Liputan6.com, Washington, DC - Penyidik berhasil menemukan perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan alias kotak hitam alias black box pesawat American Airlines yang terlibat tabrakan di udara dengan helikopter militer Black Hawk pada Rabu (29/1/2025) malam. Tragedi ini mengakibatkan tewasnya 67 orang di kedua armada udara tersebut.
Mengutip laporan The Guardian, Jumat (31/1), kotak hitam saat ini berada di laboratorium Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) untuk dianalisis, seperti yang dikatakan badan tersebut pada Kamis (30/1) malam.
Laporan awal menimbulkan pertanyaan apakah kekurangan staf di menara pengendalian lalu lintas udara di Bandara Nasional Ronald Reagan berperan dalam bencana penerbangan terburuk di AS dalam beberapa tahun terakhir.
Saat mendekati Bandara Nasional Ronald Reagan sekitar pukul 21.00 waktu setempat, penerbangan American Airlines 5342 bertabrakan dengan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS, yang menyebabkan puing-puing kedua pesawat terjun ke Sungai Potomac yang membeku dan menewaskan semua 64 penumpang dan kru di pesawat, bersama tiga tentara di helikopter.
Ini adalah kecelakaan pesawat komersial fatal pertama di AS sejak 2009, yang dengan cepat disebut oleh Donald Trump dan pejabat transportasi terkemuka sebagai kecelakaan yang dapat dicegah. Penyidik sendiri menyatakan mereka belum mengetahui penyebab pasti dari tragedi ini.
Laporan awal oleh Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) menemukan bahwa penempatan staf di menara kontrol bandara pada saat itu tidak sesuai dengan standar waktu dan volume lalu lintas yang ada. Bandara ini adalah salah satu dari tiga bandara yang melayani Washington DC, dan seperti banyak bandara di seluruh AS, mereka kesulitan untuk menyediakan staf yang cukup untuk menara kontrolnya.
Kekurangan staf tersebut dilaporkan menyebabkan hanya ada satu orang pengontrol yang menangani kedatangan dan keberangkatan di bandara dan juga mengatur lalu lintas helikopter – pekerjaan yang biasanya ditangani oleh dua orang.
Laporan Washington Post, yang mengutip rekaman audio pengendalian lalu lintas udara menyebutkan bahwa sehari sebelum tabrakan American Airlines dan Black Hawk, sebuah pesawat yang berusaha mendarat di Bandara Reagan terpaksa mengulang pendaratan karena ada helikopter di jalur penerbangannya.
Tuduhan Tanpa Bukti Trump
Kecelakaan ini menjadi tragedi nasional pertama sejak pelantikan Trump pada 20 Januari. Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump bergantian antara menghibur duka dan memanfaatkan kematian untuk keuntungan politik.
"Ini adalah malam yang gelap dan mengerikan di ibu kota negara kita dan dalam sejarah negara kita, serta sebuah tragedi dengan dampak yang sangat besar," tutur Trump. "Sebagai satu bangsa, kita berduka untuk setiap jiwa berharga yang telah diambil dari kita begitu tiba-tiba."
Trump kemudian menyatakan bahwa perubahan yang dilakukan oleh Joe Biden terhadap persyaratan perekrutan pengendali lalu lintas udara mungkin berperan dalam kecelakaan ini.
"Kami memiliki standar tertinggi yang bisa dimiliki, lalu mereka mengubahnya kembali — itu adalah Biden," kata Trump, menambahkan bahwa perubahan tersebut merupakan bagian dari program keragaman yang dia upayakan untuk dihapuskan.
Trump juga mengkritik kebijakan Pete Buttigieg, menteri transportasi era Biden, dengan menyebutnya, "Dia hanya mampu bicara omong kosong."
Ketika diminta memberikan bukti klaimnya terkait perekrutan pengendali lalu lintas udara, Trump menolak, mengatakan dia menyimpulkan demikian "Karena saya punya akal sehat, oke. Dan sayangnya, banyak orang tidak."
Trump kemudian menandatangani perintah eksekutif tentang keselamatan penerbangan yang membatalkan inisiatif keragaman, serta mengulang klaim tanpa bukti bahwa inisiatif tersebut berkontribusi pada kecelakaan itu.
Menanggapi pernyataan Trump, Buttigieg mengatakan, "Saat keluarga berduka, Trump seharusnya memimpin, bukan berbohong."
Dia menegaskan bahwa pemerintah Biden selalu memprioritaskan keselamatan.
Kecelakaan ini sedang diselidiki oleh NTSB, yang dipimpin oleh Jennifer Homendy. Dia menyebut insiden ini sebagai peristiwa yang melibatkan semua sumber daya dan tenaga dari NTSB.