Liputan6.com, Roma - Sebuah desa di Italia memberikan penawaran tak biasa setelah Donald Trump kembali terpilih menjadi presiden Amerika Serikat (AS) dalam pemilu 2024.
Desa Ollolai di Pulau Sardinia memang telah lama membujuk orang dari luar negeri untuk pindah ke sana guna memulihkan jumlah populasi yang terus berkurang setelah puluhan tahun.
Ollolai menjual rumah-rumah yang bobrok dengan harga satu euro atau sekitar Rp16 ribuan sebagai penawaran.
Setelah hasil pemungutan suara pemilu AS pada 5 November lalu, Ollolai meluncurkan situs web yang ditujukan bagi calon ekspatriat AS, yang menawarkan lebih banyak rumah murah dengan harapan mereka yang kecewa dengan hasil tersebut akan segera membeli salah satu properti kosongnya.
"Apakah Anda lelah dengan politik global? Ingin menjalani gaya hidup yang lebih seimbang sambil mengamankan peluang baru?" bunyi situs web itu, seperti dilansir CNN, Kamis (21/11/2024).
"Saatnya untuk mulai membangun pelarian Anda di surga Sardinia yang menakjubkan."
Wali kota Francesco Columbu memberi tahu CNN bahwa situs web tersebut secara khusus dibuat untuk menarik pemilih Amerika setelah pemilihan presiden.
Ia mengatakan bahwa ia mencintai Amerika Serikat dan yakin bahwa orang Amerika adalah orang-orang terbaik untuk membantu menghidupkan kembali komunitasnya.
"Kami hanya benar-benar menginginkan, dan akan fokus pada, orang Amerika di atas segalanya," katanya.
"Tentu saja kami tidak dapat melarang orang dari negara lain untuk mendaftar, tetapi orang Amerika akan memiliki prosedur jalur cepat. Kami bertaruh pada mereka untuk membantu kami menghidupkan kembali desa, mereka adalah kartu kemenangan kami."
Tawarkan Ragam Jenis Akomodasi
Columbu mengatakan bahwa desa tersebut sekarang menawarkan tiga jenis akomodasi: Rumah sementara gratis untuk para pelancong, rumah seharga satu euro yang perlu direnovasi, dan rumah siap huni dengan harga hingga 100.000 euro (Rp1,6 miliar).
Ia menuturkan bahwa pihaknya juga telah membentuk tim khusus untuk memandu calon pembeli, mulai dari mengatur tur pribadi yang disesuaikan untuk hunian yang tersedia hingga menemukan kontraktor, pembangun, dan menelusuri dokumen yang diperlukan.
Ia mengatakan foto dan rencana properti kosong yang tersedia akan segera diunggah ke situs web.
Pada abad terakhir, populasi Ollolai telah menyusut dari 2.250 menjadi 1.300 dengan hanya beberapa bayi yang lahir setiap tahun. Banyak keluarga meninggalkan desa selama masa ekonomi sulit, untuk mencari pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik.
Khusus untuk Warga AS
Selama beberapa tahun terakhir, populasi telah turun lebih jauh hingga hanya 1.150 penduduk.
Sementara desa itu terdengar putus asa untuk mengundang penduduk baru, tawaran khusus bagi warga AS mungkin tampak sedikit kontroversial.
Situs web tersebut tidak menyebutkan memiliki paspor AS sebagai prasyarat, tetapi wali kota mengatakan warga negara AS akan diutamakan daripada calon pelamar dari negara lain.
"Tentu saja, kami tidak dapat secara khusus menyebutkan nama satu presiden AS yang baru saja terpilih, tetapi kita semua tahu bahwa dialah orang yang membuat banyak orang Amerika ingin menjauh sekarang dan meninggalkan negara ini," tambah Columbo.
"Kami telah secara khusus membuat situs web ini sekarang untuk memenuhi kebutuhan relokasi AS pasca-pemilu. Edisi pertama skema nomaden digital kami yang diluncurkan tahun lalu sudah khusus untuk warga Amerika.”
Columbo mengatakan situs web balai kota baru-baru ini dibanjiri 38.000 permintaan informasi tentang rumah, sebagian besar berasal dari Amerika Serikat.
"Jadi kami benar-benar ingin membuat platform yang melayani warga AS, dan mengelompokkan berbagai proyek kami," kata Columbu.
Upaya Menghentikan Depopulasi
Ini bukan kali pertama bagi desa tersebut memberikan penawaran unik sebagai upaya menghentikan depopulasi.
Pada tahun 2018, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh CNN, balai kota mulai menjual rumah-rumah kosong yang bobrok seharga satu euro. Kemudian, balai kota menyewakan ruang kerja kosong seharga satu euro.
Terakhir, mulai tahun lalu, balai kota meluncurkan program "bekerja dari Ollolai" untuk para pekerja nomaden. Sejauh ini, empat warga AS telah ditampung di rumah yang lengkap seharga satu euro. Sebagai imbalannya, mereka harus membuat sesuatu untuk masyarakat, seperti karya seni atau buku.
Namun, berbagai upaya itu masih belum memberikan hasil yang diharapkan.
"Desa ini masih setengah kosong, kami masih memiliki sekitar 100 rumah murah kosong yang berpotensi dijual, siap untuk ditempati. Kami telah memetakan dan membuat daftar semuanya, dan segera foto-fotonya akan tersedia daring untuk dilihat pembeli."