6 Mei 1960: Putri Margaret Menikah, Pernikahan Kerajaan Pertama yang Disiarkan di TV

3 weeks ago 30

Liputan6.com, London - Sejarah tentang Putri Margaret dan Anthony Armstrong-Jones tercatat hari ini 65 tahun yang lalu. Pasangan itu resmi menikah di Westminster Abbey pada 6 Mei 1960.

Pernikahan adik Ratu Elizabeth II ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya upacara pernikahan kerajaan disiarkan langsung melalui televisi. Lebih dari 20 juta pemirsa dilaporkan menyaksikan momen tersebut.

Saat acara pernikahan digelar, ribuan orang termasuk wisatawan mancanegara dan tamu dari negara-negara Persemakmuran memadati jalanan di pusat London untuk menyaksikan momen spesial tersebut.

Putri Margaret, yang saat itu berusia 29 tahun, tiba tepat waktu untuk mengikuti upacara pada pukul 11.30 waktu setempat. Ia berangkat dari Clarence House menggunakan kereta kuda yang disebut dengan Glass Coach, didampingi Duke of Edinburgh.

Laporan BBC On This Day yang dikutip Selasa (6/5/2025) menyebut ada sekitar 2.000 tamu undangan hadir di dalam gereja untuk menyaksikan sang putri nan anggun mengenakan gaun sutra putih dan tiara berlian, berjalan menyusuri lorong berkarpet biru menuju altar.

Ia diiringi delapan bridesmaid, dengan Putri Anne -putri sulung Ratu Elizabeth II- berada di urutan terdepan.

Tak hanya keluarga inti kedua mempelai, upacara ini juga dihadiri bangsawan dari luar negeri, termasuk Raja dan Ratu Swedia.

Sistem CCTV di dalam gereja memungkinkan para tamu menyaksikan prosesi utama di area altar, sementara pengeras suara menyiarkan jalannya upacara kepada massa yang menunggu di luar.

Duke of Edinburgh mengantar Putri Margaret hingga ke altar, tempat Anthony Armstrong-Jones dan pendamping prianya, Dr Roger Gilliat, telah menanti.

Adapun upacara dipimpin oleh Uskup Agung Canterbury, Dr Geoffrey Fisher, dengan tata cara Gereja Inggris. Dalam janji nikahnya, Putri Margaret menyatakan akan mematuhi suaminya.

Usai menandatangani dokumen pernikahan, pasangan kerajaan ini meninggalkan gereja menuju Istana Buckingham, disambut sorak-sorai dari kerumunan masyarakat yang telah menunggu sejak pagi.

Sorak-Sorai di Balkon dan Tertundanya Bulan Madu

Setibanya di Istana Buckingham, pasangan pengantin baru bersama anggota keluarga kerajaan tampil di balkon untuk menyapa dan melambaikan tangan kepada warga.

Setelah kembali ke dalam istana, mereka menikmati jamuan makan siang dan toast pernikahan bersama 120 tamu undangan.

Selanjutnya, pasangan ini menuju Battle Bridge Pier di tepi Sungai Thames untuk menaiki kapal kerajaan Britannia, yang akan membawa mereka berbulan madu ke kawasan Karibia.

Rencana keberangkatan sempat tertunda akibat padatnya warga yang memenuhi jalan, sehingga kendaraan pengantin harus melaju lebih lambat.

Sebelum menikah dengan Armstrong-Jones, Putri Margaret sempat bertunangan dengan Kapten Peter Townsend, duda dengan dua anak. Namun, hubungan itu berakhir pada 1955 setelah mendapat penolakan dari Gereja Inggris dan kalangan politik terhadap rencana pernikahan dengan pria bercerai.

Margaret kemudian bertemu Armstrong-Jones dalam sebuah jamuan makan malam di Chelsea pada 1958. Setahun kemudian, mereka mengumumkan pertunangan.

Pada hari pernikahan, Anthony Armstrong-Jones diberi gelar Earl of Snowdon. Meski demikian, beberapa pihak menilai pernikahan antara bangsawan dan rakyat biasa kurang sesuai dengan tradisi kerajaan.

Pasangan ini dikaruniai dua anak: Viscount Linley yang lahir pada 1961, dan Lady Sarah Chatto pada 1964.

Pada 1978, Putri Margaret mencatatkan sejarah baru sebagai anggota keluarga kerajaan Inggris pertama sejak Raja Henry VIII yang mengalami perceraian.

Pada saat itu, beredar kabar bahwa sang putri menjalin hubungan dengan Roddy Llewellyn, pria yang usianya 17 tahun lebih muda. Hubungan tersebut disebut-sebut berlangsung selama delapan tahun, sebelum akhirnya Llewellyn diketahui menikah dengan wanita lain yang lebih muda.

Putri Margaret mengalami berbagai masalah kesehatan sepanjang hidupnya. Ia wafat pada Februari 2002 setelah mengalami beberapa kali stroke serta gangguan jantung.

Read Entire Article