Liputan6.com, Jakarta - Disabilitas merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas atau berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Keterbatasan ini bisa terjadi pada tubuh, pikiran, atau keduanya, yang mengarah pada kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dilansir siloamhospitals pada Kamis, 19 Desember 2024.
Disabilitas dapat muncul akibat penyakit tertentu, seperti down syndrome atau cerebral palsy. Namun, bisa bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor personal dan lingkungan. Sebagai contoh, seseorang dengan gangguan penglihatan atau pendengaran mungkin mengalami kesulitan beraktivitas atau berinteraksi dengan orang lain.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 1,3 miliar orang di dunia, atau sekitar 16 persen dari populasi global, mengalami disabilitas dalam berbagai bentuk. Setiap jenis disabilitas dapat memengaruhi individu dengan cara yang berbeda, tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya.
Mari kita lihat berbagai jenis disabilitas yang ada, agar kita dapat lebih memahami tantangan yang dihadapi oleh mereka yang hidup dengan kondisi ini.
1. Disabilitas Netra
Disabilitas netra merujuk pada keterbatasan dalam kemampuan melihat. Hal ini bisa berupa kehilangan penglihatan total (buta) atau penglihatan terbatas (low vision).
Seseorang dengan disabilitas netra mungkin memiliki gangguan pada medan penglihatan, sehingga tidak dapat melihat dengan jelas, baik di area pusat maupun tepi penglihatan.
2. Disabilitas Rungu
Disabilitas rungu ditandai dengan keterbatasan dalam kemampuan mendengar, yang seringkali disertai dengan kesulitan berbicara. Ini mencakup kondisi seperti tuli total atau gangguan pendengaran yang lebih ringan (hard of hearing).
3. Disabilitas Daksa
Disabilitas daksa berkaitan dengan gangguan fisik yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak atau mengkoordinasikan tindakan. Ini mencakup kondisi seperti amputasi, kelumpuhan, cerebral palsy (CP), atau kondisi lainnya yang mengganggu fungsi gerak tubuh, termasuk orang dengan ketinggian tubuh rendah.
4. Disabilitas Intelektual
Disabilitas intelektual terjadi ketika seseorang mengalami penurunan kapasitas kognitif secara permanen, yang menghambat kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau memecahkan masalah. Beberapa kondisi yang termasuk dalam kategori ini adalah keterlambatan belajar, down syndrome, dan gangguan intelektual lainnya.
5. Gangguan Emosi dan Perilaku
Gangguan ini mengacu pada kesulitan dalam belajar yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor intelektual, sensorik, atau kesehatan. Individu dengan gangguan emosi dan perilaku seringkali mengalami kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal dan menampilkan perilaku yang melawan atau menentang orang lain, serta perilaku yang melibatkan konflik mental atau emosional, seperti depresi dan kecemasan.
6. Gangguan Komunikasi
Disabilitas ini mencakup kesulitan dalam menerima, mengirim, memproses, dan memahami simbol verbal, nonverbal, atau grafis. Gangguan komunikasi meliputi masalah dalam berbicara, seperti gangguan artikulasi, gangguan kelancaran bicara, dan gangguan suara. Selain itu, gangguan bahasa, baik lisan atau tertulis, juga termasuk dalam kategori ini.
7. Disabilitas Mental
Disabilitas mental merujuk pada gangguan yang mempengaruhi fungsi pikir, emosi, dan perilaku seseorang. Gangguan ini bisa mencakup kondisi seperti skizofrenia, bipolar, depresi, dan gangguan kepribadian.
8. Gangguan Perhatian dan Hiperaktivitas
Gangguan ini ditandai dengan masalah pengendalian diri, kesulitan dalam mempertahankan perhatian, serta hiperaktivitas dan impulsivitas. Kondisi ini sering menyebabkan kesulitan dalam berperilaku, berpikir, dan mengendalikan emosi, yang mengganggu kehidupan sehari-hari individu.
9. Kesulitan Belajar Spesifik
Individu dengan kesulitan belajar spesifik mengalami gangguan dalam satu atau lebih proses psikologis dasar yang terlibat dalam pemahaman atau penggunaan bahasa, baik lisan maupun tertulis. Gangguan ini termasuk disleksia, gangguan perseptual, cedera otak, atau gangguan lainnya yang memengaruhi kemampuan membaca, menulis, dan berhitung.
10. Gangguan Spektrum Autis (ASD)
Gangguan spektrum autis adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi kemampuan komunikasi, perilaku, dan interaksi sosial. Individu dengan ASD sering kali menghadapi tantangan besar dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, serta menunjukkan pola perilaku yang terbatas dan berulang.
Dengan memahami berbagai jenis disabilitas ini, kita dapat lebih menghargai perbedaan dan menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua individu, terlepas dari tantangan yang mereka hadapi.