Trump Optimistis Sejalan dengan Putin untuk Akhiri Perang Ukraina

16 hours ago 9

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Donald Trump pada Jumat (31/1/2025) mengatakan pemerintahannya telah melakukan diskusi serius dengan Rusia mengenai perang di Ukraina. Dia juga menyatakan dirinya dan Presiden Rusia Vladimir Putin bisa segera mengambil langkah signifikan untuk mengakhiri konflik berkepanjangan ini.

"Kami akan bicara dan saya rasa (kami) mungkin akan melakukan sesuatu yang signifikan," kata Trump dalam percakapan dengan para wartawan di Ruang Oval, seperti dikutip dari AP, Minggu (2/2). "Kami ingin mengakhiri perang ini. Perang ini tidak akan terjadi jika saya yang menjadi presiden."

Trump tidak merinci siapa dari pemerintahannya yang telah berhubungan dengan pihak Rusia, namun dia memastikan bahwa kedua belah pihak sudah berbicara.

Ketika ditanya apakah dia sudah berbicara langsung dengan Putin, Trump bersikap hati-hati, "Saya tidak akan mengungkapkannya."

Trump telah berulang kali menyebutkan dia tidak akan membiarkan konflik ini dimulai jika dia masih menjabat sebagai presiden.

Sejak kembali ke Gedung Putih, Trump telah mengkritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dengan menyatakan dia seharusnya membuat kesepakatan dengan Putin untuk menghindari konflik.

Dalam wawancara dengan Fox News pada awal Januari, Trump mengejek Zelenskyy yang berbicara sangat berani padahal Ukraina sangat bergantung pada bantuan Amerika Serikat (AS) untuk bertahan dalam perang ini.

"Mereka berani, namun kami memberi mereka miliaran dolar," tutur Trump.

Putin dan Trump Saling Lempar Pujian

Dalam wawancara terbaru dengan televisi pemerintah Rusia, Putin memuji Trump sebagai pria cerdas dan pragmatis, yang fokus pada kepentingan AS.

"Kami selalu memiliki hubungan yang profesional, pragmatis, namun juga saling percaya dengan presiden AS saat ini," ujar Putin.

"Saya tidak bisa tidak setuju dengannya bahwa jika dia yang menjadi presiden, jika kemenangan itu tidak dicuri darinya pada 2020, krisis yang muncul di Ukraina pada 2022 bisa saja dihindari."

Pernyataan Putin tersebut juga merupakan dukungan terbuka terhadap penolakan Trump atas kekalahannya dalam Pilpres AS 2020. Para pejabat federal dan lokal, pengadilan, staf kampanye senior, bahkan jaksa agung AS sendiri, telah menyatakan tidak ada bukti kecurangan dalam Pilpres AS 2020.

Trump dalam kampanye 2024-nya berjanji untuk segera mengakhiri perang Ukraina versus Rusia dan berulang kali mengkritik pemerintahan Presiden Joe Biden yang menghabiskan miliaran dolar uang pembayar pajak AS untuk membantu militer dan ekonomi Ukraina agar dapat melawan Rusia.

Hubungan Trump dengan Putin telah menjadi sorotan sejak kampanye 2016-nya untuk menjadi presiden, di mana dia meminta Rusia menemukan dan mempublikasikan email yang dihapus oleh Hillary Clinton, pesaingnya saat itu.

Trump secara terbuka pula mendukung Putin dibanding pejabat intelijen AS atas dugaan campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016. Trump memuji Putin, bahkan menyebutnya "cukup pintar" karena menyerang Ukraina.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |