Serangan Balasan Israel ke Iran Menewaskan 4 Tentara

1 month ago 37

Liputan6.com, Teheran - Israel Defense Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka menargetkan pabrik rudal dan lokasi lain di dekat Teheran dan Iran barat pada Sabtu (26/10) dini hari. Belakangan diketahui serangan tersebut menelan korban jiwa.

"Serangan Israel ke Iran, sebagai balasan atas serangan rudal Iran awal bulan (Oktober) ini, telah menewaskan empat tentara Iran," kata militer Iran.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan mereka memiliki tanggung jawab untuk membela diri, tetapi menambahkan bahwa Iran "mengakui tanggung jawabnya terhadap perdamaian dan keamanan regional," sebuah pernyataan yang dipandang relatif bersifat mendamaikan.

Laporan BBC yang dikutip Minggu (27/10/2024) menyebut bahwa balasan Israel atas rentetan hampir 200 rudal balistik Iran yang ditembakkan ke Israel pada 1 Oktober telah diperkirakan secara luas selama berminggu-minggu.

Teheran mengatakan serangan itu sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di tanah Iran pada bulan Juli. Banyak rudal ditembak jatuh oleh Israel dan sekutunya tetapi sejumlah kecil menghantam Israel tengah dan selatan.

Otoritas Iran mengatakan lokasi di Provinsi Teheran, Khuzestan dan Ilam diserang pada hari Sabtu (26/10). Militer mengklaim bahwa serangan tersebut berhasil ditanggulangi, meskipun ada "kerusakan terbatas" di beberapa lokasi.

Setelah serangan Israel, media pemerintah Iran menyiarkan rekaman yang menunjukkan lalu lintas berjalan normal di beberapa kota, sementara kegiatan sekolah dan olahraga dilaporkan tetap berlangsung sesuai jadwal.

Militer Israel mengumumkan operasi serangan hari Sabtu (26/10) tak lama setelah ledakan dilaporkan terjadi di Iran. Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan militer telah menunjukkan kesiapannya "untuk membela negara Israel".

Daniel Hagari juga memperingatkan jika Iran memulai babak baru eskalasi, Israel akan "diwajibkan untuk merespons".

Begini Respons Inggris, AS, Qatar dan Rusia Atas Serangan Balasan Israel ke Iran

AS dan Inggris sama-sama mendesak Iran untuk tidak membalas setelah serangan terbaru, dengan pemerintahan Presiden Joe Biden menyerukan diakhirinya siklus kekerasan.

Pejabat senior pemerintah AS mengatakan AS telah diberitahu tentang serangan Israel sebelumnya, dan bahwa Washington tidak terlibat di dalamnya.

Serangan tersebut tidak mencakup infrastruktur minyak atau fasilitas nuklir Iran - target yang telah didesak oleh pemerintahan Biden agar tidak diserang Israel - kata seorang pejabat.

Pejabat itu mengatakan AS telah mendorong Israel selama berminggu-minggu untuk melakukan respons yang "terarah dan proporsional dengan risiko rendah terhadap warga sipil" dan menyatakan bahwa itulah "yang terjadi" pada Sabtu (26/10) malam.

Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer mengatakan Israel memiliki hak untuk membela diri terhadap "agresi Iran" dan menyuarakan seruan bagi Iran untuk menghindari pembalasan, dengan mengatakan Inggris akan berupaya untuk "meredakan situasi di seluruh kawasan".

Namun Rusia dan negara-negara lain di kawasan itu, termasuk sekutu AS, Yordania dan Arab Saudi, menuduh Israel meningkatkan konflik.

Adapun Qatar menyatakan "kekhawatiran mendalam tentang akibat serius yang mungkin timbul dari eskalasi ini", sementara Yordania menggambarkan serangan itu sebagai "eskalasi berbahaya".

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan "yang dibutuhkan adalah berhenti memprovokasi Iran untuk membalas, dan keluar dari lingkaran eskalasi yang tidak terkendali".

Luasnya serangan Israel dan target pastinya masih belum jelas pada Sabtu (26/10) pagi.

Sempat Memicu Penangguhan Penerbangan di Iran

Otoritas penerbangan Iran sempat menangguhkan penerbangan tetapi mengumumkan bahwa penerbangan dimulai kembali pada Sabtu (26/10) mulai pukul 09:00 waktu setempat (06:30 BST).

Hooman, seorang karyawan pabrik berusia 42 tahun, sedang bekerja di Teheran ketika mendengar ledakan itu, katanya kepada kantor berita AFP.

"Suaranya bergema... menakutkan dan mengerikan," kantor berita itu mengutip ucapannya. "Sekarang karena ada perang di Timur Tengah, kami takut akan terseret ke dalamnya."

Serangan udara Israel juga menargetkan lokasi di Suriah tengah dan selatan, media pemerintah Suriah melaporkan.

Setelah serangan Israel, Hizbullah menembakkan 80 proyektil melintasi perbatasan ke Israel pada Sabtu sore, menurut IDF.

Kemudian, kantor berita AFP melaporkan kelompok yang didukung Iran itu menembakkan serangkaian roket ke lima daerah permukiman di Israel utara, termasuk pinggiran Krayot dekat Haifa.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |