Arab Saudi Bantah Cabut Larangan Alkohol Sebelum Piala Dunia 2034

5 days ago 16

Liputan6.com, Riyadh - Arab Saudi telah membantah laporan media baru-baru ini yang menyatakan akan mengakhiri larangan alkohol yang telah berlangsung lama.

Pada hari Senin (26/5), Reuters melaporkan bahwa seorang pejabat Saudi menolak klaim bahwa kerajaan tersebut tengah bersiap untuk mencabut larangan yang telah berlaku selama 73 tahun tersebut, dengan mengutip media Saudi.

Laporan yang dikutip dari Gulf News, Rabu (28/5/2025) menyebut spekulasi tersebut bermula dari laporan sebuah blog dan media berita yang tidak terverifikasi pekan lalu.

Beberapa media berita internasional kemudian mengangkatnya. Lalu laporan-laporan tersebut menyatakan bahwa Arab Saudi berencana untuk mengizinkan penjualan alkohol yang dikendalikan untuk mengantisipasi penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2034. Namun, sumber informasi ini tidak disebutkan.

Laporan tersebut memicu diskusi yang cukup besar secara daring di Arab Saudi.

Arab Saudi telah memulai perjalanan yang ambisius untuk mengubah sektor pariwisatanya sebagai bagian dari rencana Visi 2030 untuk diversifikasi ekonomi.

Sebagai informasi, pada Desember 2024 Arab Saudi secara resmi dikonfirmasi sebagai negara tuan rumah Piala Dunia 2034 oleh FIFA setelah proses penawaran yang tidak terbantahkan.

Qatar, negara Gulf Cooperation Council/GCC (negara-negara teluk) lainnya yang menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA pada tahun 2022, menjual minuman di zona khusus penggemar di luar stadion. Tidak ada alkohol yang dijual di stadion, yang menjadi tuan rumah 64 pertandingan turnamen tersebut.

Toko Alkohol Pertama di Riyadh untuk Diplomat Non-Muslim

Pada hari Senin (26/5), Kerajaan Arab Saudi meluncurkan tourism roadmap (peta jalan pariwisata) untuk 50 tahun setelah negara kerajaan tersebut menyambut hampir 100 juta pengunjung.

Menteri Pariwisata Ahmed Al Khateeb juga meluncurkan Tourise - sebuah platform yang mendefinisikan industri untuk mendorong visi ini ke depan. Dijadwalkan berlangsung dari 11 hingga 13 November di Riyadh, Tourise 2025 akan mempertemukan para pakar, investor, dan inovator terkemuka dari sektor publik dan swasta.

Di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, negara ini sedang menjalani serangkaian reformasi yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonominya di luar minyak dan meningkatkan pariwisata dan bisnis.

Dalam langkah terbatas tahun 2024 lalu, toko minuman alkohol pertama di Riyadh dibuka. Namun, toko tersebut secara eksklusif melayani diplomat non-Muslim, menurut laporan resmi.

Arab Saudi terus mempertahankan undang-undang yang ketat terhadap konsumsi alkohol, dengan hukuman mulai dari deportasi dan denda hingga penjara.

Read Entire Article