Biden Izinkan Ukraina Gunakan Senjata AS untuk Serang Wilayah Rusia, Perang Dunia III di Depan Mata?

1 month ago 30

Liputan6.com, Washington, DC - Pemerintahan Joe Biden dilaporkan telah mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan Amerika Serikat (AS) untuk menyerang jauh ke Rusia. Demikian konfirmasi dua pejabat AS dan seorang sumber yang mengetahui keputusan itu pada hari Minggu (17/11/2024).

Ini merupakan pembalikan signifikan kebijakan AS dalam konflik Ukraina-Rusia.

Ukraina berencana untuk melakukan serangan jarak jauh pertamanya dalam beberapa hari mendatang, kata sumber tersebut, tanpa mengungkapkan rincian karena masalah keamanan operasional.

Langkah ini dilakukan dua bulan sebelum presiden terpilih Donald Trump menjabat pada 20 Januari dan mengikuti permohonan selama berbulan-bulan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy agar mengizinkan militer Ukraina menggunakan senjata AS untuk menyerang target militer Rusia yang jauh dari perbatasannya.

Seorang pejabat AS dan seorang sumber yang mengetahui keputusan tersebut menuturkan bahwa perubahan ini sebagian besar terjadi sebagai tanggapan terhadap pengerahan pasukan darat Korea Utara untuk memperkuat pasukan Rusia, sebuah perkembangan yang telah menimbulkan kekhawatiran di AS dan Ukraina.

Zelenskyy mengatakan dalam pidato malamnya bahwa misil-misil itu akan "memberikan jawabannya sendiri".

"Saat ini, banyak media yang mengatakan bahwa kami telah menerima izin untuk mengambil tindakan yang tepat," kata dia seperti dilansir CNA, Senin (18/11).

"Namun, serangan tidak dilakukan dengan kata-kata. Hal-hal seperti itu tidak diumumkan."

Rusia telah memperingatkan bahwa mereka akan melihat langkah untuk melonggarkan batasan penggunaan senjata AS oleh Ukraina sebagai eskalasi besar.

"Keputusan AS untuk membiarkan Ukraina menyerang jauh ke Rusia dengan rudal jarak jauh AS dapat menyebabkan Perang Dunia III dan akan mendapat respons cepat," ujar Wakil Kepala Pertama Komite Urusan Internasional Majelis Tinggi Rusia Vladimir Dzhabarov seperti dilaporkan kantor berita TASS.

Serangan mendalam pertama Ukraina kemungkinan akan dilakukan dengan menggunakan roket ATACMS, yang memiliki jangkauan hingga 306 km. Sementara beberapa pejabat AS telah menyatakan skeptisisme bahwa mengizinkan serangan jarak jauh akan mengubah arah perang secara keseluruhan, keputusan itu dapat membantu Ukraina pada saat pasukan Rusia memperoleh keuntungan dan mungkin menempatkan Ukraina dalam posisi negosiasi yang lebih baik jika perundingan gencatan senjata terjadi.

Tidak jelas apakah Trump akan membatalkan keputusan Biden saat dia menjabat. Trump telah lama mengkritik skala bantuan keuangan dan militer AS ke Ukraina dan telah berjanji untuk mengakhiri perang dengan cepat, tanpa menjelaskan caranya.

Juru bicara Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar. Namun, salah satu penasihat kebijakan luar negeri terdekat Trump, Richard Grenell, mengkritik keputusan ini.

"Meningkatkan perang sebelum dia meninggalkan jabatan," kata Grenell, dalam sebuah unggahan di X.

Beberapa anggota Kongres dari Partai Republik telah mendesak Biden untuk melonggarkan aturan tentang bagaimana Ukraina dapat menggunakan senjata yang disediakan AS.

Sejak kemenangan Trump pada 5 November, pejabat senior pemerintahan Biden telah berulang kali mengatakan bahwa mereka akan menggunakan waktu yang tersisa untuk memastikan Ukraina dapat berperang secara efektif tahun depan atau menegosiasikan perdamaian dengan Rusia dari "posisi yang kuat".

Read Entire Article
Opini Umum | Inspirasi Hidup | Global |