Liputan6.com, Tel Aviv - Saat Israel menyerang Iran, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merilis foto perdana menteri yang sedang berkumpul dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan para jenderal tinggi IDF di bunker di bawah pangkalan militer Kirya di Tel Aviv. Apakah bersembunyi? Demikian seperti dikutip dari Times of Israel, Sabtu (26/10/2024).
Sementara itu, Juru bicara IDF atau tentara Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan dalam sebuah pernyataan TV menyusul serangan terhadap Iran: "Siapa pun yang mengancam Negara Israel akan membayar harga yang sangat mahal."
Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa, setelah serangan tersebut: "Israel dan IDF berada dalam kondisi siaga setinggi mungkin."
"Kami telah membuktikan sekali lagi bahwa kami akan menyerang dan membalas di mana pun diperlukan untuk membela warga Negara Israel," jelas Laksamana Muda Daniel Hagari.
Ketika ditanya oleh seorang reporter apakah Israel mengantisipasi pembalasan dari Iran, ia mengatakan sejak perang dimulai, IDF telah berada dalam "siaga yang sangat tinggi" - tetapi ini adalah titik "siaga puncak".
Pedoman bagi warga Israel tetap sama - tidak ada pembatasan yang diberlakukan kepada publik saat ini, katanya.
Namun, Laksamana Muda Daniel Hagari menambahkan: "Saya meminta masyarakat untuk waspada, dan jika ada perubahan, kami akan melakukannya, dan kami akan segera mengumumkannya dan memberitahukan kepada masyarakat."
Ketika ditanya apakah Amerika Serikat (AS) membantu serangan terhadap Iran, Hagari mengatakan AS adalah sekutu dan tetap "berhubungan dekat".
Israel Serang Fasilitas Militer Iran
Israel menggempur Iran dengan serangan udara Sabtu (26/10) dini hari, dengan mengatakan bahwa serangan itu menargetkan sasaran militer sebagai balasan atas rentetan rudal balistik yang ditembakkan Republik Islam itu ke Israel awal bulan Oktober ini. Ledakan terdengar di ibu kota Iran, Teheran, meskipun belum ada informasi langsung mengenai kerusakan atau korban.
Serangan itu dapat mendorong musuh bebuyutan itu lebih dekat ke perang habis-habisan di saat kekerasan meningkat di Timur Tengah, tempat kelompok militan yang didukung oleh Iran – termasuk Hamas di Gaza, dan Hizbullah di Lebanon – sudah berperang dengan Israel.
Militer Israel mengatakan Sabtu (26/10) bahwa mereka telah melancarkan "serangan tepat sasaran terhadap sasaran militer di Iran," tanpa segera menjelaskan lebih lanjut.
Militer Israel mengatakan Sabtu (26/10) bahwa mereka telah melancarkan "serangan tepat sasaran terhadap sasaran militer di Iran," tanpa segera menjelaskan lebih lanjut.
"Rezim di Iran dan proksinya di kawasan itu telah tanpa henti menyerang Israel sejak 7 Oktober ... termasuk serangan langsung dari tanah Iran," kata juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari dalam pernyataan video yang direkam sebelumnya Sabtu (26/10) dini hari seperti dikutip dari Associated Pers (AP).
"Seperti setiap negara berdaulat lainnya di dunia, Negara Israel memiliki hak dan kewajiban untuk menanggapi."
Awalnya, fasilitas nuklir dan instalasi minyak semuanya dianggap sebagai target potensial untuk respons Israel terhadap serangan Iran pada 1 Oktober, tetapi pada pertengahan Oktober pemerintahan Biden yakin telah memperoleh jaminan dari Israel bahwa mereka tidak akan menyerang target tersebut.