Kisah Cinta Presiden Prancis Emmanuel Macron, Murid dan Guru yang Terpaut 25 Tahun

3 days ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron melawat ke Indonesia bersama Ibu Negara Brigitte Macron. Mereka dan rombongan delegasi disambut secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto dalam upacara kenegaraan penuh kehormatan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025.

Upacara tersebut menandai dimulainya kunjungan kenegaraan Presiden Macron ke Indonesia.

Sebelum ke Indonesia, Presiden Prancis ke Vietnam. Dalam lawatan tersebut ia sempat menjadi sorotan karena video saat wajahnya di dorong oleh sang istri tak lama pesawat mereka mendarat. Rekaman tersebut kemudian viral.

Jauh sebelum insiden itu, kisah cinta Presiden Prancis dengan sang istri lebih dulu menjadi sorotan.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte yang telah bersama selama hampir dua dekade, menikah pada tahun 2007.

Situs People yang dikutip Kamis (29/5/2025) menyebut kisah cintanya bersemi ketika Macron masih menjadi murid di SMA La Providence, sekolah tempat Brigitte mengajar pada 1993. Saat itu, Macron berusia 15 tahun dan Brigitte adalah guru dramanya yang berusia 39 tahun.

Meski memiliki perbedaan usia yang signifikan, Macron muda jatuh hati pada Brigitte yang saat itu sudah menikah dan memiliki tiga anak.

Hubungan mereka mulai terungkap pada musim panas 1994 dan langsung menuai reaksi beragam dari lingkungan sekitar. Bahkan, terdapat surat-surat anonim dan tindakan tidak menyenangkan lainnya yang ditujukan kepada keluarga Brigitte.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN pada September 2017, Emmanuel—yang menjadi presiden tahun itu—mengatakan bahwa "cinta" adalah bagian penting dari "keseimbangan" hidupnya.

"Cinta adalah bagian dari hidup dan keseimbangan saya," ujarnya. "Saya percaya bahwa kita tidak bisa membangun sesuatu yang besar atau bertindak dengan benar jika tidak seimbang dan memiliki hubungan yang kuat. Saya dan istri sudah bersama selama puluhan tahun, dan dia adalah bagian dari diri saya."

Awal Mula Hubungan Murid dan Guru

Awalnya, orang tua Macron mengira putra mereka berpacaran dengan putri Brigitte. Namun, ketika mengetahui bahwa Emmanuel justru menyukai sang guru, mereka mengirimnya ke sekolah asrama.

"Emmanuel harus pergi ke Paris," kata Brigitte kepada Paris Match. "Saya pikir dia akan jatuh cinta dengan seseorang yang seusianya. Tapi ternyata tidak."

Meski terpisah, mereka tetap menjaga komunikasi selama bertahun-tahun. Namun, saat itu Brigitte masih menikah dan memiliki tiga anak yang usianya tak jauh dari Emmanuel, sehingga dia memilih untuk memprioritaskan keluarganya.

"Proses itu berlangsung selama 10 tahun—waktu yang dibutuhkan untuk memastikan anak-anak saya mandiri. Bayangkan saja apa yang mereka dengar (tentang hubungan kami)," ujarnya. "Tapi saya tidak ingin melewatkan hidup saya."

Selisih Usia Mereka 25 Tahun

Brigitte, yang 25 tahun lebih tua dari Emmanuel, sudah menikah tiga tahun sebelum Macron lahir pada Desember 1977.

Dalam wawancara dengan stasiun radio RTL Prancis, Brigitte mengakui bahwa perbedaan usia dalam hubungan mereka memang menantang.

"Kami bukan pasangan yang ideal," katanya. "Tentu saja kami bukan pasangan sempurna. Menjadi sepasang kekasih itu rumit, butuh perjuangan setiap hari (...) Ketika ada perbedaan usia yang besar, itu bisa jadi lebih sulit."

Namun, dia menegaskan bahwa istilah "cougar" tidak menggambarkan dirinya dan justru terasa menghina.

"Apa arti kata itu? Itu tidak menjelaskan apa pun!" protesnya. "Saya selalu tertarik pada pria yang seusia saya. Kecuali Emmanuel Macron—dia adalah pengecualian."

Mereka Memiliki Tiga Anak Bersama

Brigitte dan mantan suaminya, André-Louis Auzière (seorang bankir), dikaruniai tiga anak: Sébastien, Laurence, dan Tiphaine. Ia juga kini memiliki tujuh cucu.

Semua anak Brigitte sukses dalam karier masing-masing—menjadi ahli kardiologi, pengacara, dan insinyur statistik. Ketika memulai hubungan dengan Emmanuel, Brigitte sadar ini akan menyakiti hati anak-anaknya. Namun setelah menunda selama sepuluh tahun, ia pun menyadari harus memilih kebahagiaannya sendiri.

"Aku tahu telah melukai anak-anakku, dan itu yang paling kusesali. Tapi aku tidak bisa tidak melakukannya," ungkapnya kepada Elle pada Desember 2017. "Ada momen dalam hidup ketika kita harus membuat pilihan krusial. Bagiku, ini salah satunya."

Emmanuel dan Brigitte resmi menikah tahun 2007, setahun setelah perceraiannya dengan mantan suami yang meninggal pada 2019. Sebelum resepsi, Brigitte bercerita kepada Paris Match bahwa Emmanuel berterima kasih kepada anak-anaknya atas dukungan mereka.

"Terima kasih telah menerima kami, pasangan yang tidak biasa," ucap Macron saat itu.

Jangkar Hidup Emmanuel Macron

Presiden Prancis ini kerap menggambarkan istrinya sebagai "jangkar" yang membantunya tetap jujur dan fokus dalam pekerjaan, tanpa menutupi kebenaran.

"Bagiku, sangat penting untuk keseimbangan diri memiliki seseorang di rumah yang selalu mengatakan yang sejujurnya," tutur Macron kepada CNN.

Ia menambahkan, "Akses pada kebenaran adalah tantangan utama. Seseorang dengan keyakinan mendalam yang mengenal dan mencintaimu apa adanya—bukan karena jabatan atau gelarmu... Itu sangat berharga. Dialah jangkarku."

Brigitte mengaku kepada Elle bahwa mereka berusaha menghindari tidur terpisah kapan pun memungkinkan, meski dengan jadwal Macron yang padat.

"Aku merasa tenang ketika Emmanuel ada di sampingku," katanya. "Aku tak mau bicara atas namanya, tapi yakin ia merasakan hal sama. Kami seperti pasangan biasa: ada setuju, tak setuju, bertengkar, lalu berbaikan. Semua mengalir alami."

Brigitte menambahkan, dulu ia adalah pencemas sebelum menikahi Emmanuel. Namun sejak bersama, keduanya justru menjadi lebih tenang.

"Seperti konsep Plato tentang menemukan belahan jiwa yang saling melengkapi," ujarnya. "Dengan perbedaan usia kami, awalnya ini tak terlihat mungkin, tapi nyatanya kami cocok. Saat membaca kisah hubungan kami, rasanya seperti membaca cerita orang lain. Padahal ini sangat sederhana."

Read Entire Article