Ginseng, Kunyit, dan Lidah Buaya Masuk Daftar Herbal Dunia, Ini Alasannya

1 week ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Tanaman herbal telah lama menjadi bagian penting dalam perawatan kesehatan di berbagai budaya. Namun, tidak semua tanaman herbal mampu menembus pasar global.

Dalam keterangan yang diterima Health Liputan6.com, dokter Danang Ardiyanto, MKM, dari UPF Yankestrad Tawangmangu RSUP Dr Sardjito, menyebut bahwa ada tiga tanaman herbal yang tidak hanya dilakukan  yang mendunia.

Ginseng, kunyit, dan lidah buaya termasuk menjadi tanaman yang diakui secara global karena manfaatnya yang didukung oleh berbagai penelitian.

Menurut Danang, berikut alasan mengapa ketiga tanaman tersebut begitu mendunia:

1. Ginseng

Ginseng merupakan salah satu herbal paling terkenal dari Asia Timur dan Amerika Utara. Akar tanaman ini telah dimanfaatkan selama lebih dari 2.000 tahun sebagai tonik kesehatan. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, manfaat ginseng kini semakin terkonfirmasi melalui berbagai penelitian.

Ginseng dikenal mampu meningkatkan energi dan stamina. Meta-analisis pada 2018 yang dipublikasikan dalam Nutrients Journal menunjukkan bahwa ginseng dapat meningkatkan kapasitas fisik dan mengurangi kelelahan melalui peningkatan penggunaan energi seluler, terutama melalui aktivasi AMPK.

Selain itu, beberapa studi klinis mencatat adanya peningkatan konsentrasi, memori kerja, serta kecepatan respons setelah mengonsumsi 200-400 mg ekstrak ginseng selama 8-12 minggu. 

Ginseng Bahan Utama di Suplemen

Ginsenosida sebagai senyawa aktif utamanya juga berperan sebagai adaptogen yang membantu tubuh lebih tahan terhadap stres, dengan cara menurunkan kadar hormon kortisol.

Di sisi lain, keberhasilan ginseng di pasar global juga dipengaruhi produksi skala besar di Korea, Cina, Kanada, dan Amerika Serikat, yang mengikuti standar kualitas ketat.

Selain digunakan dalam pengobatan tradisional, ginseng juga menjadi bahan utama di industri suplemen, minuman energi, hingga kosmetik.

2. Kunyit

Kunyit merupakan rempah khas Asia Selatan yang belakangan dikenal sebagai salah satu “superfood” populer dunia. Warna kuning khasnya berasal dari senyawa kurkumin yang menjadi fokus penelitian global.

Kurkumin dikenal sebagai anti-inflamasi yang kuat. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini menghambat jalur inflamasi seperti NF-κB dan COX-2. 

Selain itu, kurkumin juga memiliki sifat antioksidan tinggi yang dapat meningkatkan aktivitas enzim penting seperti SOD dan katalase. Hal ini mendukung pencegahan penyakit degeneratif.

Pada penelitian preklinik, kurkumin menunjukkan potensi menghambat pertumbuhan sel kanker dan memicu apoptosis pada sel kanker payudara, usus besar, dan prostat.

Menurut Danang, popularitas kunyit didukung oleh riset modern yang luas, penggunaannya dalam berbagai industri seperti makanan, suplemen, minuman kesehatan, hingga obat herbal terstandar. 

Selain itu, World Health Organization (WHO) juga mengakui kunyit sebagai tanaman obat dengan bukti yang cukup untuk gangguan pencernaan dan inflamasi ringan.

3. Lidah Buaya

Aloe vera atau lidah buaya telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, termasuk di Mesir Kuno, terutama untuk perawatan kulit dan penyembuhan luka. Hingga kini, tanaman ini masih menjadi bahan populer dalam industri kosmetik dan farmasi.

Gel lidah buaya dikenal dapat mempercepat penyembuhan luka bakar. Sebuah review Cochrane tahun 2012 menunjukkan bahwa penggunaan gel lidah buaya dapat mempercepat pemulihan luka bakar ringan hingga 8-9 hari lebih cepat dibandingkan salep konvensional.

Tanaman ini juga memiliki efek antiinflamasi dan imunomodulator. Polisakarida acemannan pada lidah buaya berperan dalam meningkatkan aktivitas makrofag dan produksi sitokin yang membantu pertahanan tubuh. 

Selain itu, ekstrak gel lidah budaya dapat digunakan dalam perawatan pasien irritable bowel syndrome (IBS) karena efek antiinflamasi lokal dan kemampuannya meningkatkan hidrasi usus.

Lidah buaya menjadi mendunia karena mudah dibudidayakan di berbagai negara sehingga ketersediaannya sangat luas. Tanaman ini juga memiliki tingkat keamanan yang relatif tinggi saat digunakan secara topikal dan telah diolah menjadi berbagai produk, mulai dari kosmetik hingga minuman fungsional.

Read Entire Article