPS yang dilengkapi dengan fasilitas aksesibilitas ini terletak di TPS 78 Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, yang berada di halaman Sentra Kreasi ATENSI (SKA).
Kemensos telah mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, antara lain dengan:
- Menyediakan surat suara Braille untuk pemilih dengan disabilitas netra;
- mendampingi pemilih disabilitas; serta
- melakukan sosialisasi dan edukasi yang menyeluruh.
Selain itu, pendaftaran dan verifikasi data penyandang disabilitas juga dilakukan untuk memastikan hak pilih mereka dapat terakomodasi.
"STPL memfasilitasi TPS ramah disabilitas. Kami juga memberikan edukasi dan sosialisasi bersama KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu)," ujar Kepala STPL Bekasi, Wahyu Dewanto, di Kantornya di Bekasi, Rabu (27/11/2024) mengutip laman Kemensos.
Di TPS 78 STPL, terdapat 572 Daftar Pemilih Tetap (DPT) termasuk penyandang disabilitas netra, penyandang disabilitas fisik, dan lansia.
Para pemilih penyandang disabilitas diberikan fasilitas prioritas seperti diantar langsung ke kotak suara dan didampingi pengawas agar hak suara mereka tetap terjaga tanpa ada intervensi.
Pramono Anung dan Rano Karno menyatakan menang satu putaran pilkada DKI Jakarta. Hasil real count KPUD Jakarta dan internal paslon 03 menyatakan Pramono-Karno unggul 50.07 persen.
Testimoni Pemilih Disabilitas
Salah satu warga yang merasakan kemudahan akses TPS 78 STPL adalah penyandang disabilitas netra, Choky Suhendra.
“TPS-nya aksesibel, saya mendapatkan surat suara Braille untuk memilih. Saya merasa terbantu dengan adanya fasilitas ini,” ujar pria 36 tahun itu.
Selain di Bekasi, Kemensos juga memfasilitasi penyandang disabilitas agar menggunakan hak pilihnya di lokasi lain. Di Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong, sebanyak sembilan penerima manfaat penyandang disabilitas menggunakan hak pilihnya di TPS 01 Karadenan.
Sementara itu, Sentra Phalamartha Sukabumi juga memfasilitasi penyandang disabilitas mental mencoblos di TPS.
Lapor Jika Ada TPS yang Tidak Akses bagi Penyandang Disabilitas
Tak hanya di Bekasi, TPS di Jakarta juga diupayakan akses bagi penyandang disabilitas. KPU DKI Jakarta telah meminta para pemilih disabilitas untuk melapor jika ada TPS yang tidak inklusif.
Kesulitan akses ini meliputi lokasi, desain, tak adanya alat bantu tunanetra (ABTN), hingga formulir pendamping bagi penyandang disabilitas yang membutuhkannya.
Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata meminta para pemilih dapat melaporkan kekurangan yang ditemukan, dengan menyertakan nomor TPS, kelurahan.
Dia berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut melalui KPU kabupaten/kota.
Sosialisasi Sebelum Hari Pemilihan
Sebelum tiba waktu pemungutan suara, KPU DKI Jakarta telah melakukan sosialisasi soal kepemiluan pada para pemilih disabilitas.
Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) DKI Jakarta, Leindert Hermeinadi menjadi salah satu peserta sosialisasi dan menyampaikan bahwa anggotanya antusias untuk mengikuti giat tersebut.
Hal ini kata dia, terbukti dari sebanyak 80 persen peserta sosialisasi dari berbagai organisasi disabilitas yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Bagi Leindert, kegiatan sosialisasi untuk mereka menjadi bukti penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak bagi disabilitas dari penyelenggara pemilu.
"Kami merasakan benar-benar adanya kebersamaan. Kami apresiasi. KPU ke depan harus bisa lebih baik. Kami ingin siapapun yang nanti terpilih bisa berkolaborasi. Kita bisa menyampaikan pesan pada mereka yang terpilih," kata Leindert mengutip Antara, Rabu (27/11/2024).