Okultasi Bintang Bakal Terjadi 2025, Apa Itu?

1 week ago 18

Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2025 akan menjadi momen istimewa bagi para pecinta astronomi. Langit bumi akan dihiasi berbagai fenomena astronomi sepanjang 2025, salah satunya adalah okultasi bintang.

Okultasi bintang Beta Tauri pada 11 Oktober 2025. Melansir laman Observatorium Bosscha pada Selasa (10/12/2024), okultasi terjadi ketika sebuah objek langit, seperti bulan, planet, atau bahkan asteroid kecil, bergerak di depan bintang yang letaknya sangat jauh.

Akibatnya, cahaya bintang tersebut seakan menghilang untuk sementara waktu dari pandangan pengamat di Bumi. Kata "okultasi" sendiri berasal dari bahasa Latin occultare, yang berarti "menutupi" atau "menyembunyikan," menggambarkan dengan tepat apa yang terjadi ketika sebuah benda langit melintas di depan bintang.

Bayangkan sedang menatap langit malam yang dipenuhi bintang, tiba-tiba salah satu cahaya bintang yang terang secara perlahan meredup hingga menghilang di balik siluet bulan. Seolah-olah bintang tersebut tertelan dalam kegelapan.

Kemudian, setelah beberapa saat, cahayanya kembali muncul, terang dan bersinar seperti sebelumnya. Itulah pesona okultasi bintang, sebuah peristiwa yang bukan hanya indah, tetapi juga sarat dengan nilai ilmiah.

Bulan adalah pelaku utama dalam okultasi yang paling sering kita saksikan. Karena kedekatannya dengan bumi dan ukuran sudutnya yang besar di langit, bulan sering kali "menutupi" bintang-bintang terang.

Fenomena ini menjadi momen istimewa bagi para pengamat bintang, baik amatir maupun profesional. Dengan menggunakan teleskop sederhana, seseorang bisa menyaksikan dengan jelas bagaimana bulan perlahan mendekati bintang dan kemudian menutupinya, sebelum akhirnya bintang itu muncul kembali di sisi yang lain.

Namun, tidak hanya bulan yang bisa menyebabkan okultasi. Planet-planet dalam tata surya kita, seperti Jupiter dan Venus, juga bisa menutupi bintang, meskipun fenomena ini jauh lebih jarang terjadi.

Melintas di Depan Bintang

Bahkan, asteroid kecil yang mengorbit matahari pun bisa melintas di depan bintang, meskipun biasanya okultasi semacam ini berlangsung sangat singkat dan hanya bisa dilihat dari lokasi tertentu di Bumi. Meski demikian, okultasi oleh asteroid justru sangat berharga bagi para astronom.

Dengan mengamati bagaimana cahaya bintang tertutup oleh asteroid, ilmuwan dapat mengukur bentuk, ukuran, dan bahkan keberadaan satelit kecil atau cincin yang mungkin mengelilingi asteroid tersebut. Okultasi bukan sekadar pertunjukan alam yang indah, fenomena memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu astronomi.

Fenomena ini telah membantu para ilmuwan mempelajari atmosfer planet, posisi bintang dengan lebih akurat, serta memahami karakteristik benda-benda kecil di tata surya. Ketika sebuah planet dengan atmosfer tipis seperti Pluto menutupi cahaya bintang, cahaya tersebut akan berubah saat melewati atmosfer, memberikan petunjuk berharga tentang komposisi dan strukturnya.

Sebagai contoh, pada 2017, sebuah peristiwa okultasi mengungkapkan fakta mengejutkan tentang asteroid Chariklo. Saat asteroid tersebut melintas di depan bintang, ilmuwan menemukan bahwa asteroid ini memiliki cincin tipis yang mengelilinginya—penemuan yang sangat tidak terduga.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kecil, asteroid pun bisa menyimpan rahasia yang menakjubkan. Salah satu okultasi yang paling terkenal adalah okultasi Regulus, bintang terang di rasi Leo, oleh bulan.

Regulus, yang sering disebut sebagai "jantung singa," telah berkali-kali mengalami okultasi, dan setiap kali peristiwa itu terjadi, banyak astronom amatir maupun profesional yang berlomba-lomba untuk mengamatinya. Okultasi semacam ini menjadi momen penting untuk mempelajari lebih dalam tentang gerakan bulan, sekaligus memberikan pengalaman visual yang spektakuler bagi pengamat.

Secara keseluruhan, okultasi bintang mengingatkan kita akan dinamika alam semesta yang senantiasa bergerak dan berubah. Di balik peristiwa yang tampak sederhana ini, tersimpan informasi berharga yang dapat membantu kita memahami lebih jauh tentang benda-benda langit yang menghiasi malam.

(Tifani)

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |