Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu Provinsi Jawa Barat (Bawaslu Jabar) melibatkan penyandang disabilitas dalam kegiatan Deklarasi Kampanye Berintegritas.
Menurut Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jawa Barat, Nuryamah, acara digelar guna meningkatkan partisipasi aktif masyarakat. Terutama dalam pencegahan dan pengawasan tahapan kampanye jelang penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati. Serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024.
“Acara kami sajikan dengan diawali car free day (jalan sehat) dan dilaksanakan di depan Gedung Sate yang merupakan ikon dari Provinsi Jawa Barat itu sendiri,” kata Nuryamah dalam acara bertajuk Anti Money Politic, Politisasi SARA, Informasi Hoax dan Ujaran Kebencian di depan Gedung Sate, Bandung, pada Minggu, 6 Oktober 2024.
“Acara terbuka untuk umum dan masyarakat umum bisa menyaksikan kegiatan Deklarasi Kampanye Berintegritas yang dilakukan oleh para pasangan calon sebagai salah satu komitmen dari pasangan calon untuk patuh pada aturan yang berlaku pada masa kampanye yang sedang berjalan saat ini,” tambahnya.
Lantas, mengapa acara ini melibatkan penyandang disabilitas?
Menjawab hal ini, Nuryamah mengatakan, kehadiran penyandang disabilitas sangat penting sebagai bentuk pelaksanaan pemilihan inklusif, tidak memandang suku, ras, dan agama. Baginya, semua keberagaman ada dalam satu bingkai Indonesia Raya khususnya juga di Provinsi Jawa Barat.
“Kehadiran penyandang disabilitas juga sebagai bentuk pengawasan partisipatif, bahwa penyandang disabilitas juga ikut serta dalam konstalasi khususnya terhadap pengawasan partisipatif, sebagai mitra Bawaslu dalam pelaksanaan pengawasan pada Pemilihan Serentak Tahun 2024 ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Disabilitas Liputan6.com.
Ubin disabilitas adalah bagian penting dari trotoar untuk kaum disabilitas. Makanya, jangan parkir atau berjualan di atas ubin ini ya!
Ajak Pasangan Calon Patuh pada Aturan Selama Kampanye
Nuryamah menjelaskan, penyelenggaraan kegiatan ini dilatarbelakangi pemetaan kerawanan pada tahap kampanye. Salah satu tujuannya, mengajak pasangan calon untuk patuh pada setiap aturan yang berlaku.
“Latar belakang diadakan kegiatan ini berawal dari pemetaan kerawanan yang telah kami luncurkan pada bulan Juli lalu. Di mana salah satu tahapan rawan terjadi pelanggaran yaitu pada tahapan kampanye yang sedang berjalan saat ini. Dari mulai isu hoax, black campaign, ujaran kebencian, dan politik uang.”
“Sehingga diselenggarakan lah kegiatan ini sebagai bentuk komitmen dari pasangan calon untuk patuh pada aturan yang berlaku pada masa kampanye yang sedang berjalan saat ini khususnya dan pada seluruh tahapan pemilihan serentak Tahun 2024 di Jawa Barat,” paparnya.
Kesiapan Aksesibilitas Pemilu Masih dalam Pengawasan
Di samping itu, Nuryamah menyampaikan, kesiapan terkait aksesibilitas masih dalam pengawasan.
“Mengenai kesiapan penyelenggaraan pemilihan serentak tahun 2024 ini terutama terkait logistik Pemilu khususnya untuk aksesibilitas penyandang disabilitas masih dalam tahap pengawasan,” katanya.
“Karena sampai saat ini dari hasil pengawasan baru logistik kotak suara, bilik suara dan perlengkapan lainnya di TPS (tempat pemungutan suara) yang masih berangsur didistribusikan ke setiap Kabupaten/Kota.”
Meski begitu, Bawaslu Jabar tetap melakukan pemetaan pemilih disabilitas di setiap TPS di Jawa Barat.
“Tentunya kami juga sedang melakukan pemetaan pemilih penyandang disabilitas di setiap TPS yang ada di Jawa Barat agar TPS tersebut harus ramah disabilitas dan juga perlengkapan yang diperlukan khusus untuk penyandang disabilitas untuk dapat disediakan oleh KPU.”
Partisipasi Masyarakat Jadi Ujung Tombak Kesuksesan
Secara keseluruhan, Pemilu sebelumnya sudah dilakukan secara baik dan lancar, lanjut Nuryamah.
“Pada prinsipnya, tentu seluruh aspek dalam penyelenggaraan pemilihan kali ini tetap kita maksimalkan terutama dalam pelaksanaan pengawasan pada pemilihan serentak tahun 2024.”
“Partisipasi masyarakat dalam pengawasan partisipatif tentunya menjadi ujung tombak suksesnya pemilihan serentak tahun 2024 yang nantinya akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan berintegritas,” pungkasnya.
Nuryamah berharap, seluruh masyarakat khususnya di Jawa Barat dapat ikut andil dalam pengawasan pemilihan serentak kali ini, seperti jargon dari Bawaslu itu sendiri: Bersama Rakyat Awasi Pemilu Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu.