Turki Blokir Partisipasi Israel dalam Latihan Militer NATO

1 day ago 5

Liputan6.com, Ankara - Turki memblokir partisipasi Israel dalam latihan militer tahunan NATO yang bertema "ketahanan dan kesiapsiagaan darurat". Demikian menurut laporan yang diterima oleh Kementerian Luar Negeri Israel pada Minggu (9/3/2025).

Hal ini memicu kecaman dari pejabat Israel yang menuduh Turki menggunakan hak vetonya sebagai "alat politik".

Keputusan ini muncul setelah pertemuan sekitar dua minggu lalu antara pejabat Israel, tim koordinasi NATO, dan delegasi Bulgaria untuk aliansi tersebut.

Langkah Turki dapat menghalangi partisipasi Israel dalam latihan tersebut karena keputusan NATO memerlukan konsensus. Selain itu, tanpa perjanjian kemitraan aktif, tidak ada mekanisme birokrasi yang dapat memaksa Turki untuk mengikutsertakan Israel dalam kegiatan resmi aliansi.

"Posisi Turki merusak kerja sama regional dan kemampuan NATO untuk menghadapi tantangan global," kata seorang pejabat Israel, mengutuk keputusan Turki seperti dikutip dari Al Mayadeen, Selasa (11/3).

Dia menambahkan, "Alih-alih mempromosikan persatuan dan keamanan kolektif, Turki menggunakan hak vetonya dengan cara yang merugikan kemitraan strategis."

"Memblokir kerja sama Israel dengan NATO tidak berkontribusi pada stabilitas; sebaliknya, hal itu merusak nilai-nilai inti aliansi," klaim pejabat tersebut lebih lanjut.

Promosi 1

Sampai Kapan Turki Memblokir Kolaborasi NATO-Israel?

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dalam konferensi pers di Washington pada 12 Juli setelah KTT NATO menyatakan bahwa upaya untuk berkolaborasi dengan Israel dalam NATO tidak dapat diterima.

Erdogan menekankan bahwa tidak mungkin bagi pemerintah Israel, yang telah menginjak-injak nilai-nilai dasar aliansi NATO untuk melanjutkan hubungan kemitraannya dengan NATO. Dia turut menyoroti kejahatan Israel.

Sumber Reuters melaporkan pada Agustus 2024 bahwa Turki telah mengganggu kolaborasi antara NATO dan Israel, melarang semua interaksi antara keduanya sejak Oktober, termasuk pertemuan dan latihan bersama, dengan alasan pembantaian Israel terhadap rakyat Palestina melanggar nilai-nilai NATO.

Sumber yang sama menyatakan bahwa Turki akan mempertahankan blokadenya dan menolak keikutsertaan Israel dalam kegiatan NATO sampai pelanggaran hukum internasional di Jalur Gaza berakhir.

Israel sebagai mitra NATO, memiliki hubungan kuat dengan aliansi tersebut dan anggota kuncinya, termasuk Amerika Serikat (AS). Sementara itu, Turki yang berupaya memperbaiki hubungan sebelum serangan terbaru di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, sejak itu mengecam perang sebagai genosida, membandingkan Netanyahu dengan Hitler, dan memutus semua hubungan dagang dengan Israel.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |