Liputan6.com, Beirut - Pihak berwenang Lebanon pada Senin (10/11/2025) membebaskan putra mendiang pemimpin Libya Moammar Gadhafi setelah ia membayar uang jaminan sebesar USD 900.000, mengakhiri masa penahanannya selama 10 tahun atas tuduhan menyembunyikan informasi mengenai hilangnya seorang ulama Lebanon. Demikian menurut pejabat keamanan dan anggota tim pembela Hannibal Gadhafi.
Salah satu pengacara Hannibal Gadhafi, Charbel Milad al-Khoury, mengatakan kepada Associated Press bahwa Gadhafi dibebaskan pada Senin malam setelah semua dokumen yang diperlukan selesai diproses. Dua pejabat keamanan, yang berbicara dengan syarat anonim sesuai peraturan, juga mengonfirmasi bahwa Gadhafi telah dibebaskan.
"Hannibal secara resmi bebas dan memiliki hak penuh untuk memilih tujuan yang ia inginkan," kata al-Khoury.
Ia menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai rencana perjalanan Hannibal Gadhafi dengan alasan keamanan.
Pembebasan tersebut terjadi beberapa hari setelah pihak berwenang Lebanon mencabut larangan bepergian dan menurunkan jumlah uang jaminan bagi Hannibal Gadhafi, membuka jalan bagi pembebasannya.
Keputusan pada Kamis (6/11) oleh otoritas kehakiman negara itu untuk mencabut larangan bepergian dan menurunkan jaminan dari USD 11 juta terjadi setelah delegasi Libya mengunjungi Lebanon dan mencapai kemajuan dalam pembicaraan terkait pembebasan Hannibal Gadhafi.
Pada pertengahan Oktober, seorang hakim Lebanon memerintahkan pembebasan Hannibal Gadhafi dengan jaminan USD 11 juta namun melarangnya meninggalkan Lebanon. Pihak pengacaranya saat itu mengatakan bahwa ia tidak memiliki cukup uang untuk membayar jumlah tersebut dan mengajukan izin agar ia bisa meninggalkan negara itu.
Pada Kamis, jaminan tersebut dikurangi menjadi 80 miliar pound Lebanon atau sekitar USD 900.000 dan larangan bepergian dicabut, memungkinkan ia meninggalkan Lebanon setelah membayar jaminan.
Dua pejabat kehakiman dan satu pejabat keamanan mengatakan bahwa uang jaminan dibayar oleh delegasi Libya.
Para pejabat kehakiman di Beirut mengatakan tim pembela Hannibal Gadhafi menarik gugatan terhadap negara Lebanon yang mereka ajukan di Jenewa bulan lalu terkait penahanan tanpa pengadilan.
Kronologi Penangkapan Hannibal Gadhafi
Hannibal Gadhafi ditahan di Lebanon pada 2015 atas tuduhan menyembunyikan informasi tentang nasib ulama syiah Lebanon Moussa al-Sadr yang menghilang selama kunjungan ke Libya pada 1978, meskipun saat itu putra mendiang pemimpin Libya tersebut baru berusia kurang dari tiga tahun.
Hannibal Gadhafi sebelumnya hidup dalam pengasingan di Suriah bersama istri asal Lebanon, Aline Skaf, dan anak-anaknya hingga ia diculik pada 2015 dan dibawa ke Lebanon oleh militan Lebanon yang menuntut informasi tentang al-Sadr.
Polisi Lebanon kemudian mengumumkan bahwa mereka telah menangkap Hannibal Gadhafi di Kota Baalbek di timur laut Lebanon, tempat ia ditahan, dan sejak itu ia mendekam di penjara Beirut, di mana ia menghadapi pemeriksaan terkait hilangnya al-Sadr.
Kasus ini telah menjadi masalah sensitif yang berkepanjangan di Lebanon. Keluarga ulama tersebut percaya bahwa ia mungkin masih hidup di penjara Libya, meskipun sebagian besar warga Lebanon menganggapnya telah meninggal. Jika masih hidup, ia kini berusia 96 tahun.
Al-Sadr, yang menghilang bersama dua rekannya, Abbas Badreddine dan Mohammed Yacoub, adalah pendiri kelompok politik dan militer syiah yang ikut serta dalam perang saudara Lebanon yang dimulai pada 1975.
Moammar Gadhafi sendiri tewas pada 2011 dalam pemberontakan yang berkembang menjadi perang saudara di Libya, mengakhiri kekuasaannya selama empat dekade atas negara Afrika Utara itu.
Hannibal Gadhafi, yang lahir hampir tiga tahun sebelum al-Sadr menghilang, melarikan diri ke Aljazair setelah ayahnya digulingkan dan Tripoli jatuh ke tangan pasukan oposisi, bersama ibunya dan beberapa anggota keluarga lainnya. Ia kemudian pindah ke Suriah, di mana ia diberi suaka politik dan tinggal hingga ia diculik.
Moammar Gadhafi memiliki delapan anak dari dua pernikahan, dan sebagian besar dari mereka memegang peran penting dalam pemerintahan ayah mereka. Putranya, Muatassim, tewas bersamanya ketika keduanya ditangkap dan dibunuh pada 2011. Dua putra lainnya, Saif al-Arab dan Khamis, juga tewas dalam pemberontakan yang menggulingkan rezim sang ayah.
Saif al-Islam, yang sempat dianggap sebagai pewaris kekuasaan ayahnya, telah berada di Libya sejak dibebaskan dari penahanan pada 2017. Putra lainnya, Mohammed, dan putrinya, Aisha, kini tinggal di Oman. Sementara itu, Al-Saadi — mantan pemain sepak bola — dibebaskan dari penjara di Libya pada 2021, setelah sebelumnya ditahan usai dipulangkan dari Niger pada 2014 dan diyakini kini menetap di Turki.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413675/original/099412400_1763187197-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5409743/original/048479600_1762875812-jet_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412826/original/032861500_1763106028-Foto_Bersama.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412637/original/039836200_1763099805-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391474/original/000288700_1761324598-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5410431/original/071573100_1762932802-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412119/original/075493600_1763033698-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411789/original/016035900_1763021434-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411374/original/058289900_1763012876-1.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306844/original/053364400_1754451455-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5236094/original/8487869-g_8___8_potret_mas_brewog_sound_horeg_ungkap_nilai_full_set_audio_1_truk_capai_angka_miliaran_kini_punya_10_yang_laris_manis_keliling_jawa_timur_mas_brewog_sound_horeg-20250526-034-gunturm.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5306465/original/017032900_1754393503-WhatsApp_Image_2025-08-05_at_18.28.55.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5252086/original/007300100_1749857885-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1427491/original/065234600_1481000798-PANTI-JOMPO.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288092/original/067044200_1752891478-9f3bfbe0-fecb-44d2-b8d4-1b4836ebe25d.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266915/original/058178600_1751023901-IMG-20250627-WA0180.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288850/original/048376300_1752998023-Screenshot_2025-07-20_143619.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288739/original/058288800_1752989078-Screenshot_2025-07-18-15-12-39-63_1c337646f29875672b5a61192b9010f9_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289351/original/002614900_1753068428-aad3ff27-7e8a-4a28-ae02-b50df1701565.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288033/original/075089600_1752856927-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1850652/original/001196400_1517307371-Tentara-Taiwan3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4128712/original/083647000_1660873414-harry-quan-G1iYCeCW2EI-unsplash_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5297010/original/074340800_1753667276-25072025100331_1.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4641525/original/085991700_1699505516-20231109-Distribusi-Makanan-Warga-Gaza-Palestina-AP-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5299020/original/094031400_1753778416-IMG-20250729-WA0055.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5290791/original/044807300_1753157573-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289483/original/083623400_1753072659-e4cdebc7-d43d-43be-9e41-31516a83f025.jpg)