Liputan6.com, Vatikan - Robert Francis Prevost yang kini dikenal sebagai Paus Leo XIV, baru saja melangkah ke balkon Basilika Santo Petrus.
Dalam kata-kata pertamanya sebagai paus, Paus Leo XIV berkata kepada kerumunan di Lapangan Santo Petrus: "Damai sejahtera bagi kalian semua."
"Ini adalah salam pertama dari Kristus yang telah bangkit, gembala yang baik yang telah menyerahkan hidupnya bagi Tuhan," kata Paus Leo XIV, dikutip dari CNN, Jumat (9/5/2025).
"Dan saya juga ingin agar salam damai ini masuk ke dalam hati dan keluarga kita."
Leo XIV tampak sangat emosional saat melambaikan tangan kepada kerumunan yang menantinya di lapangan Santo Petrus.
Paus Leo XIV memberikan penghormatan kepada mendiang Paus Fransiskus dan meminta khalayak untuk mengingat warisan pendahulunya.
"Marilah kita dengarkan suara lemah Paus Fransiskus yang memberkati Roma. Paus yang memberkati Roma, memberikan berkatnya kepada seluruh dunia pada pagi Paskah itu. Izinkan saya untuk melanjutkan berkat itu. Tuhan mengasihi kita. Tuhan mengasihi semua orang. Kejahatan tidak akan menang," katanya dalam bahasa Italia.
Vatikan menutup Kapel Sistina untuk umum jelang persiapan Konklaf pemilihan Paus berikutnya setelah wafatnya Paus Fransiskus.
Profil Paus Terpilih Robert Francis Prevost
Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat telah terpilih sebagai paus ke-267. Ia tampak melangkah ke balkon Basilika Santo Petrus sebagai pemimpin baru bagi 1,4 miliar umat Katolik di dunia.
Prevost (69) dari Chicago, Illinois, adalah paus pertama dari Amerika Serikat. Ia akan menggunakan nama Leo XIV, dikutip dari CNN.
Sebagai seorang pemimpin dengan berbagai pengalaman, ia menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai misionaris di Amerika Selatan dan baru-baru ini memimpin kantor Vatikan untuk proses pengangkatan uskup. Ia diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinan Paus Fransiskus.
Ia juga pernah bekerja selama satu dekade di Trujillo, Peru, dan kemudian diangkat menjadi uskup di Chiclayo -- kota lain di Peru -- tempat ia bertugas dari tahun 2014 hingga 2023.
Dalam sebuah wawancara dengan Vatican News tak lama setelah ia menjadi pemimpin Departemen Uskup. Prevost pernah berkata:
"Saya masih menganggap diri saya seorang misionaris. Panggilan saya, seperti panggilan setiap orang Kristen, adalah menjadi misionaris, untuk mewartakan Injil di mana pun seseorang berada."