Bagaimana Sophie Kinsella Berjuang Melawan Kanker? Kisah Ketegaran, Keluarga, dan Warisan Sang Penulis Best Seller

10 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Sophie Kinsella meninggal dunia pada usia 55 setelah berjuang melawan kanker otak agresif. Kabar duka ini diumumkan keluarganya melalui sebuah unggahan di Instagram pribadi sang penulis novel best seller, Shopaholic, yang menyebut bahwa Sophie menghembuskan napas terakhirnya dengan damai.

"Kami sangat sedih mengumumkan kepergian Sophie tercinta kami (alias Maddy, alias Mummy) pagi ini. Dia meninggal dengan tenang, hari-hari terakhirnya dipenuhi dengan hal-hal yang sangat dia cintai. Keluarga, musik, kehangatan, Natal, dan sukacita," tulis keluarga dalam unggahan tersebut.

Dalam pernyataan yang sama, keluarga menggambarkan besarnya cinta Sophie pada kehidupan, bahkan saat menghadapi diagnosis berat.

"Terlepas dari penyakitnya, yang dia tanggung dengan keberanian yang tak terbayangkan, Sophie menganggap dirinya sangat diberkati. Memiliki keluarga dan teman-teman yang luar biasa, dan telah meraih kesuksesan luar biasa dalam karier menulisnya."

Mereka menutup pesan itu dengan ungkapan kehilangan yang mendalam. "Dia tidak pernah menganggap remeh apa pun dan selalu bersyukur atas cinta yang diterimanya. Dia akan sangat dirindukan, hati kami hancur."

Diagnosis yang Dirahasikan Sophie Kinsella Demi Anak-Anaknya

Nama asli Sophie Kinsella adalah Madeleine Sophie Wickham. Dia pertama kali membagikan kabar diagnosis kanker otaknya pada April 2024, meski sebenarnya dia telah mengetahui kondisinya sejak akhir 2022.

Sophie memilih untuk merahasiakan penyakit tersebut hingga anak-anaknya siap. "Pada akhir tahun 2022 saya didiagnosis menderita glioblastoma, suatu bentuk kanker otak yang agresif," tulisnya.

"Saya tidak membagikan ini sebelumnya karena saya ingin memastikan bahwa anak-anak saya dapat mendengar dan memproses berita tersebut secara pribadi dan beradaptasi dengan 'normal baru' kami."

Sophie menjalani operasi, radioterapi, dan kemoterapi dalam perawatannya. Dia menyebut bahwa perjalanannya dibantu tim medis yang luar biasa di University College Hospital di London.

Sophie Kinsella Tetap Menulis di Tengah Kanker

Dalam masa pengobatannya, Sophie masih menulis dan merilis novel fiksi berjudul What Does It Feel Like? pada Oktober 2024. Kisahnya mengikuti seorang novelis yang juga didiagnosis tumor otak ganas dan belajar membangun kembali hidupnya. Meski fiksi, cerita itu terinspirasi dari pergulatan pribadinya.

Selain dikenal lewat novel dewasa, Sophie juga menulis buku anak-anak, termasuk Finding Audrey (2015) dan seri Mummy Fairy and Me. Dia mengaku sangat menikmati proses menulis untuk pembaca muda.

"Saya senang menulis buku saya untuk remaja, Finding Audrey, dan sekarang sangat gembira melihat seri pertama saya untuk anak-anak yang jauh lebih muda di rak buku di seluruh dunia," tulisnya dalam pesan kepada pembaca.

Sebagai ibu lima anak, Sophie selalu merasa cerita memiliki kekuatan besar dalam membentuk imajinasi anak-anak.

"Sebagai ibu dari lima anak, saya tahu betapa berharganya cerita: bagaimana cerita memberi makan imajinasi dan merupakan cara yang brilian bagi keluarga untuk menjalin ikatan."

Keluarga adalah Sumber Kekuatan Terbesar Sophie Kinsella

Sophie meninggalkan suaminya, Henry Wickham, dan lima anak mereka, Freddy (28), Hugo (26), Oscar (19), Rex (15), dan Sybella (14). Dia pernah mengatakan bahwa jarak usia antar anak membuat dinamika keluarga menjadi unik.

Hubungannya dengan sang suami juga menjadi fondasi penting selama perjalanan karier dan kehidupannya.

"Suami saya adalah ayah yang sangat terlibat, dan ibu saya datang setiap hari. Jika saya tidak memiliki itu, saya mungkin akan merasa mustahil," ujarnya dalam sebuah wawancara pada 2012.

Read Entire Article