Liputan6.com, Washington D.C - Tiga kepala negara di ASEAN yaitu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, PM Singapura Lawrence Wong dan Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr. mengucapkan selama kepada Donald Trump yang unggul dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) pada Rabu (6/11/2024).
Dalam cuitannya di X, PM Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan selamat pada Donald Trump. Ia menyampaikan harapan terkait adanya harapan baru, peluang baru dan siap melangkah bersama.
Congratulations to @realDonaldTrump on his remarkable political comeback and victory in the US presidential election. This new chapter brings renewed opportunities, and we’re ready to move forward with optimism, collaboration and shared purpose. The United States remains… pic.twitter.com/d5wjMzhtto
— Anwar Ibrahim (@anwaribrahim) November 6, 2024"Selamat kepad @realDonaldTrump atas kebangkitan politiknya yang luar biasa dan kemenangannya dalam pemilihan presiden AS. Babak baru ini menghadirkan peluang baru, dan kami siap untuk melangkah maju dengan optimisme, kolaborasi, dan tujuan bersama," kata Anwar Ibrahim.
"Amerika Serikat tetap menjadi sumber investasi asing terbesar bagi Malaysia dan pemain penting di kawasan Asia-Pasifik. Sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2025, Malaysia berharap bahwa AS akan menghidupkan kembali keterlibatannya dengan Asia Tenggara. Kami juga mendesak AS untuk menggunakan pengaruhnya yang besar untuk membantu mengakhiri kekerasan yang menghancurkan dan hilangnya nyawa di Palestina dan Ukraina."
"Kami berharap dapat bekerja sama erat dengan presiden yang akan datang untuk mendorong manfaat bersama bagi rakyat kedua negara kita."
Dalam debat pertama mereka, Kamala Harris memberikan kritik tajam terhadap Donald Trump, membahas isu-isu krusial seperti aborsi, imigrasi, dan demokrasi Amerika. Momen ini menjadi pertemuan pertama mereka di atas panggung debat.
Ucapan Selamat dari PM Singapura Lawrence Wong
Sementara itu, PM Singapura Lawrence Wong berharap agar hubungan Singapura-Amerika Serikat semakin kuat, terutama di sejumlah bidang seperti pertahanan, ekonomi dan perdagangan.
"Banyak yang mengikuti dengan saksama Pemilu Presiden AS. Kini rakyat Amerika Serikat telah memilih. Ini akan menjadi masa jabatan kedua Presiden Trump," kata Wong.
"Kami senang menjadi tuan rumah beliau pada tahun 2018, ketika KTT AS-DPRK yang bersejarah diadakan di Singapura. Selama masa jabatan pertamanya, kami membuat langkah signifikan dalam memperkuat hubungan kami, terutama di bidang-bidang seperti pertahanan, ekonomi, dan perdagangan."
"Tahun ini menandai peringatan 20 tahun Perjanjian Perdagangan Bebas AS-Singapura, satu-satunya perjanjian semacam itu antara AS dengan negara ASEAN. Perdagangan bilateral kami hampir meningkat tiga kali lipat sejak dimulainya, dan bersama dengan investasi Singapura ke AS, hal ini telah mendukung lebih dari 270.000 pekerjaan berkualitas tinggi di Amerika."
"Ucapan selamat terhangat saya kepada Presiden Trump dan Wakil Presiden terpilih Vance! Singapura siap bekerja sama erat dengan Anda dan pemerintahan Anda untuk memajukan hubungan bilateral kita dan untuk lebih memperkuat kemitraan AS di Asia Pasifik."
Ucapan ke Trump dari Presiden Filipina
Tak ketinggalan, Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr. mengucapkan selamat kepada Donald Trump yang memenangkan masa jabatan keduanya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).
"Presiden Trump telah menang dan rakyat Amerika Serikat menang, dan saya mengucapkan selamat kepada mereka atas kemenangan tersebut,” kata Marcos dalam sebuah pernyataan.
Marcos mengatakan bahwa ia berharap dapat bekerja sama dengan Trump dalam mengatasi berbagai masalah yang akan menghasilkan keuntungan bersama bagi kedua negara
"Saya berharap aliansi yang tak tergoyahkan ini, yang teruji dalam perang dan damai, akan menjadi kekuatan kebaikan yang akan membuka jalan menuju kemakmuran dan persahabatan di kawasan ini, dan di kedua sisi Pasifik," kata Marcos.
Ia mengatakan Filipina berkomitmen penuh terhadap kemitraan yang langgeng dengan AS karena didasarkan pada cita-cita yang kita miliki bersama: kebebasan dan demokrasi.
"Saya secara pribadi telah bertemu Presiden Trump saat masih muda, jadi saya tahu bahwa kepemimpinannya yang kuat akan menghasilkan masa depan yang lebih baik bagi kita semua," kata Marcos.