:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5102385/original/051148500_1737441221-20250121-Presiden_Korsel-AFP_1.jpg)
1/8
Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, tiba untuk menghadiri sidang pemakzulannya di Mahkamah Konstitusi di Seoul pada 21 Januari 2025. (Kim Hong-Ji/POOL/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5102386/original/098725800_1737441221-20250121-Presiden_Korsel-AFP_2.jpg)
1/8
Pada sidang ini, Yoon Suk Yeol berpeluang menyampaikan argumennya untuk menjawab pertanyaan terkait upayanya memberlakukan darurat militer yang kemudian dibatalkan. (Kim Hong-Ji/POOL/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5102387/original/043453700_1737441222-20250121-Presiden_Korsel-AFP_3.jpg)
1/8
Mahkamah Konstitusi Korea Selatan masih meninjau mosi pemakzulan yang menuduh Yoon Suk Yeol melanggar tugas konstitusional. (Kim Hong-Ji/POOL/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5102388/original/086086200_1737441222-20250121-Presiden_Korsel-AFP_4.jpg)
1/8
Para hakim Mahkamah Konstitusi Korea Selatan akan memutuskan apakah Yoon Suk Yeol dicopot dari jabatannya secara permanen atau dikembalikan ke posisinya sebagai Presiden Korea Selatan. (Kim Hong-Ji/POOL/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5102389/original/027181300_1737441223-20250121-Presiden_Korsel-AFP_5.jpg)
1/8
Kehadiran Yoon Suk Yeol dalam sidang di Mahkamah Konstitusi Korea Selatan hari ini Selasa (21/01025) ini menjadi pertama kali. (Kim Hong-Ji/POOL/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5102390/original/073094000_1737441223-20250121-Presiden_Korsel-AFP_6.jpg)
1/8
Sebelumnya, pada Minggu (19/1/2025) pagi waktu setempat, Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, secara resmi ditahan. (Kim Hong-Ji/POOL/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5102391/original/027071900_1737441224-20250121-Presiden_Korsel-AFP_7.jpg)
1/8
Penahanan Yoon Suk Yeol memicu kerusuhan di Pengadilan Distrik Seoul Barat, puluhan pendukungnya menghancurkan pintu dan jendela utama pengadilan. (Kim Hong-Ji/POOL/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5102392/original/069286600_1737441224-20250121-Presiden_Korsel-AFP_8.jpg)
1/8
Yoon Suk Yeol juga berpotensi menghadapi tuduhan pemberontakan terkait dengan deklarasi darurat militer pada 3 Desember 2024 lalu. (Kim Hong-Ji/POOL/AFP)