Selain Mayor Teddy, Ini 3 Ajudan Ganteng Pemimpin Dunia yang Jadi Sorotan

1 month ago 45

Liputan6.com, Jakarta - Mantan ajudan Presiden Prabowo Subianto, Mayor Teddy Indra Wijaya, memikat hati masyarakat Indonesia saat paras tampannya terlihat pada pelantikannya sebagai Sekretaris Kabinet di Kabinet Merah Putih, pada Senin, 21 Oktober 2024. 

Melansir dari ANTARA pada Rabu (23/10/2024), pria yang kerap disapa netizen sebagai Mayor Teddy ini lahir pada tanggal 14 April 1989 dalam keluarga tentara. Kedua orang tuanya, Kolonel Inf. (Purn) Giyono dan Mayor Caj (K) Patris R.A. Rumbayan, juga merupakan bagian dari militer Indonesia.

Tidak hanya tampan, Mayor Teddy juga terlatih dan memiliki prestasi. Mayor Teddy pernah mengikuti berbagai kursus militer spesialis di Kopassus, sekolah intelijen di Australia, dan berbagai sekolah spesialis di Amerika Serikat, seperti US Army Infantry School, Airborne School, Air Assault School, dan Ranger School. Saat kelulusannya dari US Army Infantry School pada tahun 2019, Mayor Teddy meraih predikat International Honor Graduate di antara 185 siswa, termasuk 14 perwira asing. 

Sebelum menjadi ajudan untuk Prabowo, Mayor Teddy juga pernah menjadi asisten ajudan Mantan Presiden Jokowi. Sekarang ia mengemban tugas baru sebagai Sekretaris Kabinet.

Mayor Teddy yang kini mantan ajudan Prabowo Subianto mendapat perhatian publik, terutama dari kaum hawa karena rupanya yang tampan. Selain Mayor Teddy, beberapa petinggi dunia juga terpantau memiliki “ajudan ganteng”.

Berikut ini tiga ajudan pemimpin dunia yang disorot publik karena kegantengannya, mengutip berbagai sumber, Kamis (24/10/2024):

1. Letnan Kolonel Jonathan Thompson: Ajudan Raja Charles III yang Memanjakan Mata

Dalam acara penobatan Charles III sebagai Raja Britania Raya pada September 2022, tidak sedikit penonton yang salah fokus saat ketampanan Letnan Kolonel Jonathan Thompson mengalihkan perhatian mereka. Saat itu, sang letnan dipromosikan menjadi senior equerry untuk Raja Charles, yang berarti dia secara resmi mendapatkan peran yang didambakan sebagai tangan kanan raja. 

Melansir dari South China Morning Post, ajudan yang kini berusia 40 tahun ini bertugas di Batalyon ke-5 Resimen Kerajaan Skotlandia. Menurut media Inggris, perwira angkatan darat kelahiran Northumberland ini lulus dari Universitas Aberystwyth pada tahun 2004, dan memiliki gelar di bidang ekonomi dan politik dengan studi internasional. Dia bergabung menjadi tentara pada tahun 2006. Ia pernah menjadi pengawal bagi Ratu Elizabeth II dan diyakini telah bertugas sebagai equerry bagi Raja Charles sejak tahun 2020. Sebagai senior equerry, ia ditugaskan untuk mengatur urusan pribadi Raja Charles.

Namun, mengutip Express, pada Februari tahun ini, Letkol yang akrab disapa Johnny Thompson ini telah pindah ke peran yang “tidak terlalu sering tampil di depan publik.” Meskipun ia tetap menjadi senior equerry untuk Raja dan Ratu Britania Raya, ia sekarang bertugas dalam peran yang lebih eksekutif dan tidak terlalu banyak berhadapan dengan publik. Hal ini diduga karena ia tidak menyukai perhatian yang ia terima karena ketampanannya.

Pada bulan Februari, media Inggris melaporkan bahwa Thompson kini sedang berkencan dengan seorang eksekutif public relations, Olivia Lewis. Dia telah berpisah dari mantan istrinya, Caroline, sekitar dua tahun yang lalu. 

2. Choi Young-jae: Bodyguard Mantan Presiden Korsel Seperti Pemeran Utama Drakor

Choi Young-jae adalah bodyguard dari Mantan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, yang memimpin negara tersebut dari tahun 2017 hingga 2022. Pada tahun 2017, Choi menjadi sensasi dunia saat foto-fotonya saat mengawal Mantan Presiden Moon menjadi viral. Ketampanannya dengan garis rahang yang tegas, mata yang tajam, dan rambut yang tertata, memukau semua orang.

Melansir dari The Korea Times pada Rabu (23/10/2024), banyak media yang memuji ketampanan sang pengawal, dan sering membandingkannya dengan Kevin Costner dalam film terkenal Hollywood tahun 1992, The Bodyguard.

Choi, yang pada kala itu berusia 36 tahun, bukanlah seorang pengawal profesional, tetapi ia sangat berpengalaman dalam bidang tersebut. Dia belajar pelayanan keamanan di Universitas Yong In dan bertugas di Komando Peperangan Khusus Korea Selatan sebagai perwira selama 10 tahun. Selama masa itu, Choi yang ahli berbagai seni bela diri ini dikirim ke Lebanon dan Uni Emirat Arab sebagai anggota pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di mana dia mengajar dan melaksanakan program anti terorisme, perlindungan VIP, dan misi rahasia lainnya.

Dengan keahlian dan keterampilannya, dia secara sukarela membentuk tim keamanan beranggotakan 10 orang yang telah dilatih di Komando Peperangan Khusus untuk Moon pada bulan Februari 2017, tak lama setelah dia mendapatkan informasi intelijen tentang rencana teroris terhadap calon presiden saat itu.

Ayah dari dua anak perempuan ini menghentikan bisnisnya untuk tugas tersebut, di mana istrinya, seorang guru privat bahasa Inggris, menjadi pencari nafkah satu-satunya. Timnya menawarkan layanan keamanan kepada Moon tanpa bayaran.

“Sebagai pendukung Moon sejak lama, saya hanya ingin membantunya,” katanya. “Saya hanya ingin memainkan peran kecil dalam membantu Moon mewujudkan impiannya yang sudah lama ia dambakan untuk membangun kembali negaranya.”

3. Mayor Ollie Plunket: Ajudan Muda Tampan yang Menjadi Tangan Kanan Ratu Inggris

Seperti Letkol Thompson, Mayor Oliver Plunket, biasa dipanggil Ollie, adalah seorang ajudan bagi keluarga kerajaan Britania Raya yang menarik perhatian warga negara Barat itu.

Menurut South China Morning Post, dengan usianya yang muda, sekitar 29 tahun, ajudan Ratu Camilla ini mungkin adalah equerry termuda di antara para asisten pribadi para bangsawan senior. 

Netizen pertama kali memperhatikan prajurit infanteri tampan ini saat penobatan raja, dengan salah satu akun menulis di X (sebelumnya Twitter): “Siapa pria seksi di depan Charles?”

Mengutip The Sun, Mayor Plunket, bertugas di The Rifles, sebuah resimen yang dipimpin Camilla sejak tahun 2020 setelah menggantikan mendiang Pangeran Philip.

Namun, bahkan sebelum dia mulai bekerja untuk keluarga kerajaan, Plunket telah melakukan beberapa petualangan yang mengesankan. Saat berusia 18 tahun, ia melakukan perjalanan solo dengan sepeda motor dari Argentina ke Alaska sebelum ia mengambil beasiswa Angkatan Darat di Universitas Exeter.

Perjalanannya berhasil menggalang dana lebih dari £100 ribu (lebih dari Rp2 miliar) untuk Fisher House Foundation, sebuah badan amal yang menyediakan tempat tinggal bagi keluarga pasien militer yang dirawat di Rumah Sakit Queen Elizabeth, Birmingham.

Plunket mengatakan, “Saya telah melewati beberapa jalan yang mengagumkan dengan pemandangan yang luar biasa. Saya sangat menikmati tantangan ini, tetapi yang selalu ada di benak saya adalah fakta bahwa saya melakukan ini untuk pasukan dan keluarga mereka.”

“Saya tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya bagi sebuah keluarga yang menerima kabar bahwa orang yang mereka cintai telah terluka saat bertugas dan sekarang berada di rumah sakit di Birmingham, bermil-mil jauhnya dari tempat tinggal mereka… memiliki akomodasi yang dekat dengan rumah sakit adalah satu hal yang tidak perlu dipikirkan oleh keluarga,” lanjut si ajudan tampan.

Perjalanan Plunket memakan waktu 213 hari, menempuh jarak hampir 40 ribu kilometer, dan ia bahkan selamat dari kejatuhan batu di tengah perjalanan.

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |