Liputan6.com, Washington, DC - New York City di Amerika Serikat menjadi rumah bagi populasi Yahudi terbesar di luar Israel, dengan hampir satu juta orang menetap di metropolis tersebut. Tidak ada calon pemimpin politik yang dapat mengabaikan komunitas yang beragam secara etnis, agama, politik, dan budaya ini.
Berdasarkan hasil pemilu terakhir, Zohran Mamdani, seorang muslim keturunan India, terpilih sebagai wali kota New York City — kemenangan bersejarah yang datang setelah kampanye panjang dan kerap diwarnai tuduhan antisemitisme terhadap dirinya.
Melansir Middle East Eyes, survei sebelum pemilu menunjukkan tingkat dukungan yang beragam dari komunitas Yahudi terhadap Mamdani. Jajak pendapat pada Juli memperkirakan 67 persen pemilih Yahudi New York di bawah usia 44 tahun, dan 43 persen dari total pemilih Yahudi, akan memilihnya. Namun, survei yang dirilis menjelang hari pemungutan suara memperlihatkan angka dukungan jauh lebih rendah: hanya 16 persen pemilih Yahudi menyatakan akan memilih Mamdani, sementara 60 persen mendukung mantan Gubernur New York Andrew Cuomo.
Dukungan kuat datang dari pemilih muda — terutama mereka yang membentuk kelompok bernama "Jews for Zohran". Kelompok ini terdiri dari individu serta anggota organisasi seperti Jews for Racial and Economic Justice dan Jewish Voice for Peace, yang aktif menggerakkan komunitas Yahudi dan warga New York secara umum untuk mendukung Mamdani.
Beberapa pemilih Yahudi yang ikut berkampanye untuknya mengatakan mereka mendukung Mamdani karena nilai-nilai progresif dan komitmennya terhadap keadilan sosial.
Semua Orang Berhak Hidup Layak
Jacob Bloomfield bergabung dengan ribuan relawan untuk menyebarkan pesan kampanye Mamdani. Ia mendukung Mamdani karena meyakini, "Semua orang di masyarakat kita harus memiliki akses terhadap standar hidup dasar: perumahan, layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, makanan bergizi, dan keamanan."
Ia khawatir karena kebutuhan dasar untuk hidup layak kini semakin sulit dijangkau, bahkan bagi warga New York yang memiliki pekerjaan yang 30 tahun lalu masih tergolong kelas menengah.
"Itu tidak bisa diterima dan Mamdani adalah satu-satunya kandidat yang benar-benar menanggapi secara serius situasi tragis tersebut," ujarnya.
Bloomfield menuturkan ia ikut berkampanye karena berbicara langsung dengan orang tentang ide-ide secara tatap muka adalah aspek paling mendasar dan paling penting dari politik. Ia meyakini banyak anak muda Yahudi mendukung Mamdani karena mereka tidak lagi merasa diwakili oleh Israel dan memiliki kekhawatiran yang sama dengan warga lain soal tingginya biaya hidup di New York.
"Israel mengklaim mewakili semua orang Yahudi untuk menumbuhkan persetujuan atas tindakannya yang keji, bahkan ketika pejabat Israel menghina orang Yahudi AS, dan orang Yahudi non-Ortodoks dari luar negeri tidak diizinkan beribadah dengan bebas di Israel," tegasnya.
"Orang Yahudi anti-Zionis merasa perlu bersuara menentang pembunuhan, penaklukan, perusakan lingkungan, kelaparan, pengusiran, dan segala bentuk kekejaman yang dilakukan atas nama mereka."
"Saya menyukai prinsipnya"
Aktor dan komedian Matt Ketai (36) ikut berkampanye untuk Mamdani. Ia mengaku menyukai visi dan semangatnya.
"Saya percaya pada siapa Zohran itu. Saya menyukai prinsipnya. Saya menyukai gagasannya. Saya menyukai energinya. Ia benar-benar ingin menjadi wali kota New York City. Sangat jarang ada seseorang yang hanya ingin membuat kota yang mereka cintai menjadi tempat yang lebih baik. Saya tidak melihat itu pada politikus lain," bebernya.
Ia menyampaikan kekhawatiran tentang Cuomo, yang maju melalui jalur independen, dan pihak lain yang mendorong narasi Islamofobia serta menuduh Mamdani antisemitisme.
"Semua Islamofobia dan pembicaraan tentang antisemitisme itu justru membuat saya merasa kurang aman sebagai orang Yahudi karena mereka mendorong konsep dan ide yang sebenarnya tidak benar," tutur Ketai.
"Justru retorika Andrew Cuomo yang membuat orang menjadi kurang aman. Itu menonjolkan isu antisemitisme dan membuatnya semakin besar."
Ketai menegaskan bahwa keamanan muslim dan Yahudi saling berkaitan.
"Saya merasa Zohran akan banyak berbuat untuk komunitas Yahudi dan juga untuk New York, yang akan membuat kita merasa lebih aman," ujarnya.
Ia mengatakan dirinya melihat orang-orang menggunakan argumen Islamofobia untuk membenarkan ketakutan mereka terhadap kemungkinan Mamdani menjadi wali kota.
"Menarik mendengarnya karena saya justru merasa lebih aman dengan Zohran daripada dengan Cuomo, yang korup dan menggunakan Islamofobia untuk memenangkan pemilu," sebut Ketai.
"Seperti Saat Obama Muncul"
Jurnalis asal New York, Caleb Espiritu-Bloomfield, juga mendukung Mamdani, sebagian karena dinamismenya.
"Saya merasakan getaran yang sama seperti saat Obama mulai naik daun," ujarnya.
Ia senang melihat sosok seperti Mamdani yang dinilainya sebenarnya tidak diinginkan oleh mesin politik Partai Demokrat untuk mewakili mereka, justru berhasil menembus berbagai rintangan dan memenangkan pemilihan.
Meskipun ia tidak yakin Mamdani akan mampu menunaikan seluruh janji kampanyenya — seperti menahan kenaikan sewa hunian atau menyediakan layanan bus gratis — ia yakin Mamdani akan berupaya sungguh-sungguh untuk mewujudkannya.
"Saya percaya ia benar-benar memahami apa yang menjadi kekhawatiran semua warga New York, terlepas dari latar belakang etnis mereka, dan saya yakin ia akan berupaya sungguh-sungguh untuk mewujudkannya," ungkap Espiritu-Bloomfield.
Espiritu-Bloomfield meyakini perbedaan generasi dalam komunitas Yahudi terkait pandangan terhadap Israel turut memengaruhi dukungan terhadap Mamdani.
"Mereka (orang tua) memiliki pandangan lama tentang Israel dan sulit mengubahnya, atau berhenti melihat hal itu sebagai ancaman terhadap keselamatan diri mereka, di mana pun mereka berada di dunia," tutur dia.
Ia sendiri tidak percaya bahwa Mamdani bersikap anti-Israel.
"Saya tidak akan sejauh itu mengatakan Mamdani secara eksplisit anti-Israel. Yang lucu adalah pernyataan ini justru akan membuat anti-Zionis dan Zionis sama-sama kesal karena kelompok anti-Zionis menganggap dia bagian dari mereka, sedangkan Zionis melihatnya sebagai musuh," kata dia.
"Pernyataan bahwa dia tidak anti-Israel mungkin justru menjadi hal yang menyatukan keduanya karena baik anti-Zionis maupun Zionis sama-sama melihatnya sebagai sosok anti-Israel."
Espiritu-Bloomfield menekankan bahwa Cuomo berperilaku seolah-olah dia Yahudi, meski sebenarnya bukan.
Ia mengatakan merasa nyaman dengan fakta bahwa Mamdani adalah seorang muslim karena Yahudi dan Islam berasal dari akar yang sama.
"Keduanya berasal dari akar budaya dan bahasa yang sama di Timur Tengah, sehingga bahasanya mirip, makanannya mirip, dan banyak prinsip Yahudi serupa dengan lima rukun Islam," ungkapnya. "Pada akhirnya, yang bisa saya katakan adalah saya percaya semua orang Yahudi — apa pun pandangan ideologinya — termasuk dalam visi Mamdani untuk masa depan New York."
Mewakili Minoritas
Seorang pria Yahudi berusia 66 tahun dari Upper East Side, Manhattan, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan ada perpecahan besar di komunitas Yahudi. Menurutnya, perpecahan pertama di komunitas Yahudi berkaitan dengan sikap terhadap Israel, sedangkan yang kedua menyangkut sosok Mamdani — yang, menurutnya, menjadi semacam cerminan dari isu Israel karena menunjukkan posisi seseorang terhadap negara tersebut.
Ia mengaku pernah memilih Brad Lander dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, namun pada akhirnya mendukung Mamdani — keputusan yang membuatnya mendapat banyak kritik.
"Banyak orang Yahudi muak dengan Islamofobia yang begitu terang-terangan dan menjijikkan — tidak hanya dari kalangan non-Yahudi, tetapi, yang lebih mengejutkan, juga dari komunitas Yahudi sendiri," kata pria Yahudi tersebut.
Ia menilai Mamdani telah menunjukkan upaya nyata untuk menjangkau komunitas Yahudi dan memahami bagaimana rasanya menjadi minoritas — baik bagi Yahudi maupun muslim — di tengah masyarakat mayoritas Kristen.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399713/original/031453200_1761994708-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414581/original/097653600_1763300290-festival.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414516/original/044810000_1763289984-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413675/original/099412400_1763187197-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5409743/original/048479600_1762875812-jet_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412826/original/032861500_1763106028-Foto_Bersama.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412637/original/039836200_1763099805-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391474/original/000288700_1761324598-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5410431/original/071573100_1762932802-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412119/original/075493600_1763033698-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411789/original/016035900_1763021434-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5411374/original/058289900_1763012876-1.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306844/original/053364400_1754451455-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5236094/original/8487869-g_8___8_potret_mas_brewog_sound_horeg_ungkap_nilai_full_set_audio_1_truk_capai_angka_miliaran_kini_punya_10_yang_laris_manis_keliling_jawa_timur_mas_brewog_sound_horeg-20250526-034-gunturm.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5306465/original/017032900_1754393503-WhatsApp_Image_2025-08-05_at_18.28.55.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1427491/original/065234600_1481000798-PANTI-JOMPO.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266915/original/058178600_1751023901-IMG-20250627-WA0180.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288850/original/048376300_1752998023-Screenshot_2025-07-20_143619.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288739/original/058288800_1752989078-Screenshot_2025-07-18-15-12-39-63_1c337646f29875672b5a61192b9010f9_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289351/original/002614900_1753068428-aad3ff27-7e8a-4a28-ae02-b50df1701565.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1850652/original/001196400_1517307371-Tentara-Taiwan3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4128712/original/083647000_1660873414-harry-quan-G1iYCeCW2EI-unsplash_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4641525/original/085991700_1699505516-20231109-Distribusi-Makanan-Warga-Gaza-Palestina-AP-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5297010/original/074340800_1753667276-25072025100331_1.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5299020/original/094031400_1753778416-IMG-20250729-WA0055.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5298810/original/091270200_1753773228-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5290791/original/044807300_1753157573-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5289483/original/083623400_1753072659-e4cdebc7-d43d-43be-9e41-31516a83f025.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2353094/original/051495200_1536242730-Kate_Hudson.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5299575/original/075030300_1753844704-c58d0d58-a56a-43be-bb92-df92bfb53fc6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292291/original/022889500_1753249923-WhatsApp_Image_2025-07-18_at_10.16.13_AM.jpeg)