Liputan6.com, Belgia - Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada Kamis (12/12/2024) menyatakan bahwa sudah saatnya aliansi yang dipimpinnya mengadopsi "pola pikir perang", mengingat anggaran yang dialokasikan oleh anggotanya masih belum cukup untuk menghadapi potensi ancaman dari Rusia di masa depan.
Rutte lebih lanjut menjelaskan, Rusia sedang mempersiapkan konfrontasi jangka panjang dengan Ukraina dan dengan NATO.
"Kita tidak siap untuk apa yang akan datang dalam empat hingga lima tahun ke depan," katanya dalam pidato penting pertama sejak menjabat sebagai sekretaris jenderal pada bulan Oktober, di mana dia mendesak anggota NATO untuk "mempercepat" pengeluaran pertahanan mereka, seperti dilansir BBC, Jumat (13/12).
Pernyataan ini disampaikan beberapa minggu menjelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden, yang sebelumnya menegaskan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak akan melindungi sekutu-sekutu NATO yang gagal mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pertahanan.
Anggota NATO telah berkomitmen untuk mengalokasikan setidaknya 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) mereka setiap tahun untuk anggaran pertahanan, dengan target pencapaian ini pada tahun 2024.
Namun, mantan perdana menteri (PM) Belanda itu menyatakan "lebih banyak lagi" yang perlu dilakukan karena ancaman "bergerak menuju kita dengan kecepatan penuh".
Rutte juga mengungkapkan bahwa selama Perang Dingin, negara-negara Eropa mengalokasikan lebih dari 3 persen dari PDB mereka untuk pertahanan.
"Jika kita tidak meningkatkan pengeluaran bersama sekarang untuk mencegah perang, kita akan membayar harga yang jauh lebih tinggi di kemudian hari untuk memeranginya," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa ekonomi Rusia kini sudah "siap berperang", dengan pengeluaran pertahanannya diperkirakan akan mencapai "sepertiga dari anggaran negara Rusia pada 2025 — angka tertinggi sejak Perang Dingin".
Rutte: Trump Benar
Rusia telah secara signifikan meningkatkan pengeluaran pertahanannya sejak memulai invasi skala penuh ke Ukraina, dengan level pengeluaran yang diperkirakan mencapai rekor pada tahun 2025.
Rutte berbicara pada momen krusial dalam perang Ukraina, di mana pasukan Rusia terus maju di timur negara itu. Pada bulan November, Rusia telah merebut enam kali lebih banyak wilayah Ukraina pada 2024 dibandingkan dengan seluruh tahun 2023.
Meskipun rata-rata pengeluaran pertahanan untuk anggota NATO di Eropa dan Kanada diperkirakan sekitar 2 persen, namun tidak semua negara memenuhi target ini.
Pada bulan Februari, Trump menyatakan dia akan "mendorong" Rusia untuk menyerang anggota NATO yang gagal membayar kontribusi mereka.
Prinsip dasar dari NATO menyatakan bahwa serangan terhadap salah satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota. Ini adalah dasar dari kebijakan pertahanan kolektif NATO, yang saat ini beranggotakan 32 negara.
Setelah pidatonya pada Kamis, Rutte mengatakan kepada BBC, "Donald Trump benar ketika di masa jabatan pertamanya dia memaksa kami untuk mengeluarkan lebih banyak dana. Dia berhasil, kami mengeluarkan lebih banyak daripada sebelumnya, jadi dalam hal itu, dia benar."
Pada tahun 2018, Trump mengancam AS akan "menempuh jalannya sendiri" jika negara-negara NATO lainnya, tidak mengalokasikan lebih banyak dana untuk militer mereka.
Sekarang, dengan Trump bersiap kembali ke Gedung Putih, Rutte ingin memastikan bahwa AS tetap berkomitmen pada NATO dan pertahanan Eropa.
Seruan kepada Rakyat
Sebagai mantan PM, Rutte mengaku sangat memahami bahwa para pemimpin Eropa enggan mengeluarkan lebih banyak untuk pertahanan karena pemilih di seluruh benua memiliki prioritas lain - biaya hidup yang meningkat, kesehatan, dan migrasi.
Itulah sebabnya, dia menyatakan bahwa dia menujukan pidatonya pada Kamis sebagai "seruan" kepada "rakyat".
"Saya benar-benar memohon langsung kepada satu miliar orang yang tinggal di wilayah NATO, terutama di Kanada dan Eropa, untuk meminta mereka membantu saya," tutur Rutte.
"Hubungi politikus Anda, beri tahu mereka bahwa Anda setuju memang ini sulit, akan berarti sedikit pengurangan pengeluaran di beberapa item lain, tetapi Anda ingin mereka, politikus Anda, untuk memprioritaskan pertahanan karena ini sangat penting untuk jangka panjang..."
"Seruan saya di sini adalah jika Anda memiliki anak, cucu, jika Anda berpikir cara hidup kita harus dilestarikan, demokrasi kita, nilai-nilai kita, maka kita harus memprioritaskan pertahanan."
"Dan jika kita tidak melakukannya, dalam empat atau lima tahun kita akan menghadapi kesulitan yang nyata."