Liputan6.com, Batam - Pasukan Marinir Amerika Serikat (AS) dari Marine Rotational Force–Southeast Asia (MRF-SEA), dan unsur Korps Marinir Republik Indonesia (KORMAR) memulai Latihan Keris Marine Exercise (MAREX) 2024 pada Kamis (7/11) di atas kapal Yonif 10 Marinir, Batam, Indonesia.
"Pelatihan bersama mitra KORMAR ini memperkuat kemampuan kami untuk merespons tantangan keamanan regional dan menyoroti keuntungan strategis dari kemitraan," kata Kolonel Stuart Glenn, komandan MRF-SEA seperti dikutip dari keterangan pers Kedutaan AS di Jakarta, Sabtu (9/11/2024).
"Interoperabilitas dan kepercayaan yang dibangun di sini, melalui perencanaan gabungan dan pelatihan ini, memastikan bahwa Marinir kita siap menanggapi krisis apa pun dan memastikan stabilitas regional di Indo-Pasifik,” imbuh Kolonel Stuart Glenn.
Selama Keris MAREX tahun ini, sekitar 200 Marinir AS dari MRF-SEA dan 360 personel dari Batalyon Infanteri KORMAR ke-10 akan berlatih bersama, dengan fokus pada gabungan perencanaan operasional dan strategi serta taktik pertahanan untuk daerah pesisir.
Latihan Keris MAREX 2024, yang berlangsung mulai 6 hingga 19 November, menandai tahun ketiga pelaksanaan latihan ini.
Keris MAREX, latihan bilateral yang dilakukan setiap tahun oleh Marinir Indonesia dan AS, bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas militer antar pasukan, membina hubungan kerja yang kuat sebagai mitra Marinir, dan memastikan stabilitas dan keamanan regional di Indo-Pasifik.
Ini yang Dilakukan Saat Latihan Gabungan 560 Marinir AS dan Indonesia dalam Keris MAREX di Batam
Menurut informasi tertulis yang disampaikan kedutaan AS di Jakarta, 560 marinir AS dan Indonesia dalam latihan gabungan Keris Marex 2024 akan melakukan latihan menembak, tembakan tidak langsung menggunakan mortir, pelatihan taktik infanteri, dan pemanfaatan sistem pesawat kecil tak berawak. Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan bertahan pasukan, marinir akan mengambil bagian dalam pelatihan bertahan hidup di hutan dan pelatihan medis CASEVAC.
Adapun puncak dari latihan ini terletak pada misi terakhir, yang mempertemukan kekuatan gabungan marinir Indonesia dan AS melawan musuh yang mencoba melakukan pendaratan amfibi. Dengan memanfaatkan teknik, taktik, dan prosedur yang disempurnakan selama Keris MAREX, para marinir akan melaksanakan operasi pertahanan pesisir pantai dan semakin memperkuat interoperabilitas pasukan AS dan Indonesia yang dibangun selama latihan tersebut.
"Pada bulan ini setahun yang lalu, Menteri Pertahanan AS Austin dan Menteri Pertahanan Indonesia saat itu, Prabowo Subianto, menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang bersejarah serta membahas cara-cara untuk memperluas peluang pelatihan, meningkatkan pertukaran pendidikan, dan meningkatkan kesadaran domain maritim,” kata Juru Bicara Kedutaan Besar AS Jamie Ravetz.
"Hubungan pertahanan bilateral kita yang kuat merupakan bagian penting dari kemitraan strategis komprehensif," imbuh Jamie Ravetz.
Untuk diketahui, hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia sebagai mitra terus menguat, juga kolaborasi berkelanjutan antara Korps Marinir masing-masing negara. Kemitraan strategis komprehensif ini menguntungkan kedua negara dan memainkan peran penting dalam menjaga kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.