:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5126618/original/094316700_1739090726-20250209-Pengungsi_Palestina-AFP_1.jpg)
1/7
Warga Palestina yang mengungsi menyeberangi koridor Netzarim saat mereka menuju bagian utara Jalur Gaza pada 9 Februari 2025. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5126619/original/026933600_1739090727-20250209-Pengungsi_Palestina-AFP_2.jpg)
1/7
Dengan menggunakan berbagai kendaraan, warga Palestina yang sebelumnya mengungsi akibat perang antara Israel dan milisi Hamas mulai kembali ke Gaza utara dengan melewati Koridor Netzarim. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5126620/original/059993500_1739090727-20250209-Pengungsi_Palestina-AFP_3.jpg)
1/7
Koridor Netzarim merupakan area yang memisahkan wilayah selatan dan utara Gaza. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5126621/original/087191100_1739090727-20250209-Pengungsi_Palestina-AFP_4.jpg)
1/7
Kembalinya warga Palestina itu terjadi setelah adanya kesepakatan gencatan senjata antara milisi Hamas dan Israel serta pembebasan sandera oleh kedua pihak beberapa waktu lalu. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5126622/original/018772500_1739090728-20250209-Pengungsi_Palestina-AFP_5.jpg)
1/7
Mereka berbondong-bondong melewati koridor Netzarim menuju utara Jalur Gaza dengan membawa sejumlah barang yang diperlukan. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5126623/original/055725800_1739090728-20250209-Pengungsi_Palestina-AFP_6.jpg)
1/7
Kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera oleh kedua pihak—Israel dan Hamas—telah menghentikan perang yang berkecamuk sejak 7 Oktober 2023. (Eyad BABA/AFP)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5126624/original/084477300_1739090728-20250209-Pengungsi_Palestina-AFP_7.jpg)
1/7
Untuk diketahui, sejak serangan besar-besaran militer Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu, sekitar 47.000 warga Palestina tewas dan 111.000 lainnya mengalami luka. Mayoritas korban dari perang tersebut adalah perempuan dan anak-anak. (Eyad BABA/AFP)