Liputan6.com, Selangor - Pelik benar kasus ini, seorang remaja 15 tahun terlilit utang 13.000 ringgit Malaysia atau sekitar Rp46 juta dari rentenir demi memuaskan keinginan sang pacar.
Pemuda itu ingin menyenangkan pacarnya dan tidak ingin pacarnya tahu bahwa dia tidak punya cukup uang, jadi dia mendatangi seorang rentenir untuk meminjam RM500 atau sekitar Rp1,7 juta agar dia bisa mentraktir sang pacar sepiring Siakap 3 Rasa (Ikan barramundi yang dimasak dengan saus asam manis pedas).
Tepat saat dia sedang memikirkan cara mendapatkan cukup uang untuk membeli makanan laut, pemuda itu menemukan iklan dari seorang rentenir di TikTok.
Sayangnya, pinjaman 500 ringgit Malaysia itu baru permulaan. Darul Muttaqim (DM) Fardu Ain dan manajer Pusat Studi Al-Quran, Fariz Izhar Adrus mengatakan remaja naif asal Selangor itu berutang uang kepada total 12 rentenir, demikian seperti dilansir Utusan Malaysia dan Kosmo seperti juga diberitakan World of Buzz yang dikutip Selasa (19/11/2024).
Fariz juga mengatakan bahwa remaja tersebut mendatanginya dan meminta bantuan, dan orang tua anak laki-laki tersebut juga telah diberitahu tentang masalah tersebut. Namun, pemuda tersebut tidak lagi tinggal bersama orang tuanya dan saat ini tinggal bersama pamannya.
Fariz menambahkan bahwa remaja tersebut merupakan salah satu dari lebih dari 3.700 kasus yang melibatkan individu berusia 15 hingga 60 tahun yang bermasalah dengan rentenir dan utang yang telah diselesaikan oleh Pusat Studi Al-Quran tersebut selama tiga tahun terakhir.
Fariz juga mengatakan bahwa Pusat Studi Al-Quran tersebut menerima sekitar 50 kasus setiap hari mengenai individu yang bermasalah setelah meminjam dari rentenir.
Putus Sekolah
Laporan NST menyebut remaja tersebut kini putus sekolah, meninggalkan utang sebesar RM13.000 atau sekitar Rp46 juta kepada rentenir ilegal.
"Remaja tersebut menemukan iklan Ah Long di TikTok setelah pacarnya menginginkan ikan siakap," kata Fariz seperti dikutip dalam laporan tersebut.
"Mungkin dia terlalu malu (meminjam uang dari orang tuanya), dan akhirnya, dia meminjam dari Ah Long. Orang tua remaja tersebut adalah pegawai negeri. Namun, saat ini dia tinggal bersama pamannya, karena dia tidak ingin bersekolah lagi," tutur Fariz.
Remaja itu akhirnya meminta bantuan dari DM, yang kemudian memberi tahu orang tuanya tentang masalah tersebut.
Menurut laporan tersebut, DM juga menerima kasus yang melibatkan beberapa wanita yang terjebak dalam kesulitan, termasuk dipaksa untuk setuju menyerahkan bayi mereka yang baru lahir sebagai syarat untuk membayar bunga atau melunasi utang kepada rentenir ilegal.
Laporan tersebut mengatakan banyak wanita dalam kasus ini mengambil pinjaman dengan dalih membantu suami mereka dengan komitmen bulanan keluarga, seperti membayar tagihan, melunasi utang terkait bisnis, dan membeli bahan makanan.
Manajer umum DM Datuk Mohd Zaki Zainol mengatakan ada juga kasus mereka yang meminjamkan uang dari rentenir hanya untuk kutu (penipuan skema tabungan), narkoba, dan perjudian.
"Ada yang rela mengorbankan harga diri mereka untuk membebaskan biaya bunga sebesar RM200 karena malu mengakui utang mereka kepada suami atau keluarga, dan malah bernegosiasi secara rahasia dengan rentenir. Ada juga yang setuju untuk menyerahkan bayi mereka yang belum lahir kepada rentenir," ungkap Mohd Zaki Zainol.
"Begitu prosedur rumah sakit selesai, bayi itu diserahkan, dan pasangan itu tidak tahu di mana anak itu berakhir," imbuh Mohd Zaki.
Mohd Zaki Zainol menambahkan bahwa 50 kasus individu yang mendapat masalah setelah meminjam uang dari rentenir dilaporkan ke DM setiap hari. Dari jumlah tersebut, 40 melibatkan perempuan.