Liputan6.com, New Delhi - Beberapa jam setelah gencatan senjata diumumkan, ledakan terdengar di seluruh kota Srinagar, Kashmir yang dikelola India, menurut Omar Abdullah Kepala Menteri Wilayah Federal wilayah tersebut.
"Apa yang baru saja terjadi dengan gencatan senjata? Ledakan terdengar di seluruh Srinagar," kata Abdullah dalam postingannya di X, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (11/5/2025).
Sementara itu, Osama Bin Javaid dari Al Jazeera, melaporkan dari Lahore, Pakistan, mengatakan: "Orang-orang menyambut baik gencatan senjata, tetapi kami juga diingatkan betapa gentingnya hal itu. Pelanggaran gencatan senjata sudah terjadi di Garis Kontrol di wilayah Kashmir yang disengketakan."
"Kami telah mendengar dari sumber-sumber lokal bahwa telah terjadi baku tembak di beberapa lokasi di wilayah Kashmir, dan ada beberapa proyektil yang telah memasuki wilayah udara Pakistan juga", katanya.
"Kami juga mendengar ledakan keras di Srinagar, mirip dengan apa yang terdengar Sabtu dini hari dan sore hari. Sirene udara berbunyi di mana-mana, dan ada pemadaman listrik," kata seorang jurnalis bernama Umar Mehraj.
"Saya melihat proyektil beterbangan, proyektil di langit. Tidak jelas apakah itu rudal atau pertahanan udara yang mencegat serangan ini. Laporan serupa tentang ledakan terdengar di Baramulla dan Jammu," kata Mehraj.
Listrik padam di beberapa daerah, menambah kebingungan. Tanpa klarifikasi resmi tentang sifat ledakan, beberapa warga menggambarkan perasaan ditinggalkan dan tidak siap.
"Salah satu ledakan sangat dahsyat. Sungguh dahsyat hingga membuat dinding bergetar. Pihak berwenang tidak menjelaskan apa yang sedang terjadi; kami tidak memiliki tempat berlindung, dan kami juga tidak mendengar sirene. Kami tidak tahu harus berbuat apa. Yang ada hanya ketakutan," kata seorang warga Srinagar kepada Al Jazeera.
Situasi di perbatasan India-Pakistan kembali memburuk! Rabu pagi, baku tembak dan serangan mortir pecah di wilayah Poonch, Kashmir yang dikuasai India. Seorang wanita tewas, dan seorang anak perempuan terluka.
Saling Tuduh Melakukan Pelanggaran
Usai menyetujui gencatan senjata, India dan Pakistan saling tuduh atas sejumlah pelanggaran terkait serangan militer lintas perbatasan.
Kementerian Luar Negeri Pakistan merespons dengan mengatakan bahwa pihaknya "berkomitmen untuk melaksanakan gencatan senjata, meskipun ada pelanggaran yang dilakukan oleh India di beberapa wilayah", dikutip dari laman BBC, Minggu (11/5/2025).
Ketegangan antara India dan Pakistan selama empat hari terakhir telah menjadi konfrontasi militer terburuk antara kedua rival tersebut dalam beberapa dekade.
Penggunaan pesawat tanpa awak, rudal dan artileri dimulai ketika India menyerang sasaran di Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan sebagai tanggapan atas serangan militan yang mematikan di Pahalgam bulan lalu. Namun, Pakistan telah membantah terlibat.
Setelah empat hari serangan lintas perbatasan, India dan Pakistan mengatakan bahwa mereka telah menyetujui gencatan senjata penuh dan segera.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan berita tersebut di Truth -- Social Platform miliknya -- pada Sabtu pagi. Ia mengatakan bahwa hal itu telah ditengahi oleh AS.
Menteri Luar Negeri Pakistan kemudian mengonfirmasi bahwa kesepakatan telah dicapai oleh kedua negara, seraya menambahkan bahwa "tiga lusin negara" terlibat dalam diplomasi tersebut.
Namun beberapa jam setelah pengumuman tersebut, penduduk di kota-kota utama Kashmir yang dikelola India, yaitu Srinagar dan Jammu, melaporkan mendengar suara ledakan dan melihat kilatan cahaya di langit.
Menlu India: Ada Pelanggaran Berulang dari Pakistan
Menteri Luar Negeri India Vikram Misri mengatakan: "Selama beberapa jam terakhir, telah terjadi pelanggaran berulang-ulang terhadap kesepahaman yang telah kita sepakati sebelumnya malam ini.
"Ini adalah pelanggaran terhadap kesepahaman yang telah dicapai sebelumnya hari ini."
Misri mengatakan, angkatan bersenjata India "memberikan tanggapan yang tepat" dan ia mengakhiri pengarahannya dengan "menyerukan Pakistan untuk menangani pelanggaran ini".
Sebagai tanggapan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan: "Pakistan tetap berkomitmen untuk melaksanakan gencatan senjata antara Pakistan dan India, yang diumumkan sebelumnya hari ini.
"Meskipun India melakukan pelanggaran di beberapa wilayah, pasukan kami menangani situasi tersebut dengan penuh tanggung jawab dan pengendalian diri.
"Kami yakin bahwa setiap masalah dalam kelancaran pelaksanaan gencatan senjata harus ditangani melalui komunikasi pada tingkat yang tepat.