Liputan6.com, Hong Kong - Pemerintah Hong Kong memerintahkan semua jaring pengaman yang menutupi perancah bangunan di lebih dari 200 lokasi untuk dibongkar sebelum Sabtu (6/12/2025). Perintah ini dikeluarkan setelah ditemukan bahwa dua proyek konstruksi menggunakan jaring perancah dengan sertifikat keselamatan yang diduga palsu.
Melansir CNA, tindakan ini diambil menyusul kebakaran mematikan di kompleks apartemen Wang Fuk Court, Distrik Tai Po, pada Rabu (26/11) sore, yang menyebabkan 159 orang meninggal setelah kobaran api melalap tujuh dari delapan gedung.
Pihak berwenang memerintahkan pelepasan jaring di lokasi pemeliharaan besar setelah seorang produsen jaring perancah berbasis di Shandong diduga memalsukan sertifikat keselamatan untuk bahan yang digunakan dalam proyek renovasi perumahan di Chai Wan dan Fortress Hill.
Sekretaris Keamanan Hong Kong Chris Tang Ping-keung menjelaskan pihak berwenang telah meluncurkan penyelidikan kriminal atas kasus tersebut, di mana perusahaan itu mengklaim produknya telah disertifikasi oleh Pusat Pengujian dan Inspeksi Kualitas Nasional untuk Peralatan Pelindung Tenaga Kerja di Beijing.
Namun, Tang menegaskan pusat tersebut tidak pernah mengeluarkan dokumen semacam itu.
Perusahaan itu juga mengklaim telah menerima sertifikat keselamatan dari sebuah laboratorium di Binzhou, Provinsi Shandong, namun Tang mengatakan nomor kontak yang tercantum tidak valid.
"Kami sedang berkomunikasi dengan departemen terkait di daratan, yang akan membantu dalam penyelidikan kami," ujarnya.
Pedoman Baru
Sekretaris Pembangunan Hong Kong Bernadette Linn Hon-ho mengatakan bahwa pemerintah perlu mengambil langkah yang sangat ketat. Ia memerintahkan sekitar 200 gedung pribadi, serta belasan blok perumahan umum dan gedung pemerintah, untuk melepas jaring perancah mereka sebelum hari Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa langkah cepat ini diambil karena ada dugaan kuat bahwa sebagian dokumen keselamatan jaring perancah dipalsukan. Demi melindungi keselamatan warga dan menenangkan kekhawatiran penghuni gedung yang sedang direnovasi, Linn menyatakan bahwa pemerintah mewajibkan semua jaring perancah di gedung publik maupun gedung swasta dilepas dalam tiga hari.
Linn mengatakan bahwa minggu depan, departemen bangunan akan mengeluarkan pedoman baru, yang akan mengharuskan setiap jaring perancah diambil sampelnya langsung dari lokasi dan disertifikasi keamanannya oleh laboratorium yang ditunjuk sebelum boleh dipasang.
Ia menekankan bahwa proyek konstruksi di Hong Kong selama ini sangat mengandalkan kepercayaan terhadap para profesional. Namun, jika insiden kali ini menunjukkan bahwa kepercayaan itu tidak bisa dipegang maka pemerintah harus meninjau kembali cara mereka menangani hal-hal serupa.
Linn menjelaskan pula bahwa setelah kebakaran terjadi, pihak berwenang telah mengambil ribuan sampel jaring perancah dari lebih dari 300 lokasi proyek. Semua sampel itu diuji di laboratorium pemerintah dan jika ada yang gagal tes keselamatan maka tindakan hukum akan diambil.
Total 21 Orang Ditangkap
Polisi menangkap enam pria berusia 44 hingga 55 tahun pada hari Rabu (3/12) terkait kebakaran hebat di Wang Fuk Court, sehingga total jumlah tersangka yang ditahan menjadi 21 orang. Mereka disebut bertanggung jawab atas sistem alarm kebakaran.
Adapun lima belas orang lainnya sebelumnya ditangkap atas dugaan pembunuhan tanpa rencana.
Banyak penghuni di Wang Fuk Court mengaku mereka tidak mendapat peringatan bahaya atau hanya sedikit karena alarm kebakaran di gedung mereka gagal berbunyi ketika kobaran api membesar.
Komisaris Polisi Joe Chow Yat-ming mengatakan keenam pria tersebut, dari perusahaan yang mengelola sistem alarm kebakaran, ditangkap atas dugaan membuat pernyataan palsu kepada departemen layanan pemadam kebakaran bahwa mereka tidak akan mematikan sistem alarm kawasan tersebut selama pekerjaan renovasi.
Chow menerangkan dari 140 jenazah yang telah diidentifikasi, 49 adalah pria dan 91 adalah wanita. Para korban berusia antara satu hingga 97 tahun.
Korban meninggal termasuk petugas pemadam kebakaran Ho Wai-ho, 10 pekerja rumah tangga, dan lima pekerja konstruksi.
Dari total korban, 158 jenazah ditemukan di lima blok.
Selama pencarian, kata Chow, petugas dari Unit Identifikasi Korban Bencana (DVIU) menemukan tulang di berbagai unit dan memerlukan tes forensik untuk menentukan apakah tulang tersebut milik manusia atau hewan.
Chow menggarisbawahi waktu diperlukan untuk memeriksa apakah ada sisa-sisa jenazah yang tertimbun di bawah perancah yang runtuh. Polisi akan bekerja dengan otoritas perumahan untuk membongkar perancah tersebut dengan aman untuk keperluan penyelidikan.
Namun, beberapa jenazah mungkin tidak akan pernah ditemukan.
Di antara 79 orang yang terluka, 37 masih dirawat di rumah sakit, dengan empat dalam kondisi kritis. Sembilan lainnya luka serius.
Kepala Inspektur Karen Tsang Shuk-yin mengatakan 31 orang masih belum ditemukan, termasuk tiga pekerja rumah tangga asal Indonesia. Ia memastikan kepolisian telah berusaha menghubungi mereka yang hilang dengan menelusuri tempat penampungan, informasi kontak dari perusahaan pengelola properti, catatan bank, penyedia layanan telekomunikasi, dan catatan keluar-masuk dari Departemen Imigrasi.
Pihak berwenang juga mengumumkan bahwa warga yang terdampak kebakaran akan dibebaskan dari pajak untuk tahun 2024-25.
Seorang juru bicara menuturkan pemerintah akan menanggung biaya sewa pemerintah, tarif, dan utilitas, sementara penyedia listrik, telekomunikasi, dan gas juga telah menawarkan subsidi bagi para warga tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4837378/original/044766600_1716192159-Untitled.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5433028/original/017707800_1764830857-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5431878/original/002247700_1764749893-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4760696/original/079555300_1709519479-20240304-Peringatan_10_Tahun_MH370-AFP_7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5370072/original/013559700_1759488143-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5431160/original/027911400_1764729485-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1585242/original/068966200_1493957090-Ilustrasi_Kecerdasan_Buatan_Kredit_Geralt_via_Pixabay.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3367056/original/086931700_1612331056-man-shirt-having-heartache_23-2147934427__1_.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313203/original/035761900_1754988177-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317888/original/000036400_1755410969-Screenshot_2025-08-17_083904.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308935/original/068819000_1754561736-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5406089/original/006566900_1762512009-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5184066/original/070275800_1744262389-Pemeriksaan_mata.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161503/original/090966100_1741846958-1741840983693_penyebab-autis.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5032120/original/020113400_1733123995-fotor-ai-2024120214155.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313477/original/078489300_1755002648-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308113/original/090144900_1754535889-d4e27fd1-82dc-407f-b365-3d444d824a80.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423821/original/058306800_1764096334-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405703/original/088328900_1762495927-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5369993/original/045407100_1759484291-WhatsApp_Image_2025-10-03_at_16.34.53.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309430/original/049488000_1754626465-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2840319/original/075614600_1561787228-silueta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311353/original/078734700_1754879722-WhatsApp_Image_2025-08-11_at_09.33.14.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5312860/original/057296100_1754976829-1.jpg)