Serangan Israel ke Baalbek dan Tyre Mengancam Identitas Lebanon

4 weeks ago 25

Liputan6.com, Beirut - Serangan udara Israel terhadap Lebanon terus berlanjut, menghancurkan infrastruktur sipil dan mengancam situs-situs Warisan Dunia UNESCO, seperti Baalbek dan Tyre. Kedua kota ini adalah simbol penting identitas budaya Lebanon dan telah ada selama berabad-abad. Serangan ini menempatkan harta sejarah yang tak ternilai dalam bahaya, membuat para pembela warisan dunia menyerukan perhatian terhadap kerusakan yang mungkin tidak bisa diperbaiki.

Dengan alasan menyerang tempat-tempat yang terkait dengan Hizbullah dan untuk menjaga keamanan rakyat Lebanon, pasukan Israel sering mengeluarkan "perintah evakuasi" untuk area yang sangat dekat dengan situs-situs budaya tersebut. Ini menuai kecaman dari rakyat Lebanon, pemerintah, dan para pelestari budaya, seperti yang dikutip dari Al Mayadeen, Minggu (24/11/2024).

Singkatnya, serangan Israel terhadap Baalbek dan Tyre merupakan serangan langsung terhadap warisan budaya, identitas, dan sejarah Lebanon, yang juga merupakan bagian dari kekayaan dunia.

Baalbek: Kota Matahari

Baalbek, yang terletak di Lebanon timur, adalah simbol kekayaan budaya Lebanon yang telah bertahan selama ribuan tahun. Dikenal sebagai "Heliopolis" atau "Kota Matahari", Baalbek menyimpan berbagai reruntuhan Fenisia, arsitektur Romawi, dan monumen Islam. Karena nilai sejarahnya yang luar biasa, Baalbek menjadi situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1984.

Setiap tahun, Baalbek menggelar Festival Internasional Baalbek, yang mengundang banyak artis terkenal dari seluruh dunia, seperti Fairuz, Rahbani Brothers, Wadih el-Safi, Sting, Mika, Ella Fitzgerald, dan Miles Davis. Festival ini menyatukan sejarah kuno dengan seni modern, dengan latar belakang kuil-kuil besar sebagai panggungnya.

Beberapa peninggalan sejarah utama di Baalbek antara lain:

  • Reruntuhan Fenisia: Di bawah kuil-kuil Romawi di Kastil Baalbek, penggalian mengungkapkan reruntuhan yang diyakini berasal dari masa Fenisia dan digunakan sebagai Kuil Baal.
  • Kuil Merkurius: Terletak di Bukit Sheikh Abdallah dan dibangun pada masa kekaisaran Romawi, sekitar Abad ke-3 Masehi, untuk menghormati Merkurius, dewa perdagangan, perjalanan, dan komunikasi dalam mitologi Romawi. Yang tersisa hanya tangga dan beberapa bagian dari bangunan ini.
  • Teater Kuno (sekarang Hotel Palmyra): Sisa-sisa bangunan ini terletak di bawah Hotel Palmyra, dengan model yang dipajang di Museum Nasional Beirut.
  • Batu Wanita Hamil: Monolit besar bernama "Hajar Al-Hibla" ini merupakan salah satu batu terbesar yang pernah dipahat oleh manusia, setinggi 20 meter dan lebar 4,5 meter.
  • Masjid Ras al-Imam al-Hussein: Masjid ini dibangun pada masa Mamluk untuk menghormati Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad SAW.
  • Masjid Umayyah Agung: Terletak dekat pintu masuk situs arkeologi Romawi Baalbek, masjid ini dibangun pada Abad ke-7 hingga ke-8 di atas forum Romawi yang sebelumnya diubah menjadi Gereja St. John pada Abad ke-4 hingga ke-5. Masjid ini memiliki kolom granit dan batu kapur dan mengalami restorasi pada tahun 1990-an.
  • Bustan al-Khan: Pemandian Romawi yang dibangun pada akhir abad kedua Masehi, menutupi area hampir 10.000 meter persegi, dan memiliki aula perjamuan yang terkenal.
  • Katedral Saint Barbara: Dibangun pada masa Bizantium, katedral ini adalah tempat kedudukan Keuskupan Katolik Yunani Melkit Baalbek.
  • Qubat Douris: Sebuah makam dari masa Ayyubiyah dengan kubah di atas delapan kolom granit merah.

Kuil-kuil Romawi Baalbek:

  • Pelataran Heksagonal: Dibangun pada Abad ke-3 Masehi, pelataran ini memiliki 30 kolom granit dan terletak di antara Propylaea dan Halaman Besar.
  • Kuil Jupiter (15-55 Masehi): Kuil terbesar di Baalbek, hanya tersisa enam kolom Korintus yang masih utuh.
  • Kuil Bacchus (60-150 Masehi): Kuil yang sangat terawat, lebih besar dari Parthenon di Athena, dengan gerbang monumental yang sangat besar.
  • Kuil Venus: Kuil kecil berbentuk lingkaran, dengan enam kolom yang mendukung kubah.

Terancam Serangan Israel yang Membabi-buta

Pada awal November, serangan udara Israel menghancurkan sebuah bangunan bersejarah di Distrik Manshiyeh, yang terletak dekat dengan kuil-kuil Baalbek yang terdaftar di UNESCO.

Gubernur Baalbek dan Hermel Bachir Khodr mengatakan kepada Reuters bahwa kawasan ini sangat khas dan sering dikunjungi wisatawan. Meski tidak ada orang di dalam bangunan yang diserang, dia menambahkan, "Kami membutuhkan ahli untuk memeriksa kerusakan, tapi belum ada yang bisa melakukannya karena serangan udara (Israel)."

Maya Halabi dari Festival Internasional Baalbek juga menyatakan bahwa tiga situs dari era Ottoman telah rusak akibat serangan Israel, termasuk Gouraud Barracks dan Hotel Palmyra.

"Akropolis, tempat kuil-kuil itu berada, hanya beberapa meter jauhnya. Kami berharap tidak ada kerusakan di sana," tambah Halabi.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |