Liputan6.com, Jakarta - Penyandang disabilitas netra perlu menyiapkan berbagai berkas termasuk portofolio ketika hendak melamar pekerjaan.
Portofolio adalah kumpulan dokumen yang berisi data dan informasi tentang pengalaman kerja atau aktivitas dari individu, kelompok, lembaga, perusahaan atau organisasi yang disusun secara rapi.
Adapun fungsi portofolio secara umum adalah sebagai berikut:
- Kumpulan informasi rekam jejak/dokumentasi karya atau prestasi yang pernah dikerjakan.
- Sebagai alat untuk menggambarkan diri secara profesional.
- Sumber informasi yang berisi pengalaman dan pencapaian untuk diberikan dan dipelajari oleh pihak tertentu yang membutuhkan.
- Sebagai acuan dalam perencanaan masa depan, khususnya terkait dengan pengembangan karier dan pekerjaan.
Lantas, mengapa penyandang tunanetra perlu memiliki portofolio?
Menurut penulis tunanetra dari Yayasan Mitra Netra, Juwita Maulida, portofolio bagi tunanetra memiliki berbagai peran penting, termasuk:
Membangun Kepercayaan Diri dan Buka Peluang Karier
Bagi penyandang disabilitas netra, portofolio dapat membangun kepercayaan diri dan memperluas kesempatan kerja, khususnya di sektor formal.
Dengan adanya portofolio, tunanetra pencari kerja dapat menunjukkan hasil kerja nyata dan pencapaian yang telah diraih sebelumnya. Melalui dokumentasi yang baik, tunanetra bisa menunjukkan kemampuan di berbagai bidang, membuka peluang karier yang lebih luas, dan mengatasi tantangan yang mungkin timbul karena keterbatasan penglihatan. Portofolio menjadi bukti konkret yang memperkuat kredibilitas mereka di dunia kerja.
Di Uganda, akses ke teks braille tetap menjadi tantangan besar bagi siswa tunanetra, mengakibatkan banyaknya putus sekolah. Kini, sekelompok pengembang dari Uganda memperkenalkan aplikasi Blind Assistant yang membantu membaca dokumen secara otomatis.
Menunjukkan Kompetensi dan Kualitas Kerja
Portofolio adalah alat yang efektif untuk menunjukkan kompetensi dan kualitas kerja tunanetra kepada calon pemberi kerja.
Dengan menampilkan proyek yang telah diselesaikan, keterampilan yang dimiliki, serta kontribusi yang diberikan, tunanetra dapat memperlihatkan hasil kerja mereka secara jelas dan meyakinkan.
“Dengan adanya portofolio, tunanetra dapat dianggap memiliki kemampuan yang setara dengan mereka yang non tunanetra,” tulis Juwita di laman resmi Yayasan Mitra Netra, dikutip Sabtu (21/12/2024).
Dukung Proses Wawancara Kerja
Portofolio juga dapat menjadi alat pendukung penting saat wawancara kerja. Dengan portofolio, tunanetra dapat lebih mudah menjelaskan pengalaman kerja, proyek yang pernah dikerjakan, dan keterampilan yang dimiliki.
Ini membuat wawancara lebih terarah dan membantu pemberi kerja memahami dengan lebih baik kemampuan yang dimiliki tunanetra.
Hal ini juga sekaligus membantu pihak pemberi kerja untuk dapat menentukan secara spesifik lingkup pekerjaan apa yang dapat dikerjakan oleh calon karyawan tunanetra.
Membantu Perencanaan Karier Tunanetra dengan Lebih Baik
Dengan menyusun portofolio, tunanetra dapat merencanakan karier mereka secara lebih teratur dan terarah.
Portofolio memungkinkan tunanetra untuk melacak rekam jejak prestasi atau proyek yang telah dikerjakan sehingga perkembangan karier dapat diukur secara objektif.
Dengan demikian, hal tersebut juga membantu dalam mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai tunanetra dan menetapkan tujuan yang lebih spesifik untuk pengembangan karier di waktu berikutnya.
Dalam penyusunan portofolio yang baik, tunanetra perlu memerhatikan beberapa hal. Salah satunya, isi portofolio yang harus menyesuaikan pada bidang pekerjaan yang diharapkan.
Perlu pula menyertakan resume atau curriculum vitae (CV) yang terstruktur. CV harus mencakup pengalaman kerja, pendidikan, keterampilan teknis, dan pengalaman relevan lainnya. Penyusunan CV yang jelas dan sistematis memudahkan pemberi kerja untuk memahami latar belakang profesional calon karyawan.