Liputan6.com, Ottawa - Mark Carney, seorang ekonom dan pendatang baru di dunia politik, telah diambil sumpahnya sebagai perdana menteri baru Kanada. Dalam pidatonya, dia berjanji untuk tidak akan pernah membiarkan Kanada menjadi bagian dari Amerika Serikat (AS).
Dia mulai menjabat pada Jumat (14/3/2025), hanya beberapa hari setelah terpilih sebagai pemimpin Partai Liberal yang berkuasa.
Carney menggantikan Justin Trudeau yang berkuasa selama sembilan tahun.
"Kita tidak akan pernah, dalam bentuk apapun, menjadi bagian dari AS," ujar Carney di Ottawa seperti dikutip BBC, merujuk pada pernyataan Donald Trump yang menyerukan Kanada bergabung dengan AS sebagai negara bagian ke-51.
"Kita adalah negara yang sangat berbeda secara fundamental," tambahnya, yang kemudian menyebut gagasan itu 'gila'.
Carney menolak untuk menjawab pertanyaan tentang waktu pemilu federal berikutnya yang dijadwalkan pada Oktober, namun memberi isyarat bahwa dia akan bergerak cepat untuk mencari mandat yang kuat yang dibutuhkan.
Sebagai langkah pertama setelah dilantik, Carney mengakhiri kebijakan yang sering diserang oleh lawan politiknya: program penetapan harga karbon untuk konsumen—kebijakan lingkungan utama di bawah Trudeau yang semakin tidak populer dalam beberapa tahun terakhir di tengah inflasi yang tinggi.
Partai Konservatif mengkritik pajak ini dengan mengatakan bahwa pajak ini meningkatkan harga barang dan energi.
Dalam rapat kabinet sore itu, Carney menuturkan bahwa pemerintahannya tetap akan mengambil langkah-langkah untuk memerangi perubahan iklim. Pajak karbon industri untuk penghasil emisi besar tetap berlaku.
Politik Kanada dalam beberapa bulan terakhir sebagian besar teralihkan oleh perang dagang yang dimulai Trump setelah menjabat pada Januari—dan dengan pemilu yang semakin dekat, Carney diperkirakan akan mengajukan diri sebagai kandidat terbaik untuk menghadapi Trump.
Carney sebelumnya menjabat sebagai gubernur Bank of Canada dan Bank of England, serta membantu kedua negara menghadapi disrupsi finansial besar.
Destinasi Lawatan Perdana hingga Pesaing Utama
Carney berencana melakukan perjalanan ke Inggris dan Prancis sebagai perjalanan luar negeri pertamanya minggu depan. Carney mengatakan bahwa dia juga berharap untuk berbicara dengan Trump.
"Kami menghormati Amerika Serikat. Kami menghormati Presiden Trump," katanya setelah upacara pengambilan sumpah. "Presiden Trump telah menempatkan beberapa isu penting di agenda utamanya."
Carney berjanji untuk mempertahankan tarif timbal balik Kanada terhadap barang-barang AS tertentu selama Trump mempertahankan tarif 25 persen secara universal terhadap barang-barang Kanada yang tidak tercakup dalam kesepakatan perdagangan Kanada-AS-Meksiko (CUSMA).
Kanada sangat bergantung pada perdagangan dengan AS. Para ekonom mengatakan bahwa negara ini berisiko mengalami resesi jika tarif Trump diberlakukan sepenuhnya.
Beberapa anggota kabinet baru Carney sebelumnya bekerja di bawah Trudeau, terutama mereka yang telah "bersentuhan" langsung dengan pemerintahan Trump dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Melanie Joly yang tetap menjabat di urusan luar negeri; David McGuinty, yang tetap di pos keselamatan publik; Jonathan Wilkinson, yang tetap sebagai menteri energi; Dominic Leblanc, yang pindah dari keuangan ke perdagangan; dan Francois-Philippe Champagne, yang pindah dari industri ke keuangan.
Saat pemilu federal tiba, pesaing utama Carney adalah pemimpin Partai Konservatif, Pierre Poilievre.
Sebelum ancaman tarif, Partai Konservatif menikmati keunggulan 20 poin dalam beberapa jajak pendapat. Sekarang, jajak pendapat menunjukkan perlombaan yang jauh lebih ketat.
Pada Jumat, Poilievre mengungkapkan bahwa Partai Liberal tidak pantas mendapatkan masa jabatan keempat lantaran mereka sudah sembilan tahun berkuasa, namun belum berhasil memperbaiki masalah daya beli dan isu-isu penting lainnya.
"Hasilnya akan sama bagi Liberal," tutur Poilievre.
Poilievre menambahkan bahwa jika dia terpilih sebagai perdana menteri, dia akan "berhadapan langsung dengan Trump, merespons dengan tarif balasan, dan merebut kembali kendali."
Ketika warga Kanada pergi ke tempat pemungutan suara, Partai Liberal tidak hanya akan menghadapi Partai Konservatif—yang merupakan oposisi resmi dengan 120 kursi di House of Commons—namun juga Bloc Quebecois dengan 33 kursi dan New Democrats (NDP) yang memiliki 24 kursi.