Liputan6.com, Washington, DC - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pada hari Selasa (12/11/2024) bahwa dia mencalonkan mantan Gubernur Arkansas Mike Huckabee sebagai duta besar AS untuk Israel. Huckabee adalah seorang pembela kuat Israel yang pernah berpendapat bahwa "tidak ada yang namanya Palestina".
"Mike telah menjadi pelayan masyarakat, gubernur, dan pemimpin agama yang hebat selama bertahun-tahun. Dia mencintai Israel dan rakyat Israel, begitu pula rakyat Israel mencintainya. Mike akan bekerja tanpa lelah untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah!" kata Trump seperti dilansir CNN, Kamis (14/11).
Putri Huckabee, Gubernur Arkansas Sarah Huckabee Sanders, menjabat sebagai sekretaris pers Trump selama masa jabatan pertamanya.
Huckabee telah sangat pro-Israel sepanjang kariernya - termasuk pada apa klaim Israel atas Tepi Barat.
Pada hari Rabu (13/11), dia mengatakan bahwa tentu saja mungkin bahwa AS akan mendukung pemerintah Israel jika mereka mencoba untuk mencaplok wilayah yang mereka diduduki saat ini.
Dalam wawancaranya di Radio Angkatan Darat Israel, Huckabee ditanya apakah pemerintahan Trump akan mendukung aneksasi di Tepi Barat, langkah yang dikenal di Israel sebagai penerapan kedaulatan.
"Tentu saja," kata Huckabee. "Saya tidak akan membuat kebijakan, saya akan menjalankan kebijakan presiden. Namun, dia telah menunjukkan dalam masa jabatan pertamanya bahwa tidak pernah ada presiden AS yang lebih membantu dalam mengamankan pemahaman tentang kedaulatan Israel."
"Dari pemindahan kedutaan, pengakuan Dataran Tinggi Golan, dan Yerusalem sebagai ibu kota (Israel). Tidak ada yang melakukan lebih dari Presiden Trump. Dan saya sepenuhnya berharap itu akan terus berlanjut."
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak merebut wilayah itu dari Yordania pada tahun 1967. Dalam beberapa dekade sejak itu, Israel telah memperluas permukiman Yahudi di daerah itu, yang ilegal menurut hukum internasional, meskipun telah menandatangani serangkaian perjanjian damai dengan Palestina pada tahun 1990-an. Sekitar setengah juta orang Israel tinggal di permukiman Tepi Barat.
Pemilihan Huckabee dinilai akan menjadi puncak misi panjang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memperkuat hubungan dengan kaum evangelis AS.
Dalam video yang diperoleh Andrew Kaczynski dari CNN selama pencalonan Huckabee untuk presiden pada tahun 2015, Huckabee menyarankan bahwa jika Negara Palestina akan didirikan, negara itu harus berada di negara-negara tetangga seperti Mesir, Suriah atau Yordania, bukan di dalam wilayah Israel.
"Pada dasarnya, tidak ada yang namanya — saya harus berhati-hati dalam mengatakan ini, karena orang-orang akan benar-benar marah — tidak ada yang namanya orang Palestina," ujar Huckabee pada sebuah acara kampanye tahun 2008 di Massachusetts saat berbicara dengan dua pria Yahudi Ortodoks. "Tidak ada."
Dia telah menjadi pendukung permukiman Israel di Tepi Barat, termasuk meletakkan batu pertama untuk lingkungan baru di salah satu permukiman terbesar, tepat di sebelah timur Yerusalem, pada tahun 2017.
Huckabee mengatakan kepada Oren Lieberman dari CNN saat itu bahwa dia menolak penggunaan kata "permukiman".
"Saya pikir Israel memiliki akta kepemilikan atas Yudea dan Samaria," klaim Huckabee, menggunakan istilah Alkitab untuk Tepi Barat.
"Ada kata-kata tertentu yang saya tolak untuk digunakan. Tidak ada yang namanya Tepi Barat. Itu Yudea dan Samaria. Tidak ada yang namanya permukiman. Itu adalah komunitas, itu adalah lingkungan, itu adalah kota. Tidak ada yang namanya pendudukan."